Mengenal Friedrich Silaban Arsitek Masjid Istiqlal

Friedrich Silaban

Mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, sosok terkenal yang kini karyanya bisa kalian kunjungi di banyak tempat. Masjid Istiqlal bukanlah satu-satunya karya terkenal dan sudah sering kalian dengar, namun ada pula hasil karya lainnya dari Friedrich di Indonesia.

Baca Juga : Sejarah Candi Borobudur dan Keajaiban Arsitektur Budaya Indonesia

Sebagai seorang arsitek terkenal, tentu saja kita bisa mengetahui bahwa Friedrich adalah orang berbakat, bahkan karyanya mendapat apresiasi dari Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno. Meski kini raganya sudah tiada, tapi karyanya banyak orang kenang dan ketahui dengan baik.

Adapun berbagai fakta unik yang akan kalian ketahui, jika sudah mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal. Friedrich Silaban adalah sosok terkenal, apalagi di kalangan seniman dan pecinta sejarah Indonesia karena karya-karyanya masih bisa kita temukan dengan mudah.

Sebagai seorang arsitek yang masih bisa dikatakan cukup muda pada saat itu, Friedrich Silaban mampu menunjukkan kreativitasnya. Dan hingga saat ini banyak bangunan nasional di Indonesia, yang memiliki campur tangan Friedrich.

Mengenal Friedrich Silaban Arsitek Masjid Istiqlal

Sebenarnya banyak arsitek berbakat di Indonesia yang menorehkan namanya di berbagai tempat bangunan bersejarah, namun nama Friedrich sepertinya menjadi inspirasi bagi banyak arsitek masa kini, agar bisa meningkatkan bakatnya dan berguna bagi nusa dan bangsa. Mari mengenal lebih dalam dengan membaca artikel ini dengan baik:

Pemeluk Agama Protestan

Jasa Friedrich Silaban dinilai sebagai bentuk toleransi terhadap umat beragama, meski memeluk agama Protestan, bukan berarti ia enggan atau tidak tertarik untuk merancang desain bangunan masjid, yang digunakan oleh umat agama Islam menjalani ibadahnya.

Dengan mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, kita bisa mendapat pelajaran penting terutama dengan kondisi saat ini. Di beberapa tempat, masih banyak orang menganggap perbedaan agama sebagai suatu masalah, padahal perbedaan tersebut bukanlah suatu halangan.

Bukan Berasal dari Keluarga Kaya Raya

Menjadi seorang arsitek dinilai sebagai profesi yang memakan banyak biaya, apa lagi saat menempuh pendidikan. Namun hal tersebut bukan menjadi suatu penghalang bagi Friedrich, karena meskipun ia bukan berasal dari keluarga kaya raya, ia tetap bisa menempuh pendidikan.

Dia adalah anak ke-5 dari seorang pendeta, tapi sang Ayah masih mampu menyekolahkannya di HIS Narumonda, Sumatera Utara dan Koningin Wilhelmina School, Jakarta.

Melanjutkan Pendidikan di Negeri Belanda

Tidak hanya sampai disitu, Dia juga bisa melanjutkan pendidikannya di negeri Belanda, tepatnya di Academie van Bouwkunst Amsterdam dengan gelar Arsitek. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang baginya, dan inilah pelajaran yang bisa kalian ambil.

Terlebih lagi mengenyam pendidikan di zaman dulu dengan zaman sekarang cukup berbeda, saat ini banyak kesempatan bisa kalian dapatkan dengan mudah jika bersungguh-sungguh. 

Sering Diundang di Acara Kenegaraan

Salah satu fakta unik setelah mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal adalah, ternyata ia sering mendapat undangan pada acara kenegaraan. 

Hal ini karena sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Kepala DPU Kotapraja Bogor, setelah pulang menempuh pendidikan di Belanda.

Tanpa sengaja ia bertemu dengan Presiden Soekarno, kemudian mereka berbincang-bincang dan terdengar lebih santai bahkan sesekali Friedrich bercanda selayaknya teman dengan Soekarno, lalu beberapa kali ia juga kembali bertemu dengan Soekarno di beberapa kesempatan acara. 

3 Karya Lainnya dari Friedrich Silaban

Saat menjabat sebagai Kepala DPU di kota Bogor, tentu saja Friedrich masih mengasah bakatnya sebagai arsitek dengan ikut merancang beberapa bangunan bersejarah di Indonesia. Meskipun ia sudah membangun masjid terbesar di Indonesia, namanya banyak terukir di bangunan berikut.

Monumen Nasional atau Monas

Salah satu karya milik Friedrich Silaban adalah Monas, bangunan terletak di pusat Jakarta ini menjadi salah satu lokasi wisata yang banyak wisatawan kunjungi. Setiap orang yang baru mengunjungi Jakarta, pasti menyempatkan diri untuk datang kesini.

Dengan mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, maka kalian akan tau bahwa monas menjadi salah satu bangunan yang Friedrich rancang. Pada tahun 1959, pembangunan monumen nasional ini mulai berjalan dengan arsitek Indonesia yaitu R.M. Soedarsono dan Friedrich.

Markas Besar TNI Angkatan Udara

Markas berkas TNI AU terletak di Cipayung, Jakarta Timur adalah hasil rancangan Silaban pada tahun 1962 hingga 1964. Hingga kini bangunan tersebut masih aktif TNI AU gunakan, dan masih berdiri dengan gagah dengan rancangannya yang menawan.

Setiap sisi bangunan Silaban rancang dengan baik dan memiliki makna tersendiri, apalagi markas besar TNI Angkatan Udara dibangun setelah Indonesia merdeka. Saat memasuki wilayah markas besar, setiap orang akan langsung melihat hamparan tanah lapang luas.

Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata

Setelah mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, kalian juga akan mengetahui bahwa gerbang taman makam pahlawan di Kalibata juga hasil rancangan Silaban. Taman makam bagi para pahlawan yang gugur ini, memang memiliki nilai estetikanya sendiri.

Meski hanya sebagai tempat peristirahatan, desain indah ini secara tidak langsung memberikan penghormatan terakhir bagi para pahlawan yang sudah berjasa kepada negara. Pada tahun 1953 pembangunan makam ini berjalan, lalu Soekarno meresmikannya pada November 1954.

Penghargaan yang Telah Friedrich Silaban Dapatkan

Berkat jasa dan bakatnya yang luar biasa, ia sempat mendapatkan penghargaan yang membuat banyak orang berdecak kagum. Keahliannya di bidang arsitek memang membuat banyak orang terinspirasi dan ingin mengikuti langkahnya, apalagi ia bisa mengenal Soekarno dengan baik.

Dengan mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, kalian akan tahu bahwa ia berhasil mendapatkan anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil, dalam bentuk Bintang Jasa Utama dari pemerintah, tentu ini adalah bentuk penghargaan yang banyak orang menginginkannya.

Bahkan hingga saat ini karyanya dikenal oleh bangsa Indonesia bahkan sampai luar negeri, Masjid Istiqlal mendapat penghargaan sebagai masjid terbesar di dunia urutan ke-4. Bangunan ini juga kaya akan keindahan, bahkan setiap seluk bangunannya memiliki arti tersendiri. 

Karena bangunan ini sangat berarti bagi bangsa Indonesia, dan tentu saja ini adalah salah satu karya terbaik dari Friedrich, dia merancangnya sebaik mungkin dan setiap sudut masjid memiliki makna tersendiri, yang akan membuat kalian kagum melihatnya.

Mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal akan membuka mata kepala kalian, bahwa sejarah dari pembangunan masjid ini tidaklah mudah. Melalui berbagai tahapan dan tentunya, menemukan rancangan sesuai tidaklah mudah.

Pada saat itu belum banyak juga arsitek yang bermunculan, karena masih sulitnya menempuh pendidikan. Namun mendengar kisah dari Friedrich membuat kita sadar, bahwa sebetulnya setiap orang memiliki bakat tersendiri dan kita tidak perlu ragu untuk menunjukkannya.

Mungkin akan berbeda cerita, apabila bukan Friedrich yang merancang masjid Istiqlal. Dengan perbedaan agama yang ia miliki, tentu hal tersebut memiliki daya tarik tersendiri dan banyak orang ingin mengetahui kisahnya.

Mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal memberikan banyak informasi bagi kalian, terlebih lagi tentang sejarah Indonesia. Toleransi terhadap perbedaan agama harus kita junjung tinggi, karena hal tersebut yang membuat Indonesia bisa merdeka hingga pada saat ini.

Tema Ketuhanan dari F. Silaban Berhasil Menang Sayembara

Proses pembangunan Masjid Istiqlal memakan waktu panjang, untuk mendapatkan rancangan desain sesuai tidaklah mudah. Namun Friedrich berhasil dipilih oleh para juri berkat tema yang ia rancang, tentu saja hal ini tidak lepas dari bakat yang ia miliki.

Sayembara yang diadakan oleh Presiden Soekarno, membuat hasil karya Friedrich dapat kalian kenal secara luas hingga saat ini. Setelah mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, tentu saja kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dan menjadikannya sebagai inspirasi.

Saat itu rencana pembangunan Masjid Istiqlal sempat mengalami pemberhentian, karena perekonomian negara bukan dalam kondisi terbaik. Sebab Indonesia baru saja merdeka, sehingga pembangunan bangunan ini bukanlah menjadi fokus utama bagi pemerintah.

Meskipun kondisi tersebut terbilang sulit, pada akhirnya bangunan ini tetap berhasil dibangun dan menjadi salah satu bangunan bersejarah di Indonesia. Diadakannya sayembara ini tentu saja menarik perhatian bagi banyak orang, setidaknya ada 30 orang yang mengikutinya.

Kemudian para juri melakukan penyeleksian terus menerus, masing-masing peserta mengusung berbagai tema dan terpilihlah tema Ketuhanan milik Friedrich. Setelah mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, tentu kita tau bahwa dia memiliki kedekatan dengan Soekarno.

Namun pemilihan tema di sayembara dilakukan tanpa mengetahui siapa pemilik tema tersebut, sehingga dilakukan secara adil. Pemilihan tema Ketuhanan milik Friedrich berhasil dipilih oleh semua juri bahkan presiden Soekarno, tema yang ia gunakan memang cukup istimewa.

Pemilihan tema ini memang tidak salah, karena bisa kita lihat sendiri pada saat ini bahwa masjid Istiqlal memiliki keistimewaannya sendiri pada setiap sudut bangunan. Dan setiap sisi memiliki makna tersendiri, mulai dari 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad.

Baca Juga : Mengenal Arti Warna dan Kode Angka di SPBU Pertamina

Kubah besar dengan ukuran 45 meter yang melambangkan tahun Indonesia merdeka, lalu bangunan utama memiliki 5 lantai yang melambangkan rukun Islam. Memang menarik mengenal Friedrich Silaban arsitek Masjid Istiqlal, dan sosok ini patut menjadi inspirasi bagi bangsa.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts