Kasus penembakan Brigadir J yang berakhir jadi pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo kian memanas. Setiap hari ada banyak fakta baru yang terungkap dari kasus yang paling menggemparkan di tahun 2022 ini. Membawa nama Polri, harga diri dari institusi ini pun dipertaruhkan.
Brigadir J tewas akibat tembakan yang bersarang di tubuhnya. Skenario dari Ferdy pun sempat dipercaya oleh petinggi-petinggi lain. Namun, masyarakat dari awal sudah tidak percaya dengan cerita yang diungkapkan ke publik ini. Bagaimana bisa aksi adu tembak dua orang anggota kepolisian berakhir kematian satu orang saja dengan sisi lain masih tidak memiliki luka apapun.
Baca juga : Beredar Video, Ferdy Sambo Ngemis Naik Jabatan ke Sosok Ini
Desakan dari masyarakat pun membuahkan hasil setelah dibentuk Tim Khusus untuk mengungkap kasus ini dan akhirnya Ferdy mengaku bahwa ia adalah dalang dari penembakan yang terjadi kepada Brigadir J. Ferdy pun langsung ditetapkan menjadi tersangka bersama dengan ajudannya, yaitu Bripka RR dan Bharada E. Bahkan satu warga sipil juga terlibat, yaitu Kuat Maruf–supir dari Ferdy Sambo.
Namun, dibalik semuanya masih banyak misteri yang harus diungkap oleh pihak kepolisian. Salah satunya adalah hilangnya HP milik Brigadir J yang hingga sekarang masih belum ditemukan.
HP Brigadir J Masih Dicari, Bisa Ungkap Komunikasi Sebelum Dieksekusi Ferdy Sambo


Salah satu bukti yang sekarang ini sedang dicari adalah HP milik Brigadir J. Hal ini sendiri sangatlah penting sekali karena dalam HP tersebut bisa ditemukan alur komunikasi Brigadir J. Sehingga motif pembunuhan bisa ditelusuri lebih jauh lagi.
“Hingga sekarang masih belum ketemu. Masih dicari tim sidik. Karena dari Labfor HP tidak ditemukan record komunikasinya,” kata Kadiv Humas Polri.
HP dari Brigadir J menjadi sangat penting karena bisa jadi bukti tambahan yang menyebabkan kematiannya.
Diketahui bahwa Ferdy Sambo telah melakukan perencanaan pembunuhan bersama dengan ajudan lain, yaitu Bharada E dan Bripka RR. Keduanya pun juga sudah menjadi tersangka karena dinilai mengetahui dengan jelas rencana pembunuhan rekan sejawatnya ini.
Nama tersangka lain yang juga sudah diumumkan adalah Putri Candrawathi yang merupakan istri dari Ferdy. Peran Putri dalam kasus ini adalah ikut mengetahui akan susunan rencana penembakan dan menggiring Brigadir J untuk dieksekusi.
Baca juga : Ferdy Sambo Dituduh Bagian Kerajaan Judi Online dalam Polri, Seret Beberapa Nama Jenderal Besar
Kasus yang menyebabkan kematian Brigadir J hingga saat ini masih didalami. Walaupun Ferdy Sambo telah mengakui bahwa kematian Brigadir J adalah tanggung jawabnya, namun masih ada banyak hal yang mengganjal.
Salah satunya adalah dari motif sebenarnya kenapa Brigadir J harus tewas dengan cara mengenaskan. Apabila memang karena melecehkan, kenapa Ferdy tidak melaporkannya. Apabila Ferdy dinyatakan bersalah, maka ancaman hukum mati pun menanti jenderal dengan pangkat bintang dua ini. Bahkan Putri Candrawathi pun bisa mendapatkan hukuman yang sama dengan suaminya.