CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya

CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya
CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya

Baru-baru ini terjadi kasus Zilingo melibatkan Ankiti Bose selaku CEO perusahaan itu sendiri. Ankiti Bose diberhentikan secara sementara atau diskors oleh perusahaan yang didirikannya pada 2015 lalu. CEO tersebut dicurigai melakukan penggalangan dana baru tanpa melapor kepada investor.

Baca juga: Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa, harga 2 Juta – 10 Juta

Zilingo sendiri merupakan perusahaan startup berfokus pada kecantikan, fashion dan lifestyle atau gaya hidup. Perusahaan ini didirikan oleh dua orang asal India yaitu Ankiti Bose dan Dhruv Kapoor.

Sebelum terjadi kasus Zilingo, sejak tahun 2015 mereka mengembangkan perusahaan ini sampai bisa beroperasi pada berbagai negara, di antaranya yaitu India, Indonesia, Hongkong, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, Thailand dan Juga Australia.

Mereka berhasil mengembangkan perusahaan mereka menjadi salah satu platform belanja online dibidang fashion terkenal di dunia. Sampai beberapa pekan lalu Zilingo menyatakan telah menghentikan sementara Ankiti Bose sebagai CEO karena kasus Zilingo yang menjeratnya.

Biodata Ankiti Bose CEO yang Terjerat Kasus Zilingo

CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya_Biodata Ankiti Bose CEO yang Terjerat Kasus Zilingo
CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya_Biodata Ankiti Bose CEO yang Terjerat Kasus Zilingo

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai kasus Zilingo yang menjerat Ankiti Bose, kami mengajak Anda untuk berkenalan dengan salah satu wanita paling sukses di India bahkan mungkin di Asia.

Ankiti Bose lahir di India pada tahun 1992. Bose menempuh pendidikan di Cambridge, kandivali, Mumbai dan melanjutkan berkuliah di Universitas St. Xavier’s, Mumbai mengambil jurusan matematika dan ekonomi.

Setelah lulus Bose memulai karirnya dengan bekerja untuk McKinsey & Company dan juga Sequoia Capital di bangalore, India. Karirnya cukup cemerlang, bahkan ia sempat menjabat sebagai analis keuangan di perusahaan bekerja saat itu.

Kemudian Bose terinspirasi untuk menjual pakaian setelah melakukan perjalanan atau liburan ke Thailand, yaitu pergi ke pasar Chatuchak. Dari situlah Bose memutuskan untuk mendirikan perusahaan Zilingo dengan mengajak juga Dhruv Kapoor untuk membantunya dalam mengembangkan bisnisnya.

Demi mengembangkan perusahaannya, Bose rela untuk menetap dan pindah ke Singapura meninggalkan kampung halamannya di India. Kemudian pada tahun 2019, Zilingo mendapatkan pendanaan US$ 226 juta.

Bose mendapatkan banyak penghargaan dari prestasi diraihnya sebelum terkena kasus Zilingo. Di antaranya adalah masuk ke dalam majalah Forbes sebagai 30 Wanita paling sukses sebelum menginjak umur 30, dan masih banyak lainnya.

Kasus Zilingo Yang Menjerat Ankiti Bose

Kasus Zilingo bermula ketika investor mempertanyakan pelaporan akuntansi perusahaan setelah berusaha untuk menggalang pendanaan baru. Merespon hal tersebut, perusahaan yang bergerak dibidang fashion ini menghentikan secara sementara Ankiti Bose dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Kabar mengenai hal tersebut beredar dari salah seorang sumber terpercaya yang mengetahui masalah tersebut. Melanjuti kabar dari sumber tersebut, penyelidikan tentang kasus Zilingo akhirnya dilakukan dengan melibatkan para investor.

Selain melibatkan para investor, penyelidikan kasus Zilingo juga dilakukan oleh Temasek Holdings dan Sequoia Capital yang memulai investigasi praktis keuangan di dalam perusahaan Zilingo ini.

Perusahaan ini berusaha untuk mengumpulkan US$150 juta sampai dengan US$200 juta atau setara dengan Rp 2,1 triliun hingga Rp 2,8 triliun dengan meminta pertolongan dari Goldman Sachs Group. Jika penggalangan dana tersebut sukses valuasi Zilingo diperkirakan akan lebih dari US$1 miliar.

Nilai tersebut sangatlah besar dan fantastis untuk sebuah perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2015 lalu. Sampai pada akhirnya investor mulai mempertanyakan keuangan perusahaan sebagai bentuk uji tuntas. Auditor Zilingo kemudian mengajukan pertanyaan tentang praktik akuntansi perusahaan.

Kecurigaan awal pada kasus Zilingo ini muncul ketika kekhawatiran pada cara perusahaan ini mencatat transaksi dan pendapatan di seluruh platform yang mencakup ribuan pedagang kecil. Regulator juga mengatakan bahwa Zilingo belum mengajukan laporan keuangan tahunannya sejak tahun 2019.

Pernyataan Ankiti Bose Mengenai Kasus Zilingo Yang Menjeratnya

CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya_Pernyataan Ankiti Bose Mengenai Kasus Zilingo Yang Menjeratnya
CEO Ankiti Bose dan Kasus Zilingo yang Menimpa Dirinya_Pernyataan Ankiti Bose Mengenai Kasus Zilingo Yang Menjeratnya

CEO dari perusahaan ini sendiri yaitu Ankiti Bose sudah melakukan klarifikasi atas tuduhan kasus Zilingo kepadanya. Dia membantah tudingan itu dan ada dua orang sumber mengatakan Bose mengklaim penangguhannya dari jabatan CEO akibat keluhannya tentang pelecehan.

Bose telah menyewa pengacara yaitu Abraham Vegas dari Providence Law Asia untuk mewakilinya, serta menyebut penyelidikan itu sebagai “perburuan penyihir”. Masalah dihadapi Zilingo membuat posisi petinggi perusahaan semakin kosong.

Kasus Zilingo juga membuat nasib dari perusahaan startup yang sudah berdiri sejak tahun 2015 ini menjadi semakin buruk. Dengan berkurangnya petinggi perusahaan, mereka pasti akan kebingungan untuk menentukan langkah, baik dalam segi pemasaran, keuangan, dan lain sebagainya.

Sebelumnya ada dua direktur yaitu Xi Wei Yang dari Temasek dan Albert Shyy dari Burda Principal Investments meninggalkan dewan direksi pada bulan lalu. Selain itu pada tahun 2020 CEO James Perry juga mengundurkan diri dari jabatannya. Hal tersebut semakin memperkeruh perkembangan dari kasus Zilingo ini.

Pada awalnya Zilingo mulai bekerja dengan pedagang kecil dan menengah yang menjual ke konsumen, kemudian berkembang ke daerah terdekat. Pada saat pendiri berbicara dengan para penjual kecil, mereka menyadari banyak yang tidak bisa mengakses teknologi dan modal.

Untuk itu mereka mengembangkan aplikasi atau software lain untuk pedagang, sehingga mereka dapat mengakses pabrik dari vietnam maupun Bangalore. Berikutnya memperlancar proses rutin pada pengiriman yang melibatkan lintas negara.

Di awal tahun 2019, Zilingo berhasil mengumpulkan dana sebesar US$226 juta atau sekitar 3,2 triliun jika dirupiahkan dari investor sequoia dan juga temasek.

Aplikasi Startup Lain Selain Zilingo Yang Ada Di Indonesia

Perusahaan milik Ankiti Bose dan kasus Zilingo yang menjeratnya berhasil masuk ke Indonesia dan memancing banyak perhatian masyarakat. Namun, selain itu ada juga perusahaan startup buatan developer Indonesia dan mulai menyebar ke Asia Tenggara.

  • Gojek

Siapa yang tidak kenal dengan gojek, Gojek bergerak di bidang transportasi dan memudahkan para konsumennya untuk pergi kemana saja menggunakan ojek tanpa takut akan diperas dengan harga mahal layaknya ojek pengkolan biasa.

Gojek cukup sukses di Indonesia, hal tersebutlah yang mendorong gojek memutuskan untuk mengembangkan sayapnya sampai ke luar negeri. Negara yang menjadi pilihan gojek adalah Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Kemudian gojek juga melakukan langkah untuk memajukan perusahaannya dengan bergabung dengan Tokopedia yang merupakan perusahaan e-commerce asal Indonesia juga. Kolaborasi mereka bahkan mencatatkan rekor sebagai startup unicorn Indonesia dengan nilai valuasi terbesar.

  • Traveloka 

Perusahaan startup Indonesia selanjutnya adalah Traveloka. Traveloka menyediakan layanan perjalanan dan pariwisata ke seluruh pelosok dunia. Traveloka sudah berdiri sejak tahun 2015 lalu.

Tidak hanya di Indonesia, Traveloka juga melebarkan wilayah kerjanya dengan membuka akses pada negara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Juga Filipina.

  • Bukalapak

Selain tokopedia, Indonesia juga memiliki startup lain dalam bidang e-commerce lainnya, yaitu bukalapak. Di awal kemunculannya bukalapak menjadi salah satu aplikasi jual beli paling besar di Indonesia bahkan menyaingi Shopee dari Thailand.

Bukalapak juga melakukan ekspansi ke luar negeri dengan membuka layanan fitur pengiriman ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Juga Taiwan.

  • Modalku

Modalku merupakan platform digital untuk UMKM berbasis teknologi finansial yang ada di Indonesia. Startup ini menghubungkan banyak UMKM  berpotensi dan pendanaan yang berguna untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara serta membentuk dunia keuangan yang lebih inklusif.

  • Investree 

Investree merupakan startup Indonesia bergerak dalam bidang teknologi finansial layaknya modalku. Selain beroperasi di Indonesia, Investree juga akan mendapat izin untuk beroperasi di Filipina. 

Startup ini memperoleh izin operasional di Filipina sebagai penyelenggara crowdfunding yang bernama Investree Philippines. Selain itu, Investree juga berencana melebarkan sayap ke negara lain yaitu Thailand. 

  • Kredit Pintar 

Kredit Pintar merupakan perusahaan fintech penyedia akses mudah untuk masyarakat yang ingin mendapatkan pinjaman jangka pendek. Kredit Pintar sudah hadir di Filipina semenjak tahun 2018 lalu. Kredit Pintar memiliki sistem company dari Neuron Credit Financing Company Inc juga hadir di negara tersebut.

  • Kredivo 

Startup Indonesia terakhir merambah pasar Asia Tenggara yaitu Kredivo. Startup ini bergerak di industri keuangan dan menyediakan platform pembayaran keuangan secara digital berbasis kredit. 

Kredivo ini mulai masuk ke Vietnam pada Agustus 2021 melalui perusahaan Phoenix Holding. Perusahaan patungan ini diklaim sebagai pionir perusahaan investasi keluarga di Vietnam dengan portofolio pada sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, dan teknologi.

Baca juga: Cara Cek Resi Pengiriman Barang J&T, Cepat dan Mudah

Perusahaan sebesar dan secanggih Zilingo diisi dengan sumber daya manusia berkompetensi tinggi saja masih bisa terkandung sebuah kasus. Kasus Zilingo ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan lain untuk tetap amanah serta jujur dalam menjalankan bisnisnya.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts