Jakarta- Aktivis hak asasi manusia merangkap Direktur Yayasan Lokataru, Haris Azhar, mengatakan Polri belum sungguh- sungguh menyelidiki dugaan kelompok polisi yang disebut- sebut ikut serta aktivitas ilegal semacam judi online yang dijuluki “Konsorsium 303”.
Baca juga : Penjara 10 Tahun Menanti Akibat Main Judi Slot Online Di Sebuah Cafe Di Kabupaten Pamekasan
Statement Haris Azhar Tentang Penyelidikan Polri Terkait Konsorsium 303


“Aku hanya menilai kalau penyelidikan Konsorsium 303 masih gimmick serta belum terdapat pertumbuhan yang signifikan, “kata Haris dalam dialog ‘Penilaian Polri: Meneropong Fenomena Permasalahan Ferdy Sambo serta Kejadian Kanjuruhan’, ditulis Kamis (13/10/2022), dilansir dari Tribunnews.
Bagi Haris, bila Polri terkesan tidak serius dalam mengusut dugaan keberadaan Konsorsium 303, hingga ia memohon jangan menyalahkan warga bila nantinya timbul asumsi terdapat aparat kepolisian yang jadi beking judi online.
Isu adanya Konsorsium 303 mencuat beriringan dengan terbongkarnya dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), salah satu tersangkanya Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Sehabis Sambo diresmikan jadi terdakwa, timbul diagram yang menguraikan dugaan keterlibatan beberapa polisi dalam Konsorsium 303 yang disebut- sebut dipandu Sambo serta ikut serta aktivitas ilegal, salah satunya semacam judi online.
Tidak hanya itu, timbul isu tentang 3 Kapolda yang disebut- sebut ikut serta dalam Konsorsium 303, ialah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, serta Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Nico Afinta telah dicopot dari Kapolda Jatim serta dimutasi jadi Staf Pakar Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri, sehabis Kejadian Kanjuruhan di Malang yang membunuh 132 orang.
Posisi yang dipegang Nico sebelumnya saat ini dijabat Irjen Teddy Minahasa.
Haris berkata, kejanggalan yang terjalin terpaut dugaan Konsorsium 303, penyidik semacam tidak memeriksa ketiga jenderal itu. Tetapi, penangkapan yang dicoba terhadap sindikat perjudian malah terjalin di 3 daerah itu.
Haris yang pula mantan Koordinator KontraS memperhitungkan penangkapan sindikat judi di 3 daerah itu seakan cuma upaya pencitraan.
Ia pula mempertanyakan kenapa polisi baru bergerak menangkap para penjudi itu sehabis Sambo serta dugaan keberadaan Konsorsium 303 menyeruak ke warga.
Ia memperhitungkan dengan penangkapan sindikat judi slot itu memunculkan kesan Polri seakan lagi berupaya membebaskan diri dari seluruh berbagai tuduhan yang timbul dikala ini.
“Kayaknya kesannya terdapat aksi gua enggak begitu. Pertanyaannya mengapa sepanjang ini enggak ditangkap? Mengapa enggak dari dahulu? Mengapa nunggu permasalahan Sambo serta Power Point- nya kemudian baru dibeberkan?,” ucap Haris.
Lebih dahulu, Polri pernah melaporkan tidak menciptakan fakta tentang keberadaan ‘Konsorsium 303’ serta kaitannya dengan kegiatan judi online.
Hasil Penyelidikan Polri Mengatakan Belum Ada Bukti Konsorsium 303 Itu Ada
Buat konsorsium (303) telah ditanyakan ke Bareskrim. Sedangkan hasilnya tidak terdapat, “kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah kepada wartawan, Kamis (29/9/2022).
Satu hari setelah itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan telah membentuk regu gabungan buat mengusut dugaan keterlibatan beberapa polisi dalam Konsorsium 303.
Baca juga : Bikin Bandar Judi Online Cemas Dengan Bongkar Resikonya Judi Slot Online
Ia melaporkan, regu gabungan telah menetapkan 10 terduga permasalahan judi online yang masuk dalam DPO. Para pelaku itu sembunyi di 5 negeri berbeda.