Mengenali covid omicron adalah hal penting dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Kita tidak hanya perlu mengetahui bahayanya saja namun juga langkah mitigasi agar ini tidak menjadi fatal.
Baca Juga: Mobil yang Siap Diluncurkan 2022, Ajang Unjuk Ketangguhan
Varian baru tersebut sekarang sudah banyak menyebar di Indonesia dengan kecepatan lebih tinggi. Justru jika kita lihat dari tingkat penyebarannya ini sepuluh kali lebih mudah menginfeksi.
Sehingga masyarakat diharapkan untuk sangat berhati-hati sehingga bisa melakukan pencegahan awal. Disini kami akan membahas secara detail tentang bagaimana sebenarnya varian ini.
Tujuannya adalah agar masyarakat Indonesia bisa mengetahui mana informasi faktual dan sekedar isapan jempol belaka. Sehingga nantinya dampak tidak akan menjadi lebih buruk seperti perkiraan.
Perbedaan Omicron dengan Covid 19 yang Perlu Diketahui
Paling mudah untuk mengetahui perbedaan akan kita bagi menjadi dua yaitu kecepatan penyebaran dan tingkat bahaya. Jadi berikut ini adalah pembahasan secara sederhana agar mudah dipahami.
1. Kecepatan Penyebaran
Dibandingkan dengan covid 19 ternyata covid omicron memiliki kecepatan penyebaran hampir sepuluh kali lebih. Sehingga wajar jika sekarang jumlah penderita sangat banyak di Indonesia.
Namun ini tidak menutup kemungkinan bahwa tindakan preventif dapat mengendalikan penyebaran tersebut. Jadi kita tentu tetap harus melakukan pencegahan seperti menerapkan 5M.
2. Tingkat Bahaya
Jika kita melihat dari kecepatan penyebaran saja mungkin omicron akan terlihat sangat berbahaya. Namun penelitian dari FDA menyatakan bahwa tingkat fatal dari varian covid omicron relatif rendah.
Justru potensi kematian ketika terjangkit varian ini tujuh puluh persen lebih rendah. Sehingga kemungkinan selamat ketika sudah terinfeksi sangat tinggi bahkan bagi mereka tanpa vaksin.
Namun kita perlu mencatat juga bahwa para pasien yang sudah pernah menerima vaksin dan booster ketahanan juga recovery sangat bagus. Ini adalah acuan yang tidak boleh dilupakan dalam memperlakukan sebuah pandemi.
Di Indonesia sendiri varian covid 19 sudah terjadi penurunan penyebaran secara signifikan. Artinya langkah pemerintah sudah berhasil menekan potensi spreading secara optimal.
Jika trend seperti ini tetap berlanjut maka tinggal menunggu waktu dekat sampai status pandemi berubah menjadi endemi. Kontrol bagus seperti ini juga perlu diberikan dukungan secara maksimal.
Ketika kita sudah mengetahui perbedaan tadi tentu perlakuan juga harus bisa dioptimalkan. Kemudian dari aspek potensi bahaya apakah benar ini bisa dianggap sebelah mata karena tidak terlalu mematikan, tentu tidak.
Potensi Bahaya Covid Omicron pada Korban
Ketika melihat potensi bahaya kita tidak akan berbicara masalah umum namun secara spesifik dampak terburuk. Berikut ini adalah tiga potensi paling ditakuti para pengidap omicron.
1. Pembekuan Darah Pada Organ Vital
Kasus ini adalah salah satu potensi yang cukup ditakuti para pria karena bisa mengganggu vitalitas. Masalah pembekuan darah pada organ vital tersebut membuat pria tidak bisa ereksi.
Dari berbagai kasus covid omicron potensi ini paling besar ditemui sehingga risikonya juga cukup signifikan. Pembekuan darah ini tidak hanya terjadi pada penis saja namun juga ginjal dan paru-paru.
Sehingga ketika tidak ditangani secara serius maka potensi kematian juga bisa cukup tinggi. Memang secara umum kasus seperti ini persentasenya tidak masif namun tetap saja bisa terjadi.
2. Ereksi Terlalu Lama
Jika hanya melihat sekilas sepertinya covid omicron tidak masalah dan justru menguntungkan kaum adam. Namun tunggu dulu gangguan ereksi ini bisa terjadi tidak hanya dalam hitungan jam namun hari.
Hal tersebut disebabkan oleh penggumpalan darah sehingga dibutuhkan sayatan atau suntikan untuk mengalirkan darah tersebut. Kondisi seperti ini tentu saja akan sangat menyiksa korbannya.
3. Impotensi
Disfungsi ereksi akan terjadi akibat adanya covid omicron pada pembuluh darah seluruh tubuh. Ini akan menimbulkan seseorang susah ereksi sehingga organ vital kemungkinan bisa tidak berfungsi.
4. Penis Mengecil
Meskipun persentasenya sangat kecil yaitu dibawah 0.5 persen namun potensi ini bisa saja terjadi. Menurut penelitian di London, 200 dari 3400 orang menyatakan ukuran penisnya mengecil setelah terkena omicron.
Potensi bahaya tersebut tentu tidak boleh kita anggap sebelah mata karena sangat berbahaya. Tidak hanya menyerang organ intim pria namun jika dibiarkan juga dapat merusak ginjal dan paru-paru.
Mitigasi Agar Aktivitas Sehari-hari Tidak Terganggu Omicron


Berbagai langkah mitigasi sebenarnya dapat dilakukan agar kehidupan harian tidak terganggu oleh omicron. Berikut ini kami akan memberikan tips sehingga aktivitas harian tetap bisa dijalankan.
1. Menjaga Imun Tubuh
Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan imun tubuh seperti menjaga pola makan sampai olahraga ringan. Langkah seperti ini paling penting dilakukan apabila kita ingin beraktivitas di luar rumah.
Ketika memang harus keluar rumah maka persiapan pertama adalah dari sistem imun sendiri. Lengkapi asupan vitamin, mineral, dan gizi lengkap juga agar tubuh semakin resisten terhadap covid omicron.
2. Menggunakan Masker
Ini adalah senjata sepele namun terbukti relatif ampuh dalam mengurangi potensi paparan virus. Meskipun ketika digunakan tidak sepenuhnya menanggulangi penyebaran namun setidaknya bisa berkurang.
Pada dasarnya penyebaran virus berasal dari droplet orang yang sudah terjangkit. Dengan kita menggunakan masker tentu potensi droplet tersebut akan terhirup juga ikut berkurang.
Jadi jika ada orang yang mengatakan menggunakan vaksin tidak efektif memang tidak salah juga. Namun ketika droplet masuk tidak melalui saluran pernafasan maka dampak covid omicron juga akan minim.
3. Rajin Cuci Tangan
Jika tidak ingin repot cuci tangan, bawa saja hand sanitizer yang sudah banyak dijual di toko dan apotek. Setelah kita berinteraksi dengan individu atau hal yang berisiko maka gunakan hand sanitizer.
Ini adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan dan cukup murah implementasinya. Kita juga tidak akan terlalu repot karena sudah bisa mobile menggunakan hand sanitizer guna mencegah covid omicron.
Dengan menggunakan tiga langkah sederhana tersebut ternyata mitigasi sudah dapat dilakukan relatif optimal. Kita tidak perlu terlalu takut seperti dulu namun juga jangan sampai menganggap sebelah mata.
Pentingnya Vaksin Booster untuk Mengatasi Omicron
Rencana pemberian vaksin booster kedua memang sekarang sedang dirancang oleh pemerintah. Belum jelas apakah nantinya akan diberlakukan secara massal atau hanya untuk kalangan berkebutuhan saja.
Namun secara umum vaksin booster sendiri ternyata relatif diragukan oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut terjadi karena setelah vaksin covid omicron kedua memang kasus penyebaran dan infeksi menurun drastis.
Sehingga masyarakat awam memandangnya kurang urgent untuk diterapkan secara menyeluruh. Sehingga sampai sekarang hanya kalangan tertentu saja menggunakan booster pertama.
Padahal jika ditinjau dari ilmu medis adanya booster ini tentu akan sangat bagus untuk membantu menjaga imun tubuh. Adanya booster ini secara mudahnya akan membuat tubuh lebih kebal terhadap sebuah virus.
Sehingga ketika nantinya terinfeksi maka tubuh bisa melakukan tugasnya untuk membunuh virus tersebut secara cepat. Apabila tidak diberikan booster dikhawatirkan imun akan lupa atau kurang efektif melakukan pemberantasan.
Sehingga dengan kita menambahkan booster efektivitas akan kembali optimal dan justru lebih bagus. Aspek seperti ini tentu tidak boleh kita pandang sebelah mata karena dampak booster covid omicron juga jangka panjang.
Apabila kita meninjau secara fungsional tentu ini akan cukup bagus diterapkan di negara berpopulasi tinggi seperti Indonesia. Karena semakin tinggi populasi maka potensi virus melakukan mutasi juga besar.
Makanan yang Bagus Dikonsumsi Mencegah Omicron


Tidak disangka ternyata obat herbal dapat juga digunakan untuk mengurangi dampak covid omicron. Ketika kita belum terinfeksi konsumsi jahe secara rutin sebagai salah satu langkah mitigasi.
Kandungan dalam jahe memang sangat beragam dan banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Ketika kita mengkonsumsinya secara rutin maka asupan nutrisi akan menjadi tercukupi.
Sebenarnya peran jahe ini seperti suplemen yang bisa dibeli di apotek terdekat. Jadi memang tidak ada kandungan ajaib seperti diklaim oleh banyak artikel di dunia maya yang membuat nama jahe melambung tinggi.
Pada faktanya memang kandungannya cukup bagus dan efektif sebagai salah satu imun booster mitigasi covid omicron. Namun ketika sudah terinfeksi jahe ini tidak akan memberikan dampak signifikan dalam kesembuhan.
Jadi ketika ada saudara terinfeksi segera dilarikan ke rumah sakit, jangan diperlakukan secara mandiri menggunakan ilmu otodidak. Konsumsi jahe ini hanya sebagai langkah mitigasi saja dan bukan penyembuhan.
Jika ingin mengkonsumsi jahe secara optimal agar kandungannya tidak hancur maka jangan direbus. Cukup kupas dan cuci bersih kemudian geprek sehingga bagian dalam seratnya terbuka.
Setelah itu kita bisa menuangkan air panas (bukan mendidih) pada jahe yang sudah ditaruh dalam gelas. Boleh dicampur pemanis seperti perasan jeruk atau madu agar rasanya lebih nikmat.
Ini adalah metode pembuatan minuman jahe yang masih memiliki khasiat dan tidak hanya sekedar pedas. Karena ternyata masih banyak masyarakat Indonesia merebusnya dengan air mendidih.
Baca Juga: Mobil yang Siap Diluncurkan 2022, Ajang Unjuk Ketangguhan
Ketika tidak suka dengan cara digeprek karena pedasnya kurang maka boleh diparut. Ini sama saja selama metode pemanasan tidak menggunakan air mendidih sehingga membuat kandungan jahe tidak efektif melawan covid omicron.