Secara umum, hedonisme pada mahasiswa adalah satu hal yang sudah sulit terpisahkan. Ada saja keinginan dari seorang pelajar untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya. Tetapi, sering kali, gaya hidup seperti ini memberikan dampak buruk sehingga harus diatasi.
Baca Juga : Investasi Usia Muda dan Keuntungannya untuk Masa Depan
Coba Anda lihat diri sendiri, apakah hedon adalah salah satu sifat dalam diri? Memang saat sedang merasa insecure, cenderung mencari barang lain yang bisa menjadi yang penuhi rasa insecure tersebut. Tetapi jika dibiarkan terlalu sering, maka akan terjadi adalah rugi.
Gaya hidup hedonisme ini bias dikaitkan dengan perilaku konsumtif atau serakah juga. Tidak ada rasa puas ketika seseorang telah menjadi korban hedonisme ini. Dan jika dilihat lebih jauh lagi, hedonisme ini lebih sering terjadi pada mahasiswa atau setidaknya remaja.
Jika gaya hidup seperti ini dibiarkan saja, maka kebutuhan primer akan kalah dibanding kebutuhan sekunder atau bahkan tersier. Seorang mahasiswa bisa saja mementingkan rasa ingin terhadap sepatu daripada menyimpan uang untuk makan. Jadi harus segera diatasi.
Pandangan Luas Soal Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa
Dalam pandangan yang luas, hedonist itu mencirikan seseorang yang berusaha untuk penuhi keinginan dan meminimalisir rasa sakit, yang mungkin bisa dikaitkan ke insecurity. Tidak bisa juga dipungkiri jika rasa ingin yang luar biasa sering kali terjadi pasa seorang manusia.
Karakter orang yang memiliki kontrol yang rendah pada diri dan merasa harus diberikan sesuatu atas pencapaiannya adalah bentuk simpel dari gaya hidup yang satu ini. Iming-iming self reward untuk diri sendiri, tetapi malah menjadikan keuangan dan hal lain jadi kacau.
Saat ini, ada banyak pandangan mengenai apa sebenarnya hedonisme itu dan jika dikaitkan ke argumen filosofis, bisa langsung dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari setiap orang. Dan menurut fakta juga, hedonisme pada mahasiswa lebih sering ditemukan dari umur lain.
Ketagihan, ketergantungan, dan konsumsi kompulsif bisa menjadi satu hal yang berisiko dan terbalik dari kata hemat. Kebiasaan ini telah menjadi masalah sejak lama dan dalam poin tertentu, sudah lepas kontrol. Mahasiswa bisa masuk ke gaya hidup ini karena pergaulan.
Lebih jauh lagi, kehidupan mahasiswa yang ingin menikmati hidup dan mendapat sesuatu dari segala pencapaian atar tugasnya sering kali menjadikan petaka buat diri sendiri. Hidup semakin kompleks karena harus menyeimbangkan kebutuhan, keinginan dan masa depan.
Namun, apakah ini sebenarnya menguntungkan? Gaya hidup hedonisme ini mungkin bisa dikaitkan dengan stress yang sering dihadapi mahasiswa. Masalah mental, simpati, dan grogi adalah hal dasar yang membuat seseorang sulit untuk mengontrol diri sendiri secara sadar.
Mahasiswa yang terlibat dalam situasi ini harus memiliki kontrol penuh, fisik yang sehat, dan kehidupan sosial yang juga baik, bukan seperti orang yang mengandalkan semuanya dalam satu waktu. Jadi, dengan mahasiswa membutuhkan itu semua, jadi seperti itu.
Ketika Kesenangan Hedonisme pada Mahasiswa Menjadi Petaka
Memang ketika sedang asik berbelanja, seseorang tidak langsung berkaca dan melihat apa saja efek yang bisa dihasilkan. Kesenangan yang dirasakan unggul jauh daripada memikirkan efeknya. Padahal, bisa saja kehidupan seorang mahasiswa menjadi terganggu karena sidat itu.
Setiap orang memang memiliki gaya hidup yang berbeda dan mungkin berkebalikan. Kebalikan dari gaya hidup hemat dan sederhana ini yang disebutkan dengan hedonisme. Ketika dilakukan dalam kondisi yang tidak sadar, maka siap saja untuk terima dampaknya.
Seseorang yang cenderung hedonist akan dikucilkan dan menghindari orang yang dianggap tidak satu level dengannya. Sifat individualis seperti itu harus segera disadari karena jika tidak, bisa menjadikan kesenganan hedonisme pada mahasiswa berubah 180 derajat.
Dari individualis, seseorang juga bisa langsung hubungkan dengan sifat egois dan individualistis. Dengan mementingkan kebutuhan dan gaya daripada pikirkan ada efek yang bisa didapatkan. Apalagi karena gaya hedonis ini langsung menyangkut soal uang dalam hidup sehari-hari.
Penting untuk seorang mahasiswa sadar bahwa fokus pada diri sendiri terlebih saat berada di dalam kelas karena perbuatan hedonisme memutus rasa tanggung jawab dari satu orang ke yang lain. Ini dikarenakan deretan fokus yang hanya kepada diri sendiri.
Dari semua dampak buruk yang bisa terjadi ini mengharuskan Anda mulai lebih sering menjalankan aktivitas tertentu, bukan malas dengan hanya melihat film atau sejenisnya. Turunkan kadar sifat pemalas dalam diri dan perlahan mencari aktivitas yang baik.
Contoh Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa
Mungkin masih ada dari mahasiswa yang belum merasa bahwa dia merupakan seseorang yang hedon, tetapi pada nyatanya adalah orang seperti itu. Jangan langsung menganggap bahwa dengan perilaku boros itu hedon, dan mahasiswa juga memiliki versi tersendiri.
Hedon itu bukan berarti ketersediaan Anda untuk mengeluarkan uang untuk membeli makanan atau traktir teman dalam waktu yang wajar. Hedon itu lebih pas jika langsung dihubungkan dengan kecenderungan Anda dalam menggunakan uang ke hal tidak wajar.
Sering membeli makanan luar dengan harga mahal adalah salah satu bentuk hedonisme pada mahasiswa yang cukup sering terjadi. Karena bagaimana juga, seseorang ini sedang mencari perhatian sehingga perlahan mengumpulkan atensi publik dengan cara diluar nalar.
Orang dengan gaya hdiup hedon juga memiliki sifat suka ganti barang, bahkan ada yang tanpa meminta izin. Tetapi karena gaya hidup hedonisme akan menjadi penghambat dalam jalani hari, maka seseorang itu harus penuhi kebutuhannya, bukan keinginan diri sendiri.
Orang yang suka berhutang untuk alasan yang tidak mendesak juga merupakan salah satu sifat yang cenderung dihindari. Ketika tidak memiliki uang, mungkin saja akan minta pinjaman dari orang lain. Tetapi ingat, hanya ketika seseorang sedang benar butuh uang.
Tips Menghilangkan Sifat Hedonisme pada Mahasiswa
Dari keburukan yang bisa terjadi karena sifat hedonisme, mungkin Anda membutuhkan solusi atau cara agar tidak ada lagi sifat seperti itu untuk diri sendiri, maupun orang sekitar. Sifat hedon ini masih bisa diatasi dan yang pasti ini membutuhkan keinginan diri sendiri dulu.
Kebutuhan setiap hari memang banyak, tetapi tidak semua menuntut Anda untuk menjadi orang yang hedon. Pelan-pelan Anda coba atasi hal tersebut, mungkin bisa dimulai dengan belanja secara efektif, atau memperbaiki kebiasaan. Jadi, tips yang benar antara lain:
-
Pergunakan yang Sudah Dimiliki Secara Maksimal
Jangan langsung buat barang yang Anda miliki, karena bisa jadi itu masih memiliki manfaat yang besar. Seseorang yang hedon pasti tidak akan mengerti hal ini karena setiap kali melihat barang bagus, langsung dia beli, tanpa melihat fungsinya.
Jadi jika hedonisme pada mahasiswa sering terjadi dengan melihat alat tulis yang bagus, dan langsung membeli, maka kini bisa ubah dengan memaksimalkan apa yang dimiliki. Misalnya ketika sudah ada tas, jangan ganti tas jika tidak dibutuhkan.
-
Pilih Pergaulan yang Sehat
Pergaulan seperti yang telah kami katakan memiliki efek yang sangat besar untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Jika Anda bergaul dengan orang yang hedon, dan tidak bisa mengontrol diri sendiri, maka Anda juga kana menjadi orang seperti itu.
Sedangkan jika pergaulan lebih ke arah yang gaya hidup sesuai kebutuhan, maka itu juga akan pengaruhi sifat hedonisme pada mahasiswa. Penting untuk menentukan dulu kepada siapa Anda mau bergaul dan pastikan kontrol diri sendiri itu besar.
-
Menentukan Daftar Belanja Sesuai Kebutuhan
Gaya hidup hedonisme ini jika diulangi adalah satu kata yang menggambarkan sifat orang yang tidak menentukan sejak awal apa yang dibutuhkan. Agar hal seperti itu tidak terjadi, maka penting untuk seseorang melihat apa yang dia butuhkan.
Taruh list dalam daftar belanja dan pastikan semua lengkap. Jika di luar dari itu, tidak akan ada lagi kebebasan untuk mendapatkannya. Ini bukan berarti Anda harus batasi soal makanan, tetapi kebutuhan tersier lain seperti pakaian mahal atau mobil.
-
Sibukkan Diri dengan Aktivitas Produktif
Hedonisme pada mahasiswa juga sering terjadi karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan pada rentang waktu tertentu. Jika memiliki kesibukkan, maka tidak akan banyak kebutuhan belanja yang pada dasarnya sedang tidak dibutuhkan itu.
Melihat keadaan sekitar dan sibukkan diri saja. Membersihkan taman dengan gunting yang sudah ada, atau menyelesaikan tugas jauh-jauh hari adalah satu cara bagi mahasiswa untuk melawan sifat tersebut. Dan yang pasti, Anda bisa mencobanya!
-
Pahami yang Butuh dan Ingin
Anda dituntut untuk sadar soal apa yang Anda butuh dan yang diinginkan saja. Jika ingin, ini berarti tidak mendesak dan bisa ada bisa tidak. Sedangkan kalau butuh, itu adalah jensi keperluan mendesak sehingga harus dipenuhi di waktu dekat.
Baca Juga : Dapatkan Postur Tubuh Ideal dari Langkah Sederhana!
Hedonisme dalam kehidupan kini sudah marak ditemukan. Seseorang rela untuk memenuhi apa yang diinginkan tanpa memikirkan soal hal lain, apalagi bagi seorang mahasiswa. Kebutuhan dan hubungan banyak membuat hedonisme pada mahasiswa sering terjadi.