Apakah Anda pernah mendapatkan pertanyaan umur berapa anak boleh puasa Ramadhan? Sebuah pertanyaan, yang masih banyak orang tua tak tahu jawaban pastinya, padahal dalam Islam semua umat muslim wajib berpuasa di bulan Ramadhan. Lantas apa jawaban yang tepat?
Menurut sejumlah pakar kesehatan anak, secara umum tidak ada waktu pasti kapankah seorang anak bisa mulai belajar puasa. Tapi, ada beberapa tingkatan umur berapa anak boleh puasa yang bisa dijadikan patokan. Mulai dari pengenalan hingga membiasakan buah hati Anda menjalankan ibadah, menahan lapar juga haus seharian tersebut.
Tingkatan Umur Berapa Anak Boleh Puasa
Dari sejumlah jurnal dan penjelasan dokter serta psikologi, ada tingkatan umur anak yang bisa diterapkan dalam upaya menjadikannya nyaman berpuasa. Jadi, buat Anda dengan buah hati yang masih balita wajib simak informasi lengkap berikut ini.
Umur 3 Tahun
Pada umur tiga tahun, Anda bisa mulai memperkenalkan suasana berpuasa kepada si kecil. Mulai dari bangun sahur menjelang subuh, kemudian bagaimana suasana saat berbuka setelah seharian berpuasa.
Biarkan dia memahami suasana tersebut, jika dia antusias untuk mencoba makan sahur maka ajaklah dia namun tidak untuk mulai puasa full seperti orang dewasa. Hanya sebagai upaya untuk memberi pemahaman tentang apa saja yang dilakukan orang saat bulan Ramadhan tiba.
Tapi, perlu diingat bahwa tidak boleh ada paksaan kepada anak untuk bangun saat sahur. Biarkan mereka menelaah kondisi puasa dan memahaminya sebagai sebuah rutinitas muslim yang wajib dilakukan agar mendapat pahala.
Umur 4 Tahun
Jika anak Anda sudah berusia empat tahun, maka saatnya untuk mengajarkannya mulai berpuasa. Tidak langsung seharian penuh, namun dimulai dari beberapa jam saja sesuai kemampuan si anak. Misalnya, untuk hari pertama puasa dia bisa bertahan selama tiga jam maka biarkan dia berbuka setelah tiga jam. Sehingga dia tahu bagaimana rasanya menahan lapar dan haus.
Proses ini, juga diikuti dengan memberikan pengetahuan apa plus minus dari puasa yang dijalankannya. Alhasil, si anak jadi lebih antusias untuk terus mencoba puasa hingga akhirnya bisa mencapai satu hari penuh sesuai jadwal puasa.
Yang harus diingat adalah, tidak boleh memaksakan anak berpuasa pada tahapan umur berapa anak boleh puasa yang satu ini. Bisa saja hal itu malah membuat pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Sebab usia empat tahun masih masuk kategori periode emas, dimana anak sangat membutuhkan nutrisi yang lengkap dan kondisi yang nyaman dalam pertumbuhannya sehingga kesehatan terjaga.
(Baca Juga: 10 Cara Melatih Anak Berpuasa yang Harus Diketahui Para Orang Tua)
Umur 5 Tahun ke Atas
Saat usia anak sudah menginjak tahapanlima tahun hingga tujuh tahun, pola pikirnya sudah semakin baik dalam menerima penjelasan tentang hal apa saja termasuk puasa. Anda bisa mulai mengajaknya puasa minimal setengah hari untuk tahap awal, sambil menjelaskan manfaat berpuasa.
Sampai akhirnya si anak bisa membiasakan diri dengan pola makan selama berpuasa dan menikmati puasa sebagai salah satu kewajiban tanpa paksaan dan tanpa keluhan.
Memang, bukan hal yang mudah untuk melakukannya tapi dengan perlahan Anda bisa menanamkan pentingnya puasa secara lebih mendetail di usia ini. Pastikan saja, menyampaikan dan mengajak anak dengan cara yang tepat.
Tips Cerdas Ajak Puasa Pada Anak
Memang bukan hal yang mudah untuk membangun kebiasaan puasa pada anak, tapi paling tidak setelah Anda tahu umur berapa anak boleh puasa dan apa yang perlu dilakukan pada tahapan usia tersebut. Anda bisa mulai mengajarkannya ibadah tersebut, tentunya dibarengi tips yang tepat agar anak mudah paham dan menjalankannya dengan baik.
Pastikan Kondisi Kesehatan
Anda perlu memastikan bahwa si kecil dalam kondisi sehat saat akan melaksanakan puasa. Lakukan pengecekan kesehatan bila diperlukan, termasuk berapa berat badan anak apakah dalam kondisi normal atau butuh asupan nutrisi lebih.
Ketika kondisi kesehatan anak tidak bagus, ada baiknya menunda untuk mengajaknya berpuasa. Pulihkan terlebih dahulu kondisi si kecil dengan memberikan obat dan vitamin sampai benar-benar pulih. Termasuk memberikan asupan gizi yang cukup selama proses pemulihan tersebut. Tapi, tetap ajarkan dia untuk menghargai orang yang berpuasa dengan tidak makan dan minum di depan yang berpuasa.
Menu Favorit
Untuk meningkatkan antusias anak berpuasa, Anda bisa membuat menu sahur dan berbuka yang disukai anak. Sehingga mereka jadi lebih termotivasi untuk melaksanakan puasa, karena akan mendapatkan makanan kesukaan. Bila perlu, ajak mereka menentukan menu saat sahur dan berbuka untuk lebih membuat mereka senang menjalankan puasa.
Menu Sahur dan Berbuka Kaya Nutrisi
Pastikan konsep empat sehat dan lima sempurna terealisasi pada menu sahur dan berbuka Anda, jadi umur berapa anak boleh puasa akan lebih bertenaga saat melaksanakan puasa. Buatlah menu sahur dan berbuka yang memiliki nutrisi cukup untuk memenuhi kebutuhan anak. Sehingga walaupun seharian berpuasa, semua energi yang hilang bisa segera tergantikan dengan asupan nutrisi. Mulai dari karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Sahur dan Berbuka Menyenangkan
Anda juga perlu membuat suasana yang menyenangkan saat sahur dan berbuka, ini secara psikologis akan meningkatkan motivasi anak untuk berpuasa. Dimana mereka akan selalu menunggu waktu sahur dan berbuka dengan ceria.
Bisa dengan menerapkan permainan tertentu saat sahur, sehingga bangun sahur bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Begitu juga dengan saat berbuka, dimana anak akan sabar menanti saat berbuka karena melakukan aktivitas menyenangkan bersama keluarga di rumah atau dimana saja.
(Baca Juga: Tips Agar Puasa Tidak Pusing dan Cara Mengatasinya)
Reward Puasa
Buatlah sistem reward bagi anak yang berhasil menjalankan puasa penuh setiap hari, ini juga akan menjadi motivasi terlepas dari umur berapa anak boleh puasa yang Anda terapkan. Apakah umur tiga, empat, atau lima tahun ke atas hal ini tetap bisa dijalankan. Misalnya reward berbentuk kebebasan bermain selama satu jam penuh di malam hari jika puasanya penuh untuk satu hari. bisa juga reward berupa benda atau uang yang nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik.
Jadilah Role Model
Orang tua memiliki kewajiban untuk menjadi teladan baik bagi anak termasuk soal puasa. Berikan contoh cara menjalankan puasa yang baik kepada anak, mulai dari berdoa saat sahur, makan sahur dengan cara yang benar. Kemudian bagaimana menjalankan puasa yang baik selama seharian, hingga bagaimana adab berbuka yang benar.
Dengan begitu, anak bisa menirunya saat menjalankan puasa karena orang tua merupakan teladan bagi anak dalam semua hal. Ketika orang tua memberikan contoh baik maka anak akan menirunya, begitu juga sebaliknya. Jangan lupa untuk selalu menjawab pertanyaan anak tentang puasa dengan sabar dan penjelasan yang lengkap, sehingga wawasannya semakin bertambah dan mereka bisa lebih paham nilai plus dari puasa.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tidak masalah umur berapa anak boleh puasa yang diterapkan. Yang pasti semua ada tahapannya dan sebaiknya dimulai dari usia tiga tahun ke atas. Sehingga buah hati Anda lebih nyaman saat memulai ibadah tersebut, baik dari segi psikis maupun kesehatan.