Ketahuilah Apa Itu Virus Marburg dan Tingkat Fatalitasnya

apa itu virus Marburg

Kalian pasti belum mengetahui virus Marburg dan bahayanya, sehingga pentingnya mengetahui apa itu virus Marburg, agar bisa dicegah dari sejak dini. Kendati demikian, virus ini belum ada di Indonesia. 

Baca juga : Hati-Hati 5 Virus Mematikan Ini Jangan Dianggap Remeh

Tidak ada salahnya melakukan tindakan preventif sejak dini, karena virus ini sangat ganas karena bisa menyebabkan kematian. Seseorang yang menderitanya akan meninggal jika tidak ditanggulangi dengan cepat. 

Dengan mengetahui informasi dari awal, bisa meminimalisir angka penularannya bila datang ke Indonesia. Simaklah uraian selanjutnya mengenai virus Marburg ini, sebagai Tindakan preventif.

Uraian Singkat Mengenai Apa Itu Virus Marburg

apa itu virus Marburg

Awal mula virus ini bisa menyebar, karena adanya Rousettus aegyptiacus, yaitu kelelawar buah berasal dari Afrika. Afrika merupakan wilayah pertama sebagai tempat penyebarannya. 

Sejak saat itu, semakin meningkat terlebih pada mereka sebagai pekerja di pertambangan. Karena gua dan lorong tempat penambangan terdapat banyak kelelawar buah sebagai inangnya.

Kendati demikian, kalian tidak perlu khawatir berlebihan tetapi harus tetap waspada. Karena belum masuk ke Indonesia. Namun, Pentingnya mengetahui informasi ini dari awal. 

Dengan mengetahuinya, kalian akan tahu apa yang harus dilakukan agar tidak terjangkit virus tersebut. Terlebih saat ini belum ditemukan obatnya. 

Kalian juga harus mengetahui apa itu virus Marburg? Penyakit Marburg merupakan penyakit demam berdarah jangka panjang yang disebabkan oleh virus Marburg dan menyebar untuk pertama kalinya di Afrika. 

Gejala penyakit ini adalah demam tinggi apabila telah memasuki tubuh korban. Sekilas gejalanya seperti Ebola karena dapat menyebabkan demam tinggi. 

Selain itu, pengidapnya akan merasa pusing, mual dan muntah bahkan kematian dalam waktu singkat. WHO mencatat kasus kematian tertinggi di Afrika. 

Itulah mengapa pentingnya mengetahui apa itu virus Marburg dari awal sebelum terjangkit dan menyebar lebih luas. Agar tidak akan bertambah.  

Terdapat 29 kasus di Afrika dan 27 kasus diantaranya yaitu kematian. Tanzania juga mencatat,  8 kasus Marburg dan 5 diantaranya meninggal dunia dalam waktu singkat. 

Hal tersebut membuktikan bahwa virus Marburg merupakan penyakit berbahaya. Diperlukan dukungan dari semua pihak untuk menanggulanginya. Agar virus tersebut dapat dikendalikan serta tidak mewabah. 

Penyebab Virus Marburg

apa itu virus Marburg
virus Marburg

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, apa itu virus Marburg karena virus ini telah mewabah di Afrika. Bahkan, Afrika mencatat 27 kasus Marburg. Hal tersebut terjadi karena adanya kelelawar buah sebagai perantaranya. 

Kelelawar yang membawa virus ini adalah kelelawar jenis RNA zoonosis. RNA zoonosis virus termasuk ke dalam family filovirus atau sejenis bakteri bawaan hewan. 

Filovirus merupakan jenis yang sama dengan penyakit penyebab Ebola. Masa inkubasi virus ini yaitu 7-21 hari. Setelah itu, akan muncul beberapa tanda sebagai gejala telah terinfeksi. Berikut ini tanda-tandanya:

  1. Suhu demam lebih tinggi.
  2. Kepala sakit.
  3. Nyeri Otot.
  4. Badan Menggigil.
  5. Adanya ruam yang muncul di dada, serta beberapa anggota tubuh lainnya. 
  6. Merasa mual lalu muntah.
  7. Dada terasa nyeri .
  8. Tenggorokan terasa sakit.
  9. Merasakan nyeri pada ulu hati.

Cara Mencegah Virus Marburg 

Meskipun belum ada cara untuk mengobatinya tetapi ada cara untuk mencegahnya. Hal ini merupakan dasar untuk mengetahui apa itu virus marburg agar tidak mewabah. 

Dengan demikian, kalian juga harus mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, bila suatu saat Marburg menjangkiti warga negara Indonesia. Maka dari itu, kenali cara penularannya terlebih dahulu, yaitu:

  • Hindarilah kontak langsung. Pastikan tidak ada kulit yang rusak, serta tidak ada cairan pada selaput lendir di hidung dan mulut.  
  • Pastikan juga untuk tidak kontak langsung dengan darah serta cairan tubuh seseorang yang mengidapnya. Contohnya yaitu urine, ludah, keringat, feses, ASI, air ketuban. Semua cairan tersebut keluar dari orang yang meninggal karena penyakit ini. 
  • Semua benda yang terkontaminasi seperti pakaian, selimut, jarum suntik serta peralatan medis.  yang terkontaminasi oleh cairan tubuh seseorang yang telah meninggal dunia. 
  • Hubungan intim dengan pria yang terjangkit karena air maninya menjadi sumber penularan penyakit tersebut 

Siapa Saja yang Rentan Terkena Virus Marburg?

apa itu virus Marburg

Setiap orang memiliki potensi untuk terkena penyakit ini karena penyakit ini menular. Namun, mengetahui informasinya dari sejak dini, sebagai bentuk persiapan agar tidak menyesal kemudian. 

Terutama orang-orang yang bekerja di pertambangan. Karena mereka berada di lorong, yang mana terdapat kelelawar di dalamnya dalam jumlah banyak. 

Berikut ini beberapa profesi seseorang yang mudah terjangkit oleh Marburg. Namun, tidak perlu risau karena selama kita mengetahui apa itu virus marburg dan menjalani hidup sehat, maka kita tidak akan mudah terjangkit. Berikut ini beberapa profesi tersebut: 

  • Penambang

Seseorang yang bekerja di pertambangan akan menggali lorong bawah tanah. Lorong-lorong tersebut akan ditinggalkan begitu saja oleh penambang hingga menjadi gua buatan. 

Tentu saja, lorong gelap dan sedikit lembab sebagai tempat ternyaman bagi kelelawar. Maka dari itu, penambang memiliki risiko tinggi tertular.  Setelah masa inkubasi selesai, akan menjangkiti yang lain. 

Kejadian tersebut telah terjadi di banyak negara. Untungnya Indonesia belum menemukan kasus tersebut. Itu artinya, Indonesia aman. Namun, mempersiapkan segalanya untuk menghadapi risiko jauh lebih baik.

  • Pemburu

Salah satu profesi yang cukup riskan terkena infeksi ini adalah pemburu. Mereka akan menyusuri hutan untuk mendapatkan buruannya. Bahkan, tidak sedikit yang menemukan gua berisi kelelawar. 

Maka dari itu, seseorang yang menjalani profesi ini harus mengetahui apa itu virus Marburg karena bisa saja menemukan gua berisi kelelawar. Mungkin saja beberapa diantaranya telah terinfeksi. 

Terlebih bila perburuan dilakukan pada malam hari. Biasanya kelelawar akan aktif pada malam hari. Mereka akan melakukan perlawanan untuk melindungi sarangnya. 

  • Pendaki Gunung

Salah satu hobi yang disukai adalah mendaki gunung. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan oleh siswa pada masa orientasi siswa. Melainkan sebagai hobi. Dengan demikian, kalian berpotensi untuk menemukan gua sebagai sarang kelelawar. 

Seperti yang disinggung pada profesi sebelumnya, pemburu dan pendaki gunung akan  menemukan gua dengan banyak kelelawar. Kalian berpotensi digigit kelelawar dan terinfeksi penyakit ini. 

Maka dari itu, pendaki gunung harusnya memiliki informasi untuk mendapatkan jalan alternatif, bila telah mengetahui apa itu virus Marburg agar kecil kemungkinan terinfeksi. 

  • Seseorang yang Memiliki Pohon Buah 

Kelelawar mencari makanannya pada malam hari. Biasanya mereka akan mengunjungi pohon-pohon buah dan memakan buah-buah yang sudah matang. Kalian sebaiknya berhati-hati. 

Jangan sampai mengusir kelelawar dengan kekerasan. Hal tersebut akan membuat kelelawar terganggu lalu menyerang balik. Mereka bisa saja terjangkit dan menularkan melalui gigitan. 

Gigitan kelelawar yang terinfeksi akan menularkan penyakitnya pada kalian. Maka dari itu, kalian harus mengetahui trik untuk mengusir kelelawar agar bisa pergi tanpa mengusiknya. Dengan demikian, kalian akan aman dari gigitannya. 

Dampak Virus Marburg pada Manusia 

apa itu virus Marburg

Virus Marburg terjadi karena gigitan kelelawar yang telah menjangkitinya. Biasanya, penderita akan menunjukkan demam tinggi bila telah terinfeksi. Bahkan, tingkat kematiannya mencapai 88% bagi mereka yang dinyatakan positif Marburg. 

Selain itu, apa itu virus Marburg? penyakit Marburg mudah menular. Cara penularannya melalui kontak langsung, lapisan kulit atau membran mukosa, yang terekspos dengan darah atau cairan tubuh penderitanya. Penderita akan mengalami reaksi Myalgia, Diare, Hepatitis, Asthenia, Gagal Ginjal. 

Penderitanya akan merasa lemas dan kehilangan energi dan linglung. Adapun gejalanya yaitu tremor, otot berkedut dan sulit bicara. Semua itu bisa terjadi ketika penderitanya mengalami reaksi Asthenia. 

Apa itu virus Marburg? Yaitu penyakit yang dialami penderita dengan efek sampingnya mendapatkan  Myalgia. Myalgia terjadi dengan ciri-ciri terasa nyeri di bagian otot terutama bagi penderitanya. Namun, Myalgia bisa terjadi setelah sembuh dari virus Malburg.  

Penderita juga akan mengalami diare bila sudah menginfeksi penderitanya. Intensitas diare semakin parah bersamaan dengan keparahan penderitanya. Bahkan bisa menyebabkan diare berdarah. 

Dampak lainnya dari Marburg terhadap penderitanya adalah hepatitis. Tingkat keparahan hepatitis tergantung pada tinggi atau rendahnya kekebalan tubuh bagi penderitanya. Maka dari itu, bisa menyebabkan kegagalan organ. 

Salah satu organ yang gagal karena keberadaannya yaitu ginjal. Karena glomerulus tidak bisa berfungsi dengan baik. Hal ini bisa terjadi akibat adanya infeksi pada ginjal. 

Sehingga organ ginjal tidak bisa mengeluarkan zat berbahaya. Kondisi penderita semakin parah akibat racun dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan. Dengan demikian, banyak orang yang meninggal dunia karena adanya racun tersebut. 

Tingkat keparahan tertinggi pada penderita Marburg adalah pendarahan. Hal ini bisa terjadi karena Marburg memasuki saluran darah dan membuat penderitanya mengalami pendarahan di berbagai bagian tubuh. 

Baca juga : Menjaga Kesehatan Tubuh dari Virus Covid Omicron

Semua penyakit akibat virus bisa ditanggulangi sejak dini. Meskipun belum menjangkiti Indonesia, tetapi tidak ada salahnya bagi kita mengetahui apa itu virus Marburg.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts