Saat ini panic attack menjadi salah satu kata populer di berbagai kalangan. Dalam bahasa Indonesia istilah tersebut sering diartikan sebagai serangan panik. Ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami rasa takut atau gelisah secara berlebihan.
Baca juga : Bahaya Dan Gejala Sinusitis Yang Harus Orang Ketahui Dan Atasi
Kemunculan rasa tersebut datang secara tiba-tiba tanpa suatu sebab secara jelas. Seseorang mengalami serangan panik dapat berlangsung selama beberapa menit. Namun parahnya kondisi tersebut dapat berlangsung hingga setengah jam dari serangan dimulai.
5 Penyebab Terjadinya Panic Attack


Kondisi serangan panik biasanya dialami seseorang sesekali. Dan ini dapat berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Mereka akan meledak apabila pemicu dari serangan panik telah berakhir. Apabila sudah parah kondisi ini bahkan bisa berlanjut dalam kurun waktu lama.
Bahkan kondisi tersebut bisa terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu dekat. Maka seseorang yang mengalami panic attack butuh penanganan khusus dari ahlinya.
Ketika gangguan panik berlangsung sistem saraf diperintah oleh otak untuk melakukan perlawanan atau menghindar. Karena adanya proses tersebut maka tubuh mengalami kondisi menghasilkan zat kimia.
Zat hasil kondisi tersebut seperti adrenalin. Sehingga timbullah kondisi di mana seseorang mengalami aliran darah ke otot mengalami peningkatan bahkan detak jantung serta frekuensi napas.
Gangguan ini bisa dialami seseorang apabila mereka mendapati situasi tubuh mempersiapkan respon untuk melawan atau menghindar. Namun pada kenyataannya tidak terdapat situasi berbahaya ataupun genting yang terjadi.
Hingga saat ini belum terdapat penyebab pasti dari timbulnya panic attack. Namun dijelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi di mana dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala tersebut yaitu sebagai berikut:
Stres
Ketika seseorang mengalami stres hal tersebut dapat menimbulkan tingginya risiko mengalami serangan panik. Karena tubuh dapat memproduksi zat kimia lebih banyak seperti adrenalin salah satunya.
Oleh karena itu penting mengolah rasa dari banyak kejadian. Di mana kita harus bisa mengolah beban pikiran ke arah yang lebih positif.
Trauma
Panic attack juga dapat mengolah dialami oleh seseorang yang mengalami trauma. Pada dasarnya kondisi ini sudah di titik trauma berat. Di mana pengalaman sebelumnya membuat mereka tertekan. Sehingga batin mereka mengalami trauma mendalam akibat kejadian masa lalu.
Perubahan Suasana
Pemicu seseorang terkena serangan panik juga disebabkan oleh perubahan suasana. Terlebih lagi apabila perubahan tersebut terjadi secara tiba-tiba dan menimpa orang tersebut.
Hal ini sering juga disebut sebagai sensory overload. Di mana kondisi dialami berubah secara tiba-tiba. Contoh pada perubahan suasana di sini yaitu lingkungan. Seseorang dapat mengalami gangguan apabila merubah perubahan suasana di lingkungan ramai dan sesak.
Apabila tidak terbiasa dengan kondisi tersebut maka bisa mengalami sensory overload. Untuk itu kalian harus membiasakan diri terhadap perubahan suasana secara tiba-tiba.
Faktor Genetik
Selain kondisi di atas faktor genetik juga bisa menjadi salah satu pemicu tinggi kepanikan terjadi. Kalian bisa melihat apakah dalam keluarga mengalami gangguan sama.
Karena hal ini dapat menjadi keturunan dalam keluarga tersebut. Apabila keluarga mengalami masalah sama bisa jadi faktor tertinggi masalah tersebut disebabkan oleh genetik atau keturunan.
Aktivitas Fisik
Apabila kalian mendapati aktivitas fisik baru lebih gangguan panik juga bisa menyerang. Membiasakan diri untuk melakukan aktivitas harian sesuai porsinya.
Imbangi dengan gaya hidup sehat serta makanan bergizi serta seimbang. Karena seseorang mengkonsumsi minuman berkafein secara berlebih dapat mengalami panic attack.
Selain kelima hal di atas masih ada beberapa risiko untuk meningkatkan seseorang mengalami kondisi kepanikan. Kondisi tubuh juga bisa menjadi salah satu sebab utama. Misalnya terdapat perubahan pada fungsi di bagian otak penderita.
Gejala Gangguan Panik


Seperti pembahasan sebelumnya bahwa penderita dapat mengalami serangan secara tiba-tiba. Untuk frekuensi waktunya sendiri berlangsung selama 5 sampai 30 menit. Namun dalam kasus tertentu lebih parahnya dapat terjadi beberapa jam secara berkesinambungan.
Sehingga untuk lama berlangsungnya serangan terjadi tergantung dengan seberapa parah kondisi. Ada beberapa gejala yang timbul dari seseorang penderita. Dan berikut ini merupakan contoh beberapa gejala ketika seseorang terserang panic attack:
- Mati rasa atau kesemutan
- Keinginan untuk BAB atau BAK
- Telinga berdengung
- Sakit kepala
- Pusing atau pingsan
- Berkeringat secara berlebihan
- Gelisah atau berpikir yang tidak masuk akal
- Takut yang berlebihan
- Mulut kering
- Otot menjadi tegang
- Gemetar atau menggigil
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Mual
- Jantung berdebar
- Kram perut
Apabila terkena gangguan tersebut mereka dapat mereda dengan sendirinya dalam kurun waktu tertentu. Namun setelah berlangsung kemungkinan besar akan mengalami kelelahan serta pusing.
Mereka juga akan merasa ketakutan dan tersiksa karena kemungkinan besar serangan dapat kembali oleh sebab itu para penderita biasanya akan menghindari hal-hal yang membuat atau pemicu terjadinya serangan panik.
3 Diagnosis dan Pencegahan Panic Attack


Dalam melakukan diagnosis tentunya harus dilakukan oleh profesional. Para penderita harus mencari pertolongan medis yaitu dokter untuk mengatasi hal tersebut.
Meskipun bukan salah satu kondisi berbahaya namun perlu ditangani dengan baik agar tidak semakin memburuk. Karena kondisi ini bukan salah satu hal yang bisa ditangani secara mandiri.
Apabila tidak segera ditangani oleh ahlinya maka dapat bertambah parah. Bahkan beberapa orang mengalami gejala yang mirip dengan serangan jantung.
Oleh karena itu penting melakukan pemeriksaan sedini mungkin untuk mendapatkan diagnosa sesuai. Sehingga dapat mengetahui dan membedakan antara gejala penyakit lain dan panic attack.
Apabila kalian melakukan pemeriksaan terkait kondisi tersebut maka dokter akan meminta penjelasan terkait situasi yang dialami. Pasien dapat menjelaskan kondisi mereka sedetail mungkin agar diagnosa lebih akurat.
Hal yang harus disampaikan yaitu terkait dengan gejala yang dialami. Dari gejala tersebut maka akan ada diagnosis awal dari dokter. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik bagi para pasien untuk memastikan lebih detailnya.
Terlebih pada bagian yang terdapat gejalanya panic attack. Tidak sampai di situ akan terdapat pemeriksaan lanjutan diberikan oleh dokter kepada para pasien. Pemeriksaan tersebut meliputi tes darah dan EKG.
Tes darah dilakukan para pasien untuk memeriksa tiroid serta kondisi medis lain yang bersangkutan. Selain itu EKG singkatan dari elektrokardiogram berkaitan dengan pemeriksaan jantung setiap pasien.
Apabila memang didapati tidak terdapat kelainan pada organ tubuh serta fungsinya pemeriksaan selanjutnya yaitu terkait psikologis. Dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan para pasien agar mendapatkan perbedaan dari serangan panik serta gangguan panik.
Ada beberapa hal bisa dilakukan para penderita untuk mencegah timbulnya serangan. Meskipun tidak terdapat metode khusus yang dapat meminimalisir terjadinya hal tersebut.
Karena pada dasarnya kondisi ini hanya dapat ditangani oleh penderita. Oleh karena itu kuncinya adalah kesadaran diri para penderita untuk mengatasi panic attack.
Selain melakukan pemeriksaan sedini mungkin ke dokter bersangkutan ada beberapa pencegahan. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan pencegahan mandiri penderita serangan panik:
Olahraga
Olahraga merupakan salah satu hal penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Bagi para penderita bisa memilih olahraga pilates atau yoga.
Hal tersebut dapat membuat tubuh lebih rileks dan memfokuskan pada hal-hal tujuan. Oleh karena itu olahraga tersebut baik bagi para penderita panic attack.
Mengontrol Makanan
Masih para pasien atau penderita penting untuk mengontrol makanan serta minuman yang dikonsumsi. Mulai dari pengurangan konsumsi makanan dengan gula tinggi.
Minuman dengan kandungan alkohol serta kafein tinggi juga dikurangi. Salah satunya yaitu kopi instan dengan banyak kandungan gula juga di dalamnya. Selain itu pastikan untuk tidak merokok atau sejenisnya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Istirahat Cukup
Pencegahan efektif yang tidak kalah penting selain makanan dan olahraga adalah istirahat. Ini menjadi poin utama juga untuk dapat meminimalisir terjadinya serangan secara tiba-tiba.
Istirahat cukup serta sesuai dengan waktu untuk mendapatkan tidur berkualitas. Kurangi begadang untuk hal-hal tidak penting agar waktu istirahat lebih banyak.
Apalagi sampai membalik waktu istirahat antara siang dan malam hari. Karena pada dasarnya tidur di malam hari tidak dapat digantikan oleh jam lainnya.
Selain hal di atas kalian yang mengalami panic attack juga dapat melakukan terapi perilaku kognitif. Ini merupakan salah satu jenis psikoterapi cocok diterapkan bagi para penderita.
Baca juga : Kenali Sejak Dini Gejala dan Cara Mencegah Diabetes Melitus
Pasalnya dengan hal tersebut mereka akan dibantu untuk memahami serta meyakini dalam diri. Di mana panic attack tidak membahayakan serta menghadapinya dengan tenang.