Fakta Menarik Kebaya Goes To UNESCO yang Wajib Kalian Tahu

Fakta Menarik Kebaya Goes To UNESCO yang Wajib Kalian Tahu
Fakta Menarik Kebaya Goes To UNESCO yang Wajib Kalian Tahu

Ada beberapa fakta menarik mengenai Kebaya Goes To UNESCO yang sangat perlu kalian ketahui. Sebagai masyarakat Indonesia, tentu harus bangga bahwa kebaya dikenal dan disukai bukan hanya masyarakat lokal saja melainkan hingga mancanegara. 

Baca juga : Makna Rukun Iman dan Rukun Islam yang Harus Diketahui

Kebaya semakin banyak diperbincangkan di jagat maya selepas perayaan Sumpah Pemuda. Dari hal itu, muncul kampanye tersebut sebagai bentuk dukungan untuk menjadikan kebaya sebagai warisan budaya tak benda versi organisasi UNESCO. 

Ini Dia Fakta-Fakta Menarik Kebaya Goes To UNESCO

Ini Dia Fakta-Fakta Menarik Kebaya Goes To UNESCO
Ini Dia Fakta-Fakta Menarik Kebaya Goes To UNESCO

Setelah munculnya kampanye ini, masyarakat berbondong-bondong untuk menyuarakannya. Di balik hal itu, ada beberapa fakta menarik yang sangat sangat jika dilewatkan. Mengenai apa saja itu, penjelasannya ada di bawah ini:

  • Didukung Figur Publik

Seperti yang kita tahu, figur publik sangat berpengaruh pada pandangan khalayak luas. Oleh karenanya selebriti dan para influencer di Indonesia ikut mengkampanyekannya dengan mengenakan pakaian kebaya dan mengunggahnya di media sosial pribadinya. 

Beberapa figur publik yang ikut serta yaitu Dian Sastrowardoyo dan Andien. Hal ini memancing khalayak untuk mengulik mengenai Kebaya Goes To UNESCO. Bahkan tercatat sudah ada 12.000 unggahan bertagar #KebayaGoesToUNESCO. 

Menurut para figure publik tersebut, mendukung gerakan ini merupakan hal penting dan harus digiatkan. Apalagi beberapa waktu lalu tepatnya pada Hari Batik Nasional 2022, Ibu Iriana Jokowi dan para wanita berkebaya memecahkan rekor MURI. 

  • Pengakuan UNESCO Bisa Memberi Manfaat 

Ketika kebaya telah mendapatkan pengakuan UNESCO, tentunya lebih banyak orang mengenal pakaian khas Indonesia ini. Dampaknya akan dirasakan pada beberapa ranah sekaligus seperti halnya pada perekonomian masyarakat dan sosial. Berikut ulasannya:

  • Perekonomian

Nama kebaya yang kian dikenal oleh khalayak luas tentunya akan meningkatkan minat untuk membelinya. Terlebih sekarang desain serta bahan kebaya semakin beragam sehingga mendukung penampilan di hari-hari penting. 

Meningkatnya minat juga berdampak pada meningkatnya pembelian. Jika berlangsung lama, maka para pembuat kebaya bisa mendapatkan keuntungan cukup menggiurkan bahkan menyerap banyak tenaga kerja. 

  • Sosial

Dengan munculnya gerakan Kebaya Goes To UNESCO satu orang dan lainnya bisa mengenal dan mendukung satu dengan lainnya agar kampanye ini dapat berhasil. Komunikasi online sangat membantu dan mempermudah gerakan terkait. 

Sebagai masyarakat Indonesia, kalian juga dapat ikut serta pada kampanye ini. Caranya yaitu dengan mengunggah konten baik berupa foto atau video ke media sosial dengan tagar #KebayaGoesToUNESCO. 

  • Langgam Kebaya yang Didaftarkan

Berdasarkan informasi yang didapatkan, jenis-jenis kebaya yang didaftarkan masih dalam pembahasan. Hanya saja ada setidaknya 4 langgam (model) untuk diajukan pada gerakan Kebaya Goes To UNESCO. 

Langgam yang dimaksud yaitu berupa kutu baru, kebaya encim, kartini, dan kebaya noni. Masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya terlihat unik namun sangat cantik jika dikenakan para wanita. 

Adapun kebaya yang diajukan harus sesuai dengan ketentuan khusus atau pakem seperti harus memiliki bukaan pada bagian depan baik berlengan pendek/panjang. Perlu diketahui, kata kebaya sendiri merujuk pada pakaian atasan. 

Sedangkan untuk bawahannya, nenek moyang sering mengenakan kain jarik atau lainnya dengan motif yang begitu cantik dan elegan. Berdasarkan hal ini, Kebaya Goes To UNESCO perlu digiatkan. 

  • Impian Sejak Lama

Niat untuk menjadikan kebaya sebagai warisan budaya UNESCO sudah cukup lama, tepatnya sebelum ajakan Malaysia. PBI mengikrarkan usulan kebaya ke UNESCO sudah sejak saat gerakan 1.000 Perempuan Berkebaya pada 3 Maret 2017 lalu.

Usulan tersebut dibahas kembali saat kongres Berkebaya Nasional pada April 2021 yang dihadiri oleh beberapa kementerian termasuk Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kemendikbud Ristek.

Selanjutnya datang tawaran menominasikan kebaya ke UNESCO melalui jalur multinational pada akhir 2021. Setelah berdiskusi panjang, akhirnya pemerintah mengiyakan dan langsung mensosialisasikan kepada PBI. 

Alhasil, pada Hari Kebaya Nasional 2022 digencarkan gerakan Kebaya Goes To UNESCO. Gerakan ini dilakukan secara serempak oleh berbagai lapisan masyarakat supaya tujuan menjadikan kebaya sebagai warisan budaya dapat berhasil. 

  • Diajak Negara Lain

Sebagian dari kalian kemungkinan sudah pernah membaca berita mengenai batik yang sempat diklaim oleh Malaysia. Karena hal itu, memicu upaya pemerintah Indonesia untuk segera mendaftarkan kebaya ke UNESCO supaya kejadian serupa dapat dihindari. 

Salah satu tokoh yang berperan aktif dalam niat ini adalah Rahmi Hidayat yang didapuk sebagai Ketua Perempuan Berkebaya (PBI). Ia ikut mempersiapkan dokumen-dokumen penyerta dossier yakni semacam proposal ke UNESCO. 

PBI sendiri merupakan satu dari 26 organisasi pecinta budaya yang diundang pemerintah melalui Kemendikbud pada pertemuan pendaftaran kebaya. Pada rapat ini, disampaikan bahwa Indonesia berkolaborasi dengan tiga negara. 

Negara yang dimaksud adalah Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Mengapa negara-negara tersebut bersatu karena aturan dari UNESCO memperbolehkan kerja sama dalam mengajukan satu warisan budaya. 

Model-Model Kebaya yang Diajukan ke UNESCO

Model-Model Kebaya yang Diajukan ke UNESCO
Model-Model Kebaya yang Diajukan ke UNESCO

Pada gerakan Kebaya Goes To UNESCO, setidaknya ada 4 model yang diajukan. Penasaran dengan apa saja itu? Simak beberapa ulasan lebih banyak di bawah ini untuk informasi lebih lengkapnya.

  • Kebaya Kutu Baru

Sudah banyak orang yang mengenakan kebaya kutubaru untuk menghadiri suatu acara. Model tersebut termasuk jenis kebaya model jaman dahulu yang terlihat klasik namun begitu pas di tubuh. 

Kebaya kutu baru mencerminkan keanggunan hakiki dari perempuan. Oleh karenanya modelnya dibuat pas di badan. Bukan hanya orang bertubuh kecil, kebaya kutu baru termasuk model yang bisa dikenakan oleh banyak orang. 

Selain karena termasuk model yang telah digunakan sejak lama dan sejak dahulu, alasan mengapa kebaya kutu baru diikutkan dalam kampanye karena membuat penggunanya lebih anggun. 

  • Kebaya Encim

Model lain yang dilibatkan dalam Kebaya Goes To UNESCO adalah encim. Sebagian orang kemungkinan masih asing dengan namanya, namun sebenarnya sudah sering digunakan oleh masyarakat. 

Kebanyakan kebaya encim digunakan oleh wanita betawi. Desainnya cukup berbeda dengan kebaya kutu baru karena di bagian depannya diberikan tambahan berupa bunga-bunga yang menjadikannya lebih menawan. 

Hal yang membuatnya begitu khas adalah warnanya dibuat cerah dengan bahan yang nyaman untuk digunakan. Selain itu juga, bagian depannya memiliki desain mengerucut atau sedikit lancip. Model Kebaya Goes To UNESCO ini salah satu yang menarik.

  • Kebaya Kartini

Salah satu jenis kebaya yang difavoritkan oleh wanita Indonesia adalah kebaya kartini. Dari segi bentuk memang sangat simpel dan sederhana. Namun inilah yang membuatnya justru menarik hati. 

Desain kebaya kartini bisa digunakan untuk wanita berhijab karena cenderung tertutup dan lebih longgar. Meskipun begitu, aura feminine serta elegan tetap dapat terpancar oleh para penggunanya. 

Supaya tidak sampai diklaim atau hilang tergerus waktu, kebaya kartini dimasukkan juga ke dalam Kebaya Goes To UNESCO. Hingga kini, model tersebut masih sering dipilih untuk pergi ke kantor atau menghadiri pertemuan khusus. 

  • Kebaya Noni

Sebagai negara yang pernah dijajah, pengaruh kehadiran negara lain di Indonesia sangat kental. Hal ini juga terlihat pada model kebaya yang dikenakan oleh masyarakat dulu dan masih berkembang hingga sekarang. 

Kebaya yang dimaksud adalah mode kebaya noni. Dinamakan seperti ini karena dahulunya noni Belanda juga sering mengenakan kebaya dengan desain simpel namun terlihat mewah saat dipakainya. 

Meski sudah lama berkembang, namun kebaya noni sampai sekarang masih sering dijadikan rujukan model paling banyak dicari. Hanya saja terdapat inovasi dan beberapa perubahan pada desainnya agar lebih sesuai dengan masyarakat modern. 

Sebagai warisan budaya yang perlu dipertahankan, model kebaya noni juga didaftarkan pada Kebaya Goes To UNESCO. Sama seperti kebaya lainnya, penggunanya biasanya akan mengaplikasikan jarik atau kain batik sebagai bawahannya. 

Di era modern, kebaya hanya digunakan pada saat acara-acara tertentu saja. Jika terus seperti ini, bukan tidak mungkin akan terhapus oleh perkembangan zaman sehingga anak cucu kelak sudah tidak bisa melihat bagaimana model kebaya. 

Baca juga : Cara Menautkan SIMPKB ke Akun Belajar.Id yang Mudah dan Cepat

Pemerintah yang bekerja sama dengan organisasi kebudayaan di Indonesia dan 3 negara tetangga berusaha mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya UNESCO. Kalian dapat ikut serta dalam Kebaya Goes To UNESCO agar berhasil. 

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts