Kabarnya Samsung mau pakai Bing untuk gantikan Google Search sebagai mesin pencari bawaan. Menurut rumor yang beredar, mesin pencarinya ingin dialihkan ke Bing karena memiliki chatbot. Tentu saja, rumor ini telah mengejutkan seluruh pengguna perangkat Samsung di luar sana.
Baca juga : Rekomendasi dan Spek Samsung Trend
Rumor ini mulai beredar saat Samsung Electronics sebagai produsen teknologi asal Korea Selatan, menyampaikan kesannya dalam laporan The New York Times. Saat itu, Samsung terkesan dengan perkembangan Microsoft yang menambahkan AI Generatif ke dalam mesin pencarinya.
Samsung tertarik mengganti mesin pencarinya dari Google Search ke Bing Microsoft. Akibat dari asumsi publik, Saham Google sempat menurun sebesar 2.5% di hari yang sama. Tapi dari laporan baru The Wall Street Journal, asumsi Samsung mau pakai Bing mulai perlahan menghilang.
Laporan itu mengungkapkan jika Samsung tidak akan mengubah kebijakannya saat ini. Alasannya karena Samsung dan Google masih memiliki perjanjian. Faktor lain seperti MADA Google (Mobile Application Distribution Agreement) juga menyebabkan Samsung tidak ingin beralih.
Pro dan Kontra Samsung Mau Pakai Bing


Sebelum Bing memutuskan untuk mengakuisisi Chat GPT, Google masih memimpin pasar mesin pencari. Namun hal itu berubah ketika Bing meningkatkan performa mesin pencarinya dengan AI dari Chat GPT. Google mulai terancam, apalagi dengan isu-isu baru di dalam dunia gadget.
Rumor Samsung mau pakai Bing jadi salah satu contoh bahwa Google mulai terancam posisinya. Jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, Samsung bisa melakukan perubahan. Namun dari perubahan tersebut, ada biaya besar yang harus diperhitungkan oleh Samsung.
Kalian pasti tahu, semua smartphone dari Samsung menggunakan Google sebagai mesin pencari. Samsung juga menggunakan Google Play Store sebagai pusat penyedia aplikasi. Dengan ketentuan MADA, Samsung harus menggunakan akun Google untuk mendapatkan aplikasi di sana.
Semua aplikasi baik sistem atau eksternal, pasti butuh Google agar bisa digunakan secara optimal. Bayangkan saja, berapa biaya yang harus dibayar Samsung ketika putus kontrak dengan Google. Pro Samsung mau pakai Bing karena mesin pencarinya sudah menggunakan chatbot.
Tapi hal itu tidak sebanding dengan biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan Samsung. Oleh sebab itu, Samsung masih tidak mau mengubah kebijakannya. Tapi pihak Google juga harus mulai bertindak, agar pasarnya tidak melemah apalagi terhadap teknologi baru AI dari Bing.
4 Faktor yang Memungkinkan Samsung Mau Pakai Bing


Mengikuti rumor yang sedang beredar, Samsung digadang akan mempertimbangkan penggantian Google dengan Bing sebagai mesin pencari utama di dalam perangkatnya.
Tentunya ada beberapa faktor yang dapat membuat Samsung berpindah haluan ke teknologi Search Engine Bing. Berikut beberapa faktornya:
Tertarik dengan Fitur AI
Faktor utama yang menyebabkan Samsung mau pakai Bing adalah teknologi AI dalam mesin pencari. Dengan menggunakan teknologi tersebut, pengguna Bing bisa menemukan informasi lebih cepat. AI digunakan sebagai asisten pencarian melalui sebuah fitur obrolan chatbot.
Melalui chatbot, kalian bisa bertanya dan mengetahui jawabannya secara langsung. Bing akan menyertakan sumber informasinya, sehingga pengguna tidak perlu mencarinya lagi.
Mengurangi Ketergantungan pada Google
Kemungkinan Samsung ingin mengurangi ketergantungan terhadap Google. Seperti yang kita tahu, Google mendominasi pasar sebagai mesin pencari default di setiap browser. Tidak hanya melalui Chrome, browser default smartphone juga telah diatur untuk memakai Google.
Oleh sebab itu Samsung mau pakai Bing untuk mengurangi ketergantungan terhadap Google. Dengan adanya AI dan chatbot, Bing bisa jadi opsi terbaru sebagai mesin pencari default.
Samsung Ingin dapat Untung Lebih
Dilihat dari bisnis, Samsung ingin mendapatkan keuntungan lebih dari kontrak Microsoft. Jika Bing berhasil digunakan sebagai mesin pencari utama, maka Samsung akan mendapat untung lebih. Hal ini dilihat dari persentase pendapatan iklan yang diberikan browser.
Diketahui, persentase pendapatan iklan dari Microsoft Bing jauh lebih besar daripada Google. Samsung digadang-gadang tertarik dengan keuntungan, jika kontrak itu benar adanya.
Memiliki Kemitraan yang Mapan
Samsung bisa memakai Bing karena produknya jelas. Seperti aplikasi dan perangkat lunaknya, Microsoft menawarkan beberapa pilihan. Perusahaan Teknologi dari Korea Selatan itu ingin mencoba mengaplikasikan aplikasi Microsoft ke dalam smartphone seri Galaxy.
Tentunya Samsung Galaxy memiliki sejuta lebih pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Jika Samsung ingin mengoptimalkan produknya, maka Microsoft bisa dijadikan mitra bisnis.
Upaya Google Mempertahankan Kerja Sama dengan Samsung


Berdasarkan laporan New York Times, Google menghasilkan USD 3 Miliar per tahunnya dari kerja sama dengan Samsung. Tentu saja, Google harus mengoptimalkan kualitasnya agar perjanjian itu tetap bertahan. Upaya yang bisa dilakukan Google ialah meningkatkan fitur mesin pencari.
Saat ini Google sedang menggarap proyek Magi, sebagai pesaing Chatbot AI Bing Microsoft. Magi adalah mesin pencari yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan AI. Agar tidak ada asumsi publik terhadap Samsung mau pakai Bing, tahap pengembangan Magi mulai dipercepat.
Kabarnya proyek Magi Google Search Engine akan diluncurkan secara Global dalam waktu dekat. Peluncuran uji coba pertamanya dijadwalkan untuk satu juta pengguna di Amerika Serikat. Magi akan memperluas proyeknya menjadi 30 juta di akhir tahun 2023 ini secara Global.
Upaya Google untuk mempertahankan posisinya di peringkat pertama memang bagus. Samsung sudah memilih langkah yang tepat dengan menahan kontraknya bersama Google. Meskipun ada rumor tentang Samsung mau pakai Bing di akhir bulan lalu, tapi itu hanya rumor belaka.
Pastinya dengan laporan The Wall Street Journal, Samsung Tech memperjelas bahwa mereka tidak akan mengubah kebijakan dasarnya. Samsung masih tetap menggunakan Google untuk beberapa tahun ke depan, menyesuaikan perjanjian kerja sama yang dilakukan keduanya.
4 Perbedaan Search Engine Bing dan Google


Masih banyak orang yang membandingkan kinerja mesin pencari Bing dan Google. Perbandingan itu bisa dilihat dari sistem algoritma pencarian, target pasar, antarmuka pengguna serta integrasi publik.
Dengan melakukan perbandingan, kita tahu alasan Samsung masih pakai Google. Berikut beberapa perbedaannya :
Algoritma Pencarian
Google lebih sering memperbarui algoritmanya agar lebih responsif terhadap perubahan tren dan pasar. Google dinilai lebih canggih daripada Bing karena menggunakan Knowledge Graph, Assistant dan Lens untuk memberikan informasi yang lebih terstruktur serta terarah.
Namun, Samsung mau pakai Bing karena memiliki fitur AI seperti Chatbot, Image Match dan Predicts. Dengan semua fitur tersebut, Bing dapat menemukan jawaban yang lebih identik.
Target Pasar
Menurut data StatCounter, jumlah pengguna Google berada di angka 96.22% dan Bing hanya 1.18% saja. Perbedaan yang signifikan, membuat Google mendominasi pasar mesin pencari. Namun untuk beberapa negara di luar sana, Bing juga memiliki pasarnya sendiri.
Contoh seperti Bing di Amerika Serikat (9%), Inggris (7%) dan Kanada (6%). Inilah alasan yang jelas kenapa Samsung masih tetap pada kebijakannya dengan memilih Google.
Antarmuka Pengguna
Dilihat sekilas, Google lebih simpel, praktis dan sederhana dibandingkan Bing. Jika kalian coba Bing secara langsung, antarmukanya terlihat lebih berwarna dan artistik. Samsung mau pakai Bing karena antarmukanya cocok dengan tema Smartphone yang terstruktur.
Bing lebih unggul di bagian pencarian video, karena bisa menampilkan video lebih besar dan banyak. Bing juga menawarkan fitur Visual Search untuk mencari gambar dengan gambar.
Integrasi Publik
Google lebih unggul karena memiliki berbagai produk yang telah dipasangkan sebagai aplikasi default smartphone. Contoh aplikasi Gmaps, Gmail, Drive, Youtube, Chrome, Asisten HP dan lain sebagainya. Sedangkan Microsoft, masih menyediakan produk untuk kerja.
Contoh aplikasi Microsoft Bing yaitu Outlook, OneDrive, Skype, Xbox dan Edge. Karena kurang integrasi publik, Samsung masih setia melakukan kontrak kerja sama dengan Google.
Samsung Tidak akan Mengubah Kebijakannya
Rumor tetaplah rumor, sehingga Samsung mau pakai Bing tidak benar adanya. Di dalam laporan The Wall Street Journal, sudah disebutkan bahwa Samsung tidak akan mengubah kebijakannya. Samsung akan tetap menggunakan Google sebagai mesin pencari bawaan di setiap produknya.
Bing memang menarik, tapi integrasi publiknya masih kurang baik dibandingkan Google. Apalagi, Google juga menerapkan sistem Mada dimana perangkat harus terhubung Google agar bisa pakai aplikasinya. Setiap aplikasi sudah menjadikan Google sebagai salah satu data integrasi.
Akun Google dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti identitas dan penyimpan data. Google juga sedang mencoba membangun sistem AI yang sama seperti Bing bernama Magi. Jika proyek Magi berhasil diimplementasikan, maka penggunanya juga akan semakin banyak.
Baca juga : Melihat Kecanggihan Smartphone Oppo A95 Keluaran Terbaru
Google tetap mendominasi pasar dengan berbagai macam produk yang ditawarkan. Perusahaan Samsung Tech tetap setia dengan Google untuk beberapa produknya. Samsung mau pakai Bing hanyalah rumor dan asumsi publik, jadi kalian harus tahu kebenarannya.