Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!

Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!
Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!

Gangguan kesehatan anemia zat besi ini memang lebih rentan menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap orang, terutama orang tua dengan anak-anak balita.

Baca Juga: Bingung Pilih Laptop atau PC? Ketahui Kelebihan Keduanya!

Sebab gangguan kesehatan tersebut bisa menyebabkan pertumbuhan, kecerdasan, dan perkembangan jadi terhambat. Sehingga orang tua memang wajib untuk memahami apa saja penyebab dari masalah tersebut untuk melakukan pencegahannya.

Mengetahui bagaimana gejalanya juga penting agar bisa menjalankan perawatan pada balita. Pastinya Anda juga sudah sering mendengar masalah kurangnya sel darah merah di tubuh atau disebut dengan anemia.

Anemia sendiri juga sering disebabkan banyak hal, seperti salah satunya ialah kurangnya kandungan zink dalam tubuh. Apalagi zat tersebut punya peranan penting untuk memproduksi hemoglobin atau sel darah merah.

Sehingga jika jumlah zink pada tubuh seseorang kurang memadai, maka pasukan sel darah merah juga berkurang. Jika hal itu terjadi, maka gangguan kesehatan seperti anemia akan dialami orang orang tersebut.

Sementara itu anemia zat besi ini seringnya terjadi pada anak-anak balita, bukan hanya orang dewasa saja. Akibat dari masalah tersebut membuat sistem kekebalan tubuh jadi terganggu dan mudah sakit.

Bukan hanya itu saja, anak Anda bisa mengalami stunting serta IQ nya rendah. Dampak paling parahnya lagi bisa terjadi pada anak remaja, dimana dapat mempengaruhi konsentrasi saat belajar dan prestasinya menurun.

Penyebab Anemia Zat Besi Pada Anak

Masalah ADB ini sering dialami oleh balita yang memang terlalu banyak mengonsumsi susu sapi. Dimana takaran perharinya lebih dari 24 ons dan masih ada beberapa penyebab lainnya seperti berikut.

  • Makanan minim zat besi

Setiap orang memerlukan kandungan zink berbeda-beda, hal tersebut juga tergantung pada jenis kelamin dan usia. Jika Anda kurang konsumsi makanan dengan kandungan zink cukup, maka bisa menyebabkan gangguan kesehatan ADB.

  • Hamil

Ketika hamil, tubuh seseorang pastinya produksi sel darah merah meningkat karena untuk menopang fungsi badan selama hamil. Selain itu juga bisa mendukung tumbuh kembangnya janin dalam rahim.

Sehingga tidak heran jika ibu hamil rentan mengalami anemia zat besi, sehingga mereka memerlukan banyak kandungan zink dalam tubuh. bahkan sebagian besar dari mereka juga konsumsi suplemen agar bisa memenuhi kebutuhannya.

  • Pendarahan

Kehilangan sel darah merah juga sering disebabkan karena pendarahan dan kandungan zink dalam tubuh berkurang. Keadaan ini umumnya pada wanita yang menstruasinya terlalu lama atau pendarahan, seperti adanya miom.

Selain itu anemia ini juga terjadi karena pendarahan tidak disadari dalam tubuh dan berjalan lama, seperti polip usus atau kanker usus. Mengkonsumsi obat antiflamasi juga menyebabkan pendarahan pada lambung.

  • Malabsorpsi zink

Kandungan zink dalam makanan akan diserap usus halus. Jadi jika usus halus sedang gangguan karena penyakit, tentunya tidak bisa menyerap secara maksimal dan menyebabkan seseorang menderita ADB.

Mengonsumsi banyak obat maag, susu atau produk olahannya, kopi, teh, dan makanan lain dengan asam fitat tinggi bisa menyebabkan anemia zat besi. Makanan tersebut bisa menghambat penyerapan zink.

Dampak Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Ada beberapa dampak yang bisa dialami anak jika mengalami masalah ini. Sementara itu anak yang menderita masalah ADB umumnya punya risiko lebih besar mengalami gangguan kognitif.

Hal tersebut juga berakibat pada masalah pertumbuhan, kecerdasan yang terhambat, serta fungsi tubuh juga berpengaruh. Gangguan kesehatan ADB (anemia defisiensi besi) pada anak ini terjadi secara bertahap.

Pertama ditandai dengan turunnya jumlah zink dalam tubuh si kecil, ini nantinya berpengaruh pada fungsi otot dan otak anak. Dimana pada masa tersebut memang sedang dalam fase berkembang.

Berdasarkan IDAI, anak-anak yang mengalami masalah ini sangat berisiko alami masalah pertumbuhan dan kembangnya. Keadaan ini juga bisa menyebabkan sistem imun si kecil mengalami penurunan, sehingga mudah terserang penyakit.

Masalah anemia zat besi jika tidak langsung diatasi, maka juga akan membuat daya konsentrasi menurun. Dalam tahapan ini, hemoglobin dalam tubuh tidak mengalami perubahan banyak karena tubuh memanfaatkannya untuk menghasilkan zink.

Seiring waktu berjalan, maka tubuh akan mulai menghasilkan hemoglobin lebih sedikit dan menyebabkan anemia. Jika hal ini terjadi pada anak, maka nafsu akan berkurang dan ditandai rasa ingin konsumsi barang-barang.

Bukan hanya anak-anak saja, namun masalah ini juga sering dialami oleh remaja wanita. Sebab saat menstruasi bisa menyebabkan gangguan kesehatan ini, apalagi jika jangka waktunya lama atau hingga pendarahan.

Kelompok Anak yang Rentan Anemia Zat Besi

Kelompok Anak yang Rentan Anemia Zat Besi_Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!
Kelompok Anak yang Rentan Anemia Zat Besi_Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!

Salah satu kandungan zat dalam tubuh yang cukup penting ialah zink. Jika kandungan tersebut dalam tubuh sudah terpenuhi, maka bisa memproduksi hemoglobin dalam jumlah cukup dan sehat.

Dalam keadaan ini, ADB membuat tubuh jadi kesulitan menghasilkan sel darah merah dimana fungsinya mengalirkan O2 ke seluruh tubuh. Jika tubuh tidak mendapat pasokan oksigen cukup, maka akan menyebabkan masalah.

Keadaan ini bukan hanya dialami oleh orang dewasa saja, melainkan kelompok anak-anak juga sangat rentan terkena gangguan tersebut. Berikut beberapa kelompok anak yang sangat rentan alami masalah ADB.

  1. Anak yang punya riwayat penyakit kronis.
  2. Anak dengan berat badan berlebihan atau obesitas.
  3. Anak yang lahir belum waktunya atau prematur dengan berat badannya rendah.
  4. Anak kurang menerima supa gizi dan nutrisi selama MPASI.

Biasanya anak-anak yang menderita gangguan anemia defisiensi besi ini sering alami masalah nafsu makan turun. Selain itu mereka juga jadi sangat mudah lelah saat beraktivitas dan cenderung lebih gampang terserang penyakit.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh orang tua jika ingin mengetahui apakah buah harinya menderita anemia zat besi atau tidak, adalah dengan tes darah. Selain itu juga harus melakukan konsultasi dengan dokter.

Tes darah ini dilakukan secara periodik untuk mengetahui screening darah dengan baik. ini harus dilakukan berkala sebab gangguan kesehatan ADB ini sering tidak bergejala dan rentan terjadi pada anak.

Gejala Anemia Defisiensi Besi Anak

Masalah kesehatan anemia zat besi ini memang sering kali tidak ada gejalanya sehingga tidak dideteksi. Hal ini juga disebabkan karena gejalanya cukup ringan, bahkan tanpa disadari.

Ketika kandungan zink dalam darah mengalami penurunan jumlah dan anemia semakin parah, barulah nantinya terlihat jelas gejalanya. Untuk gejala-gejala awal yang sering muncul jika mengalami gangguan ADB ini adalah:

  1. Pusing hingga berputar
  2. Kepala terasa sakit
  3. Susah berpikir dan berkonsentrasi
  4. Sangat mudah lelah atau lebih lemas, terutama saat olahraga
  5. Jantung berdebar lebih dari biasanya

Namun diantara gejala-gejala awal tersebut, Anda juga bisa mengalami gejala yang lebih parah. Berikut beberapa gejala dimana lebih parah dialami oleh penderita ADB harus Anda ketahui.

  1. Warna kulit menjadi lebih pucat
  2. Nyeri pada dada dan sesak napas
  3. Sariawan atau luka pada ujung mulut dan sulit menelan makanan
  4. Bagian putih mata berwarna kebiruan
  5. Rambut dan kuku mudah patah atau rapuh
  6. Nafsu makan menurun, terutama pada anak-anak
  7. Kaki tangan dingin
  8. Punya keinginan makan barang atau yang bukan makanan

Pemberian Suplemen Kepada Anak

Pemberian Suplemen Kepada Anak_Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!
Pemberian Suplemen Kepada Anak_Anak yang Rentan Terhadap Anemia Zat Besi dan Dampaknya!

Apabila sudah melakukan tes dan hasilnya menunjukkan jika mengalami anemia zat besi, maka orang tua bisa memberikan suplemen. Mengonsumsi suplemen zink pada bayi ini sudah bisa dimulai saat usianya 4 bulan.

Namun ada juga WHO yang mengungkapkan pemberian suplemen ini sebaiknya dilakukan lebih awal lagi. Dimana usianya bayi masih 2 hingga 23 bulan, dengan dosis 2mg per-kg berat anak.

Anjuran dari WHO itu bisa diterapkan pada anak yang lahir dan beratnya cukup rendah. Biasanya bayi dengan keadaan berat badan kurang resikonya 10 kali lebih besar mengalami masalah kesehatan ini.

Untuk bayi lahir lebih cepat dari perkiraan atau prematur dan berat badannya masih dalam level aman, maka bisa juga diberikan suplemennya. Namun dengan dosis sekurang-kurangnya sama, hingga berusia 12 bulan.

Hal tersebut dilakukan karena kandungan zink pada anak terus mengalami peningkatan selama tumbuh kembangnya. Hal itu juga berisiko cukup tinggi mengalami masalah kesehatan ADB pada anak.

Untuk bayi jika lahir dengan berat cukup rendah, maka anjuran dari ikatan dokter anak indonesia agar memberikan suplemen zink 2-4mg per-kg berat badan. Hal itu dilakukan setiap hari maksimal 15mg.

Untuk durasinya bisa diberikan sejak awal yakni 1 bulan sampai 1 tahun. Bayi dengan lahir normal biasanya mengalami masalah ini saat masuk usia MPASI atau asi eksklusif.

Baca Juga: Daftar Makanan Khas Jawa Dijamin Memanjakan Lidah Anda!

Jika mau memberikan suplemen zink pada anak, maka lakukan konsultasi dengan dokter lebih dulu. Pastikan kenal apa saja penyebab, gejala, dan cara mengatasi anemia zat besi pada anak.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts