Jenis-Jenis Jahe Beserta Harganya Yang Tersedia Di Pasaran – Dalam artikel sebelumnya mengenai cara membuat minuman jahe, kita telah mengenal beberapa khasiat jahe, seperti menambah vitalitas, meminimalkan stres dan depresi, meningkatkan konsentrasi, dan mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti gangguan pernafasan dan sebagainya.
Jenis-jenis Jahe Beserta Harganya
Kita juga telah mempelajari cara-cara menanam jahe dalam berbagai macam campuran tanah dan media tanam, seperti pot, karung beras, dan polybag. Cara-cara menanam jahe ini berlaku untuk semua jenis jahe. Dengan demikian, dapat dikatakan jahe bukan hanya sekedar jahe sebagai tanaman berjenis umum. Ada beragam jenis jahe yang dapat kita jumpai di pasaran. Semua jenis jahe ini dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan kita dalam menanam jahe.
Selain jenis jahe, kita juga perlu mempertimbangkan satu lagi aspek yang tidak kalah pentingnya, yaitu harga. Agar kita dapat membuat keputusan yang bijaksana mengenai tindakan kita menanam jahe, kita perlu mengetahui jenis-jenis jahe beserta harganya yang tersedia di pasaran.
Jahe Gajah
Jenis-jenis jahe beserta harganya yang pertama kita akan melihat pada jenis jahe yang paling umum dijumpai mulai dari pasar tradisional hingga supermarket, yaitu jahe gajah. Seperti namanya, jahe gajah termasuk salah satu rumpun jahe yang ukuran badan dan ruasnya gemuk dan besar. Umumnya, jahe gajah memiliki 3-6 ruas. Kulitnya berwarna kuning pucat dan dalamnya berwarna kuning hingga oranye pucat. Seratnya juga cenderung sedikit dan lembut dibandingkan jahe merah atau jahe emprit.
Jahe gajah memiliki rasa yang lebih hambar dibandingkan dengan jahe merah atau jahe emprit. Sebagai akibatnya, jahe gajah memiliki efek ke mata dan bagian tubuh lainnya yang lebih tidak menyengat dibandingkan jahe merah atau jahe emprit ketika diproses dengan cara ditumbuk, dicacah, dan sebagainya.
Dalam aplikasi makanan, jahe gajah biasanya dapat ditemukan pada hidangan berkuah atau yang bersifat hangat, seperti tong sui atau tahu mapo, dengan potongan bersegi yang tak beraturan atau potongan panjang tipis. Jahe gajah yang berbentuk bubukan atau tumbukan juga dapat menjadi bumbu masak yang baik untuk berbagai jenis hidangan Tionghoa.
Dalam aplikasi minuman, jahe gajah biasanya kita jumpai dalam bentuk bubukan. Tidak jarang orang menambahkan gula, madu, atau pemanis alami lainnya dalam minuman dengan bahan dasar jahe gajah, mengingat hambarnya rasa jahe gajah dibandingkan dengan jahe merah atau jahe emprit. Di saat yang sama, jahe gajah juga menjadi campuran yang baik dengan teh hitam untuk membuat minuman teh jahe. Selain dalam bentuk jahe mentah, kita umumnya juga menjumpai jahe gajah bubukan yang dikemas dalam wadah amplop kertas yang dapat disobek. Jahe gajah mentah maupun bubukan dalam bentuk toples pun dapat kita temukan di tempat-tempat yang dingin dan tertutup, seperti supermarket dan minimarket.
Jahe gajah di pasar dibanderol pada harga sekitar Rp 14.000- Rp 15.000 per 1/2 kg. Untuk 1 kg jahe gajah, harganya berada di kisaran Rp 30.000 – Rp 47.000. Kendati demikian, orang jarang membeli jahe gajah hingga 1 kg, kecuali apabila media tanam yang digunakan berukuran besar dan bersifat statis. Seringkali, orang hanya membeli 1/4-1/2 kg saja.
( Baca Juga: Cara Membuat Minuman Jahe Yang Enak Dan Segar)
Jahe Merah
Jenis-jenis jahe beserta harganya yang kedua adalah jahe merah. Kita akan melihat pada jenis jahe yang lain, yaitu jahe merah. Seperti namanya, jahe merah memiliki permukaan kulit dengan warna yang sama seperti bawang merah. Dibandingkan dengan jenis-jenis jahe lainnya, jahe merah memiliki ukuran yang cenderung bervariasi. Jumlah ruas jahe merah hampir sama seperti jahe gajah, yaitu sekitar 3-7 ruas. Berkebalikan dengan jahe gajah, jahe merah cenderung memiliki serat yang kasar. Jahe merah juga memiliki aroma dan tingkat kepedasan yang lebih tinggi dan kuat dibandingkan jahe gajah atau jahe emprit.
Karena aromanya yang kuat dan tingkat kepedasannya yang cenderung tinggi, tidak disarankan memproses jahe merah langsung menggunakan tangan. Menggunakan ulekan, juicer, atau berbagai macam perlengkapan dan peralatan masak lainnya sangat disarankan saat memproses jahe merah.
Seperti jahe gajah, jahe merah dapat ditemui dalam berbagai macam hidangan berkuah dan hangat. Namun, jahe merah lebih banyak ditemui dalam hidangan penutup, seperti ronde. Selain itu, jahe merah hampir-hampir tidak pernah tersaji dalam bentuk potongan sekecil apapun. Alih-alih, jahe merah melebur dengan kuah hidangan penutup dikarenakan aroma dan tingkat kepedasan jahe merah yang harus diseimbangkan.
Jahe merah juga dapat tersedia dalam bentuk bubukan sebagai minuman. Sebagai minuman, jahe merah tidak cocok dipasangkan dengan bahan lain yang bersifat dingin atau pedas, seperti daun spearmint dan peppermint. Jahe merah juga tidak cocok bersanding dengan gula pasir. Namun demikian, jahe merah dengan gula aren dan gula batu adalah pasangan serasi untuk memulihkan berbagai macam penyakit. Banyak jahe merah bubukan yang dikemas dalam toples plastik berukuran kecil hingga sedang, khususnya yang diturunkan dari jahe merah berukuran kecil hingga sedang. Jahe merah mentah, di sisi lain, biasanya dikemas dalam plastik biasa.
Jahe merah di pasar dibanderol pada harga sekitar Rp 16.000-Rp 33.000 per 1/2 kg. Per 1 kg-nya dijual sekitar Rp 32.000-Rp 65.000, termasuk untuk yang berkualitas super.
Jahe Emprit
Jenis-jenis jahe beserta harganya yang terakhir, kita akan melihat pada jahe emprit. Secara warna, jumlah ruas, dan bentuk rimpang, jahe yang termasuk jenis jahe terlangka di antara ketiga jenis jahe yang ada di pasaran ini sebenarnya sama dengan jahe gajah. Hal yang membedakan jahe gajah dan jahe emprit adalah ukurannya secara keseluruhan. Jika jahe gajah identik dengan ukuran yang besar dan gemuk, jahe emprit, seperti namanya dalam bahasa Jawa, identik dengan ukuran yang kecil dan ramping. Rampingnya bentuk jahe emprit ini juga didukung dengan kuncup tanamannya yang ramping, tajam, namun memanjang fokus pada satu arah.
(Baca Juga: Yuk Kenali, Manfaat Bawang Merah Untuk Kesehatan)
Aroma dan tingkat kepedasan jahe emprit berada di tengah-tengah jahe gajah dan jahe merah. Dalam beberapa kasus, aroma dan tingkat kepedasan jahe emprit bisa jadi mendekati jahe merah, tetapi tidak sepedas jahe merah, sehingga masih aman diproses menggunakan tangan. Jika kedua jenis jahe sebelumnya, yaitu jahe gajah dan jahe merah, kerap dijumpai pada hidangan berkuah, jahe emprit justru tidak cocok untuk hidangan berkuah mengingat rasanya akan asam bila melebur dengan air rebusan. Sebaliknya, jahe emprit cocok diaplikasikan pada hidangan nasi dan ayam, seperti ayam kung pao.
Dibandingkan menjadi bumbu masakan, jahe emprit lebih cocok menjadi perasa dan penambah wangi alami pada masakan yang bercita rasa gurih. Dalam pengaplikasiannya pada berbagai hidangan yang cocok, jahe emprit dapat dicacah kasar atau dipotong tipis memanjang. Selebihnya, jahe emprit hampir-hampir tidak pernah ditemui sebagai bumbu masakan atau minuman, bahkan dalam bentuk bubukan. Karena itu, biasanya, jahe emprit cukup dikemas dalam plastik berukuran kecil dan dalam keadaan mentah.
Di pasaran, harga jahe emprit berkisar di angka Rp 25.000-Rp 30.000 per 1/2 kg, yang berarti Rp 50.000-Rp 60.000 per 1 kg-nya.
Jadi, itulah jenis-jenis jahe beserta harganya. Sekarang ketika kita sudah tahu jenis-jenis jahe beserta harganya, siapkah kita menanam jahe di halaman rumah kita?