Tidak terasa kita sudah sampai ke hari ketiga berpuasa di bulan Ramadhan tahun ini. Bagi beberapa di antara kita yang merayakan sejak sehari sebelum awal Ramadhan, maka kita sudah mencapai hari keempat berpuasa. Kita yang tergolong dalam kelompok tertentu mungkin mengalami beberapa masalah yang harus kita perhitungkan selama berpuasa. Ibu menyusui termasuk dalam “kelompok spesial” ini, karena ada beberapa hal yang membedakan cara berpuasa untuk ibu menyusui dan cara berpuasa orang secara umum. Cara berpuasa untuk ibu menyusui yang akan kita bahas dalam artikel ini dijamin membuat puasa sebulan lancar tanpa bolong. Pastinya, pahala kita pun akan bertambah!
Berikut ini Cara Berpuasa Untuk Ibu Menyusui yang Bisa Kita Lakukan dengan Aman
Perhatikan “Dos And Don’ts” Pada Makanan Dan Minuman Yang Dikonsumsi
Cara berpuasa untuk ibu menyusui bukan hanya soal menahan lapar dan haus. Bagi ibu menyusui, memperhatikan yang harus dan tidak boleh dikonsumsi selama bulan puasa dengan seksama adalah wajib hukumnya. Ibu menyusui harus banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan untuk takjil maupun berbuka, karena kandungan gizi yang terdapat pada sayur dan buah-buahan berkhasiat dalam menangkal berbagai penyakit yang mungkin timbul selama menyusui bayi. Selain itu, sayur dan buah-buahan juga dapat secara alami meningkatkan imun tubuh selama menyusui.
Tidak apa-apa bila ibu menyusui ingin makan gorengan untuk takjil, seperti pisang goreng, ote-ote, keripik singkong, atau sejenisnya. Pastikan minyak gorengan sudah terserap setidaknya 15 menit bolak-balik pada permukaan tissue atau benda penyerap minyak yang sejenis.
Aneka jenis permen cokelat diperbolehkan untuk membangkitkan mood positif selama menyusui. Dark chocolate dan milk chocolate adalah dua jenis cokelat yang banyak dijumpai di pasaran dan dapat dikonsumsi dalam bentuk makanan maupun minuman tanpa tambahan whipping cream.
Saat waktunya minum, ibu menyusui harus banyak minum air putih, tetapi tidak dalam bentuk sparkling water atau air es. Bahkan, ibu menyusui harus menghindari segala jenis minuman es meskipun makannya dengan gorengan. Sebaliknya, perbanyak minuman hangat karena itulah yang dibutuhkan fisik bayi.
(Baca Juga: 10 Jenis Minuman Yang Sehat Untuk Ibu Hamil Dengan Rasa Lezat)
Perhatikan Tempat Memesan Dan Mengonsumsi
Kondisi ibu menyusui bisa jadi salah satu kondisi paling rentan yang dialami oleh perempuan, apalagi jika bayi yang disusui usianya belum mencapai 3 bulan. Karena itu, bagian dari cara berpuasa untuk ibu menyusui adalah memperhatikan tempat memesan dan mengonsumsi makanan. Selama berpuasa, ibu menyusui sebisa mungkin melakukan aktivitas yang hendak dilakukan di dalam rumah. Jika memungkinkan, dapat juga memakai bantuan aplikasi asisten belanja, memesan lewat e-commerce, dan lain-lain untuk berbelanja, makan, dan minum.
Selain baik untuk kondisi dan pertumbuhan bayi, sebisa mungkin berada di rumah juga dapat menghindarkan ibu menyusui dari virus mengerikan yang dapat saja timbul kapan pun, terutama bila baik ibu menyusui maupun bayi belum mendapatkan vaksin apa pun.
Kalau memang terpaksa harus keluar atau mengonsumsi makanan dan minuman di luar, hindari tempat-tempat terbuka atau yang atapnya menggunakan atap tenda. Sekalipun banyak potensi takjil gratisan atau sembako murah di tempat-tempat ini, tempat-tempat ini paling banyak memicu perkembangbiakan virus yang tidak diinginkan. Hindari juga tempat-tempat seperti thematic cafe berbentuk rumah sakit, roller coaster, dan lain-lain, kecuali apabila tempat tersebut menyediakan tempat terpisah untuk para ibu menyusui bayi mereka. Salah-salah, bayi bisa terkaget-kaget yang memicu penyakit jantung pada bayi maupun ibu menyusui.
Jangan Mudah Tergiur Oleh Suplemen Ibu Menyusui
Suplemen adalah salah satu hal terpenting untuk menunjang kondisi kesehatan fisik. Saat ini, banyak pula orang dan badan usaha yang menjual aneka suplemen, termasuk suplemen untuk ibu menyusui. Di saat yang sama, banyak pula orang dan badan usaha yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kebutuhan suplemen kesehatan hanya untuk meraup keuntungan dalam jumlah yang tidak wajar.
Misalnya, banyak yang menawarkan suplemen organik karena manfaat kesehatannya terkenal banyak. Tetapi, tidak banyak konsumen, termasuk ibu menyusui, yang mengetahui kandungan dalam suplemen maupun khasiat tanaman organik yang terdapat dalam suplemen, apakah untuk kesehatan secara umum atau spesifik untuk ibu menyusui.
Bukan berarti ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi suplemen untuk menunjang kesehatan mereka. Tetapi, berhubung kondisi ibu menyusui rentan, mengadakan riset terlebih dahulu mengenai kandungan dalam suplemen adalah wajib hukumnya.
Riset yang harus ibu menyusui lakukan mencakup kandungan dan khasiat bahan-bahan dalam suplemen. Selain itu, sertifikasi keamanan suplemen juga sangat penting untuk dipertimbangkan. Penting mencari suplemen yang memiliki ijin BPOM dan Halal. Lebih bagus lagi jika menemukan suplemen yang ramah vegan, bebas GMO, dan memiliki label-label penjamin kesehatan selain BPOM dan Halal.
Perbanyak Kegiatan Rileks Bertempo Rendah
Karena meningkatnya berat badan dan keharusan untuk menahan lapar dan haus berjam-jam selama bulan puasa, ibu menyusui mungkin tidak memiliki banyak energi seperti orang pada umumnya selama bulan puasa. Namun, hal tersebut sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk ibu menyusui terus tidur berbaring di kasur, kecuali karena sakit parah yang tidak memungkinkan untuk bangun. Bagaimanapun juga, salah satu cara yang perlu kita pertimbangkan adalah memperbanyak kegiatan rileks bertempo rendah.
Berjalan santai beberapa meter mengelilingi kompleks perumahan adalah salah satu contoh kegiatan rileks bertempo rendah yang dapat ibu menyusui lakukan. Ijinkan jeda beberapa kali dan per kali beberapa menit untuk tersenyum dan menyapa tetangga. Senam ritmik bertempo atau berkecepatan rendah di rumah juga dapat ibu menyusui lakukan. Senam sederhana seperti Poco-Poco di pagi hari pun dapat dilakukan. Tentunya ini semua harus disertai dengan jaminan keamanan, seperti keamanan pada alat senam yang digunakan dan sesuai petunjuk dokter atau tenaga medis.
Perhatikan Kualitas Tidur
Orang dewasa umumnya tidur malam 8 jam setiap hari. Maka, terutama sekali jika tidak ada halangan, sebagai bagian dari cara berpuasa untuk ibu menyusui, ibu menyusui perlu menyesuaikan dengan durasi jam tidur ini.
Lebih jauh, ibu menyusui perlu secara konsisten menetapkan jadwal tidur dan bangun tidur. Bila perlu, tidur lebih awal agar dapat bangun lebih pagi untuk kegiatan lainnya, seperti mendengarkan ceramah, mendongeng pada bayi, dan lain-lain sebelum memasak sahur untuk diri sendiri dan bayi. Tidur siang tidak wajib, terutama bila ibu menyusui bekerja atau bayi yang disusui aktif bergerak. Namun, jika ibu menyusui hendak tidur siang, maka durasi tidurnya sebaiknya kurang lebih 1 jam setiap hari.
Jangan menghukum diri sendiri bila tertidur di saat yang tidak seharusnya. Lagipula, kondisi ibu menyusui memang rentan dibandingkan dengan orang secara umum. Ibu menyusui juga lebih mudah lelah dibandingkan orang secara umum, sehingga sudah ditunjang suplemen dan konsumsi sehat pun masih bisa tertidur, apalagi jika bayinya aktif bergerak.
Susu Adalah Bagian Yang Penting
Susu dapat saja terdapat dalam konsumsi di poin sebelumnya. Namun, untuk ibu menyusui, susu menjadi sesuatu yang penting dipertimbangkan dalam cara berpuasa untuk ibu menyusui. Saat ibu menyusui bayi, ASI akan mengalir keluar dari si ibu dan berpindah dalam hal dicerna oleh bayi dalam bentuk susu. Dalam tubuh bayi, ASI ini akan menjadi gizi susu. Gizi susu yang diterima oleh bayi tergantung pola konsumsi ibu menyusui.
Tidak hanya konsumsi sehat untuk menunjang ASI, dalam melaksanakan cara berpuasa untuk ibu menyusui, ibu menyusui juga perlu mempertimbangkan kandungan dalam susu yang dibeli. Susu dapat berupa bubukan dalam kaleng besar setidaknya 800 gram agar dapat diminum selama 1 bulan.
Susu untuk ibu menyusui sebaiknya tidak mengandungi banyak turunan gula, seperti sirup jagung tinggi fruktosa dan berbagai pemanis buatan yang dapat menurunkan kualitas ASI. Sementara itu, bayi perlu diberikan susu sesuai dengan tahapan pertumbuhannya.
Vanila dan cokelat adalah dua rasa susu yang paling banyak disukai sekaligus disarankan dalam pemilihan susu untuk ibu menyusui maupun bayi yang disusui. Kendati demikian, dapat saja memilih varian rasa lain, asal tidak mengandungi pewarna dan pemanis buatan, pengawet, dan sejenisnya.
Itu dia beberapa cara berpuasa untuk ibu menyusui yang aman untuk kita lakukan. Siap berpuasa tanpa bolong sambil menyusui bayi?