Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!

Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!
Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!

Sebagai penduduk negara Indonesia, melakukan konsumsi jamu tradisional agar tubuh lebih sehat bukanlah hal yang aneh. Asal usul ramuan seribu khasiat ini sudah dikenal sejak zaman kerajaan kuno.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menghimbau untuk Waspada Varian Covid Terbaru!

Melansir dari wikipedia, jamu merupakan minuman tradisional berbahan dasar tanaman herbal. Minuman ini umumnya dijajakan secara berkeliling oleh wanita-wanita Jawa atau dijual di toko herbal tradisional.

Khasiat minuman tradisional ini semakin dikenal dunia pada abad 19, ketika banyak dokter serta peneliti dari Eropa mengalami kesulitan dalam hal pengobatan. Sehingga saat itu, banyak buku yang menjelaskan khasiatnya.

Jamu Tradisional Agar Fit, Begini Sejarahnya

Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!
Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!

Sebagai penduduk bangsa Indonesia, sangat penting untuk mengenal sejarah mengenai budaya sendiri. Salah satunya adalah produk kesehatan berupa minuman herbal dari zaman purba hingga era modern seperti sekarang.

Obat tradisional berbentuk minuman menjadi warisan bangsa Indonesia, menjadi kebanggaan tersendiri sebagai ciri khas budaya. Minuman herbal sering menjadi andalan ketika tubuh sedang tidak fit serta untuk menjaga kesehatan.

Mengutip buku Cerita Jamu karya Nova Dewi, Anda dapat mengetahui sejarah panjang minuman berkhasiat ini. Dengan segala kekayaan berupa keanekaragaman flora, nenek moyang sudah terbiasa berdampingan dengan alam.

Ramuan diketahui sudah ada sejak berabad-abad silam, namun tidak ada catatan pasti mengenai tradisi ini. Sebagian orang yakin ramuan herbal sudah ada semenjak zaman neolitikum, dimana kegiatan bercocok tanam dilakukan.

Manusia purba sudah mengolah tanaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk mengobati berbagai penyakit. Jika berkunjung ke Museum Nasional Jakarta, Anda dapat melihat peninggalan pengobatan zaman neolitikum.

Kata jamu berasal dari kata Jampi, dalam bahasa Jawa berarti usaha dan doa, mengacu pada upaya mencari kesembuhan. Tradisi meminum ramuan herbal sudah berlangsung selama berabad-abad pada kerajaan Jawa kuno.

Kerajaan Jawa kuno sendiri mendapatkan pengaruh kebudayaan luar seperti Cina dan Arab. Bukti tertua mengenai jamu tradisional agar bisa dilihat pada Candi Borobudur, melalui relief-relief pada bangunan candi.

Pada relief Candi Borobudur terdapat gambar daun Kalpataru, pohon mitologis yang kekal abadi. Daun Kalpataru tersebut ditumbuk untuk bahan campuran ramuan kesehatan serta kecantikan para wanita.

Produk tersebut diproduksi secara massal pada abad kedua puluh, sebagai minuman produksi Djamoe Industrie on Chemicallen Handel IBOE Tjap 2 Njonja. Pabriknya didirikan di kota Surabaya oleh Tan Swan Nio.

Teman Minum Jamu Tradisional agar Semakin Nikmat

Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!
Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!

Jajanan pasar adalah camilan paling banyak ditemukan di pasar tradisional, selain rasanya unik, cocok juga disantap sebagai teman minum jamu. Berikut rekomendasi jajanan pasar dengan rasa paling nikmat.

  • Kue Putu 

Kue putu terbuat dari tepung beras dengan pewarna makanan hijau, berisi gula merah, kemudian direbus selama beberapa menit dalam batang bambu. Ketika sudah matang, akan keluar suara uap yang unik.

  • Putu Mayang 

Meski namanya hampir sama dengan kue putu, namun keduanya berbeda. Putu Mayang terbuat dari campuran garam, tepung beras, serta pewarna makanan, kemudian dikukus sehingga menghasilkan tekstur kenyal. 

  • Lumpur 

Kue lumpur adalah jenis jajanan tradisional bertekstur sangat lembut mirip lumpur. Kelembutan ini berasal dari bahan pembuatnya, yaitu campuran kentang, cocok dijadikan teman minum jamu tradisional agar lebih enak.

  • Dadar Gulung 

Dadar gulung mempunyai cita rasa manis, terbuat dari kulit tipis berisi adonan kelapa bercampur gula merah kemudian digulung. Cita rasa paling dominan berasal dari campuran kelapa dengan gula merah tersebut.

  • Sosis Solo 

Berbeda dengan sosis pada umumnya, Sosis Solo ini bentuknya menyerupai lumpia mini dengan isian daging ayam. Cita rasa Sosis Solo cenderung gurih serta asin, mengadopsi sajian sosis pada zaman penjajahan.

  • Semar Mendem

Semar Mendem adalah cemilan paling dicari ketika sedang berkunjung ke pasar, terutama daerah Solo. Rasanya mirip lemper isi daging ayam, namun bentuknya berbeda, Semar Mendem lebih mirip dadar gulung.

  • Lupis 

Lupis adalah salah satu jajanan paling digemari segala usia, umumnya dijajakan di pasar saat pagi hari. Lupis terbuat dari bahan utama beras ketan berbungkus daun pisang, kemudian dikukus.

Es Krim Jamu Tradisional agar Lebih Kekinian 

Jika berlibur ke Semarang, Anda perlu mencicipi es krim dengan rasa unik di sana. Sebuah kafe bernama Makuta Jamu Cafe menjual ramuan herbal serta es krim di kawasan Pecinan Semarang.

Kafe ini digagas oleh generasi penerus Nyonya Meneer, Seno Budiono bersama keluarga sejak 27 Juli 2018. Lokasi tepatnya adalah di Jalan Gang Pinggir No 38, Kranggan, Semarang, jangan sampai dilewatkan.

Semua menu diciptakan oleh Pak Seno, beliau membuat kafe jamu tradisional agar generasi muda juga bisa melestarikan. Tidak hanya itu, diharapkan generasi muda juga mengenal berbagai rempah-rempah sebagai kekayaan Indonesia.

Rempah sebagai bahan utama pembuatan didapatkan dari daerah sekitaran Jawa Tengah, misalnya Temanggung. Semua bahan pembuatnya dipastikan segar dan alami, sehingga aman bagi kesehatan tubuh.

Rempah-rempah tersebut diproses langsung di kafe, mulai dari pencucian, perajangan, hingga pengeringan. Setelah itu akan diolah kembali dalam bentuk es krim ataupun sebagai minuman herbal.

Semua peralatan pendukung selalu disterilkan sebelum dan sesudah proses sesuai dengan ketentuan BPOM RI. Inilah yang menyebabkan olahan es krim serta minuman herbal Makuta Cafe menjadi layak dicoba.

Menu es krim di kafe ini sangat bervariasi, meliputi moringa, kunir asem, green tea, temulawak soda, beras kencur, hingga alang-alang selasih. Bahannya dari rempah-rempah, sehingga bermanfaat bagus untuk menjaga kesehatan.

Alang-alang selasih membantu mengatasi panas dalam. Ketika sudah mencobanya, maka Anda akan merasakan rasa jamu yang kuat, namun sensasi berbeda, kali ini lebih nikmat karena perpaduan dengan suhu dingin.

Waktu Minum Jamu Tradisional agar Tidak Salah

Minum ramuan herbal khas Indonesia ini diyakini membawa banyak manfaat serta dampak baik terutama untuk kesehatan. Namun konsumsi jamu harus sesuai cara serta dosis yang dianjurkan.

Menurut anjuran Kementerian Kesehatan, jamu memang bisa dikonsumsi setiap hari untuk membantu menjaga daya tahan tubuh. Manfaat lain bisa untuk menjaga kesehatan, penyembuhan, stamina, serta kecantikan kulit.

Kementerian Kesehatan telah menggalakkan program gerakan minum jamu untuk menjaga masyarakat supaya tetap sadar akan kesehatan. Karena ramuan herbal ini membantu mendukung produktivitas masyarakat, yaitu meningkatkan stamina.

Namun konsumsi secara berlebihan sebaiknya dihindari, terutama jika sedang menderita penyakit tertentu, konsultasi akan sangat dibutuhkan. Ada beberapa penyakit yang membutuhkan penanganan khusus oleh para ahli.

Jika mengkonsumsi jamu dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tertentu, sebaiknya tetap konsultasikan kepada dokter terdekat di daerah Anda. Karena penggunaan jamu terkadang tidak efektif dibandingkan obat-obatan.

Mengkonsumsi jamu tradisional agar lebih alami, sehingga banyak orang menjadikannya alternatif paling mudah didapat. Namun belakangan ini sedang marak anggapan bahwa jamu berbahaya untuk ginjal.

Oleh karena itu, konsumsilah ramuan herbal yang sudah benar-benar diuji secara klinis. Apabila sering mengkonsumsi obat herbal tanpa disertai asupan air putih cukup, maka potensi penyakit ginjal akan terus ada.

Minum sembarang ramuan tanpa mengetahui komposisinya akan membahayakan kesehatan tubuh, karena bahan pembuatnya belum bisa diketahui secara pasti. Sehingga keamanan bahan dasarnya belum dapat dipastikan.

Para penderita penyakit ginjal sangat tidak disarankan mengkonsumsi ramuan herbal tradisional tersebut. Apabila terjadi kerusakan pada organ ginjal, minum jamu akan meningkatkan resiko gagal organ lebih parah.

Fakta Unik Jamu Tradisional Agar Tetap Lestari

Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!
Serba-serbi Jamu Tradisional agar Tubuh Tetap Sehat!

Saat ini minuman herbal tradisional semakin mudah dijumpai dimana saja, dengan kemasan praktis tinggal minum. Ternyata minuman tradisional ini mempunyai keunikan tersendiri di masyarakat, apa saja?

  • Sebagai Campuran Minuman Lain 

Saat ini minuman herbal tidak hanya diminum langsung, tapi juga dapat digunakan sebagai produk lain. Pembuat minuman herbal saat ini berinovasi membuat es krim, campuran teh atau kopi dengan jamu.

  • Diusulkan Sebagai Warisan Dunia 

Pada September 2020, minuman tradisional seribu khasiat ini telah diusulkan menjadi warisan dunia. Usulan mengenai ide ini diajukan pada UNESCO, yaitu badan dunia yang menangani masalah kebudayaan.

  • Mengandung Bahan Unik 

Selain beras kencur, jahe, atau kunyit, ternyata minuman herbal ini sering dibuat dari campuran bagian tumbuhan lain. Seperti akar pohon, dedaunan, hingga buah-buahan untuk menjaga kondisi tubuh.

Baca Juga: Omicron, Varian Baru Virus Corona yang Harus Dikenali!

Sudah sepatutnya tradisi minum ramuan herbal diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dengan minum jamu tradisional agar tubuh tetap sehat, Anda juga ikut melestarikan kebudayaan Indonesia.

 

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts