Judi online adalah kegiatan yang sangat terlarang. Bahkan dari pemerintah pun sudah memberlakukan hukum penjara bagi pelaku judi setidaknya 5 tahun penjara dan bisa dikenai denda hingga 1 miliar rupiah. Dengan adanya larangan dan hukuman penjara, sepertinya masyarakat tidak mempedulikannya. Masih banyak sekali orang yang main judi online dan berakhir di penjara.
Namun, hal yang paling mengenaskan sendiri adalah pelaku judi biasanya tertangkap karena tidak main judi. Tapi, karena melakukan tindak kriminal lain yang lebih berat hukumannya. Seperti yang dilakukan oleh petugas kebersihan yang harus ditangkap polisi karena dilaporkan mencuri komputer dari tempatnya bekerja.
Baca Juga : Hasutan Main Slot Online Bikin Kasir Gelapkan Uang Ratusan Juta
Adapun alasan dibalik tindak nekat pelaku dengan inisial DN ini, yaitu karena terjebak game slot online selama beberapa bulan belakangan ini. DN sendiri pun mengaku nekat mencuri komputer milik sekolah hanya untuk mengganti uang gaji yang habis karena judi.
Curi Komputer Milik Sekolah Untuk Modal Main Judi Online
DN yang sudah bekerja selama 4 tahun di sekolah sebagai petugas kebersihan, terpaksa digiring ke kantor polisi setelah terbukti membawa kabur inventaris sekolah, yaitu 3 unit komputer lengkap. Pencurian yang dilakukannya pun ketahuan setelah tertangkap kamera CCTV. DN yang awalnya sudah ditanyai pihak sekolah pun tidak mengaku sampai akhirnya polisi dipanggil.
Ketika DN diperiksa polisi, akhirnya ia mengakui kalau memang sudah mencuri komputer untuk nantinya dijual lagi. “Pelaku sudah mengaku dan memang ia yang mencurinya. Alasannya butuh uang awalnya untuk keluarga. Tapi, setelah ditanyai lebih lanjut akhirnya mengaku untuk main judi online,” kata polisi.
DN sendiri sudah main judi selama 1 tahun belakangan dan mengenal game haram ini dari temannya yang juga bermain slot. Harapan dari DN sendiri adalah untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar. Tapi, ternyata hanya utang yang akhirnya ia miliki. Komputer yang ia curi sendiri sudah memiliki pembeli dan dijual secara online.
“Pelaku menjual komputer sekolah ini dengan cara online, ya. Jadi yang membeli tidak tahu bahwa itu komputer bukan milik pelaku. Untungnya hingga sekarang belum ada pembeli yang membayar komputer itu karena memang sudah ditangkap duluan,” terang pihak kepolisian.
Baca Juga : Pragmatic Play Adalah Provider Penipu, Admin Slot Online Bongkar Kebusukannya
Pihak sekolah yang mempekerjakan DN sendiri tidak pernah menyangka bahwa petugas kebersihan yang memiliki sifat rajin ini ternyata kecanduan slot online yang membuatnya seperti sekarang ini.
“Dari pihak kami sendiri pun sudah jelas tidak menyangka, karena selama ini pelaku rajin bekerja dan tidak pernah mendapatkan masalah apapun. Makanya ini masih tidak menyangka dari pihak sekolah,” kata salah satu guru di sekolah tempat DN bekerja.
Sekarang DN harus bertanggung jawab dengan apa yang telah ia lakukan. Terbukti bahwa slot online tidak memberikan manfaat apapun dalam hidup kita. Jadi, hindarilah.