Sebelum menjalani hubungan atau berpacaran dengan lawan jenis, maka Anda wajib tahu tanda-tanda toxic relationship. Toxic relationship adalah suatu hubungan yang memberikan pengaruh buruk bagi pasangan.
Sehingga, Anda merasa direndahkan, tidak dihargai, dan kerap menerima perlakuan kasar dari pasangan. Ada baiknya untuk berhenti berhubungan jika pasangan membawa dampak buruk bagi kehidupan pribadi.
Sebab, toxic relationship ini dapat mempengaruhi psikologis, terutama pada pola pikir serta perilaku. Selain itu, ada dampak negatif lainnya jika hubungan bersama kekasih masuk termasuk ke dalam toxic relationship.
Akan tetapi, memutuskan hubungan yang masuk dalam kategori tersebut cukup sulit. Sebab, masing-masing pasangan ingin mempertahankan hubungan. Oleh sebab itu, Anda harus tahu bagaimana cara menetralisir toxic relationship agar tetap sehat dalam berpacaran.
Baca Juga : Tips Menghindari Gaya Hidup Konsumtif
Pengertian Singkat Tentang Hubungan Toxic Relationship
Mungkin masih banyak pasangan yang belum tahu betul tentang apa itu hubungan toxic relationship. Toxic relationship adalah hubungan tidak sehat antar pasangan yang sedang dijalani oleh pasangan, baik berpacaran maupun telah menikah.
Seseorang yang terjebak pada toxic relationship ini kerap mendapat tekanan psikis maupun fisik. Sehingga, secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis, pola pikir, dan kesehatan mental seseorang.
Jadi, jangan pernah Anda anggap remeh jika seseorang yang terjebak dalam kondisi toxic relationship. Beberapa orang menyatakan bahwa toxic relationship adalah salah satu proses pendewasaan hubungan.
Pasalnya, dalam hubungan tentu terdapat selisih paham atau pertengkaran kecil. Namun, lakukan analisis sederhana untuk mengetahui efek dalam pertengkaran kecil tersebut masuk ke dalam tanda-tanda toxic relationship atau tidak.
Jika memang muncul tanda-tanda adanya hubungan tidak sehat, maka hal tersebut tidak boleh dipandang sebagai masalah sepele. Jika tidak segera menemukan langkah solutif, maka ada baiknya untuk mengakhiri hubungan bersama pasangan.
Sebab, risiko dari toxic relationship ini sangat berbahaya. Pasalnya, mempertahankan hubungan yang masuk dalam kategori toxic relationship ini dapat membuat Anda mengalami gangguan psikologi hingga mental.
5 Tanda-tanda Toxic Relationship yang Wajib Anda Ketahui
Beberapa orang sering kali menganggap bahwa pertengkaran dalam masa berpacaran atau berumah tangga adalah hal yang wajar. Akan tetapi, tindakan tersebut bisa saja menjurus menjadi salah satu tanda bahwa Anda mengalami hubungan tidak sehat.
Jika dibiarkan, maka Anda bisa saja mengalami stres hingga menyebabkan depresi. Akibatnya, gangguan-gangguan mental ini membuat seseorang mengambil jalan pintas, seperti nekat mengakhiri hidup.
Oleh karena itu, ketahui 5 tanda-tanda bahwa hubungan yang Anda lalui dengan pasangan dengan menunjukkan tanda-tanda toxic relationship. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
-
Memiliki Pasangan yang Terlalu Posesif
Memang, pasangan memiliki hak untuk mengatur pola hidup seseorang. Akan tetapi, jika pasangan Anda terlalu posesif atau membatasi kebebasan, maka dapat dikatakan bahwa sikap posesif menjadi salah satu ciri hubungan toxic relationship.
-
Mengontrol Keinginan Pasangan
Selain posesif, hubungan yang tidak sehat selalu ditandai dengan adanya sikap ingin menang sendiri. Jadi, apapun yang diinginkan oleh pasangan harus Anda turuti. Meskipun keinginan tersebut membuat hati atau fisik Anda terluka.
-
Kehilangan Jati Diri
Lalu, hubungan yang tidak sehat juga membuat seseorang kehilangan jati diri. Hal ini disebabkan karena pasangan terlalu mendominasi kehidupan Anda. Akibatnya, akan ada perubahan pola perilaku. Hal ini menjadi salah satu tanda-tanda toxic relationship.
-
Tidak Mendapat Dukungan dari Pasangan
Tanda-tanda selanjutnya adalah tidak adanya dukungan dari pasangan. Padahal, dukungan dari pasangan ini menjadi salah satu “sumber energi positif” dalam melakukan beberapa kegiatan. Akibatnya, Anda akan kehilangan semangat ketika melakukan kegiatan tertentu.
-
Kerap Mendapat Kekerasan Fisik
Seseorang yang terjebak dalam toxic relationship ini tidak hanya menerima tekanan psikis saja, melainkan juga kerap mendapat kekerasan fisik. Ada banyak contoh kekerasan fisik yang terdapat pada hubungan tidak sehat.
Jadi, setiap ada masalah tentu pasangan Anda akan melakukan kekerasan fisik dan non-fisik. Sehingga, kekerasan fisik dianggap sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Risiko Menjalani Hubungan yang Masuk dalam Kategori Toxic Relationship
Setelah mengetahui tanda-tanda toxic relationship, maka Anda juga harus mengerti risiko menjalani hubungan yang tidak sehat. Pasalnya, ada banyak risiko yang harus Anda tanggung ketika menjalani hubungan tidak sehat dengan seseorang.
Risiko yang pertama, bisa saja Anda merasa kurang bahagia karena tidak mendapat kasih sayang dari pasangan. Akibatnya, Anda merasa mendapat tekanan psikis akibat menjalani hubungan yang tidak sehat.
Jika dibiarkan tanpa ada langkah solutif, maka bisa saja Anda mengalami stres berlebih hingga menyebabkan depresi. Risiko yang kedua, merasa tidak dihargai oleh pasangan. Hal ini disebabkan karena pasangan menganggap Anda lemah dan mudah dikontrol.
Sehingga, Anda selalu menjadi sasaran pelampiasan ketika pasangan mengalami tekanan atau depresi. Oleh karena itu, seseorang yang menjalani hubungan tidak sehat sering menangis tanpa sebab.
Risiko yang ketiga, seseorang yang sedang menjalani hubungan toxic relationship kerap mendapatkan perilaku physical abuse atau kekerasan fisik dari pasangan. Kekerasan fisik ini tidak hanya dalam bentuk tamparan atau pukulan secara langsung.
Melainkan juga ucapan kasar yang dilontarkan oleh pasangan juga masuk dalam physical abuse. Kekerasan fisik ini akan menimbulkan trauma hingga menyebabkan depresi akut. Sehingga, korban kerap memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup karena mengalami tanda-tanda toxic relationship.
Agar tidak mengalami tekanan mental, psikis, dan depresi, maka Anda harus menemukan solusi agar hubungan dengan pasangan normal kembali. Jika tidak dapat diperbaiki, maka memutuskan hubungan adalah cara yang tepat untuk mengakhiri toxic relationship.
Cara Memperbaiki Hubungan yang Masuk Kategori Toxic Relationship
Memang, Anda disarankan untuk memutuskan hubungan jika masuk dalam kategori toxic relationship. Namun, Anda bisa mencari langkah solutif lainnya agar hubungan dengan pasangan dapat dipertahankan.
Untuk menentukan langkah solutif alternatif, maka ketahui sejauh mana tanda-tanda toxic relationship yang Anda alami. Cara pertama, Anda dapat meminta pasangan untuk tidak terlalu posesif. Pasalnya, hubungan yang sehat ini berlandaskan pada kepercayaan masing-masing.
Jika pasangan tidak percaya pada Anda, maka ada baiknya untuk memilih mengakhiri hubungan. Cara kedua, Anda harus bersiap diri jika harus mengakhiri hubungan dengan pasangan. Anda harus dapat melupakan dan move on dari pasangan.
Selain itu, Anda juga harus membentuk jati diri kembali agar dapat segera melupakan kenangan dengan pasangan sebelumnya. Cara ini terbukti ampuh bagi pasangan yang mengalami tanda-tanda toxic relationship.
Cara ketiga, Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk mengetahui cara menyelesaikan toxic relationship. Pasalnya, psikolog profesional tentu tahu betul bagaimana cara mengatasi hubungan toxic relationship tanpa harus meninggalkan pasangan.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk segera mengambil tindakan apabila pasangan telah menunjukkan ciri-ciri hubungan yang tidak sehat. Dan berkonsultasi dengan psikolog adalah salah satu cara tepat untuk mengatasi hubungan yang masuk dalam kategori toxic relationship.
Tips Mencegah Terjerumus pada Hubungan Toxic Relationship
Agar tidak terjebak pada hubungan toxic relationship, maka ada beberapa tips dalam membangun hubungan positif dengan lawan jenis. Sehingga, Anda tidak terjerumus dalam lingkaran percintaan yang tidak sehat.
Tips pertama, Anda harus membangun chemistry dengan pasangan. Pasalnya, adanya keterikatan antara satu sama lain dapat memupuk rasa percaya pada pasangan. Sehingga, rasa percaya ini membuat pasangan Anda tidak terlalu positif atau mengatur kepribadian.
Tips kedua, sesekali luangkan waktu bersama pasangan untuk bercerita atau sekedar curhat tentang hubungan. Anda dapat bercerita tentang keluh kesah atau mendengar masalah dari pasangan. Sebab, mengobrol adalah salah satu cara untuk menghilangkan tanda-tanda toxic relationship.
Tips ketiga, agendakan untuk berlibur dengan pasangan ke tempat-tempat wisata. Sebab, berlibur bersama pasangan ini dipercaya dapat meningkatkan chemistry serta rasa cinta kepada pasangan. Sehingga, pasangan Anda akan lebih peduli dan menghargai Anda sebagai kekasih.
Tips keempat, dalam menjalani hubungan tentu harus dilandasi dengan saling menghormati satu sama lain. Ketika sedang berbeda pendapat, maka silahkan mencari solusi dengan kepala dingin. Jangan pernah menggunakan kekerasan, baik verbal maupun nonverbal agar tidak menjurus ke hubungan toxic relationship.
Baca Juga : Apa Itu FWB? Kenali Dampak Positif dan Negatif Selengkapnya
Toxic relationship adalah suatu kategori hubungan percintaan yang tidak sehat. Sebab, toxic relationship ini membawa dampak buruk pada pola pikir, mental, hingga fisik seseorang. Oleh karena itu, ketahui berbagai tanda-tanda toxic relationship dan cara mengatasi masalah hubungan yang tidak sehat.