Aksi kriminalitas klitih yang marak di kota Yogyakarta seringkali menjadi perbincangan banyak kalangan. Terlebih lagi, perbuatan tersebut memang melanggar hukum dan merugikan banyak pihak.
Baca juga: Kasus DNA Pro Investasi Palsu Rugikan Banyak Orang
Beberapa kali terror ini membuat korbannya meninggal dunia dan mengalami kerugian berat. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan teror menyeramkan tersebut? Mengapa banyak remaja yang entah dengan tujuan apa melakukan tindakan itu?
Penjelasan Tentang Klitih yang Perlu Diketahui


Aksi ini tentu membuat kota Yogyakarta yang sejatinya menjadi Daerah Istimewa Di Indonesia menjadi tidak aman dan nyaman. Kejadian ini marak sekali dibicarakan di berbagai media social. Korbannya berasal dari banyak kalangan bahkan dari banyak daerah.
Beberapa korban menuturkan bahwa sedang berkendara, dan tiba-tiba ada pelaku klitih yang mendekatinya dan memegang tangan. Ternyata pelaku membawa senjata tajam dan kemudian melukainya.
Klitih sendiri berasal dari kata ulang dalam bahasa jawa yaitu klitah-klitih. Kata ulang tersebut memiliki arti bolak-balik dalam kondisi agak kebingungan. Seorang guru besar dari Universitas Sanata Dharma menuturkan tindakan tersebut adalah keluyuran tanpa arah yang jelas.
Pada awalnya, kata ulang tersebut tidak memiliki konotasi atau makna negative. Namun sejak digunakan untuk menunjuk aksi kekerasan dan kriminalitas, makna nglithih memiliki arti yang negatif.
Istilah tersebut muncul sejak tahun 90 an. Sedangkan kata tersebut sudah populer di kalangan masyarakat sejak tahun 2016 sejak terjadi aksi kekerasan yang melibatkan remaja di Yogyakarta yang semakin meningkat.
Pada tahun 2016, terjadi setidaknya 3 kasus untuk tindakan klitih dalam setiap bulannya. Aksi keluyuran di malam hari yang merugikan banyak pihak tersebut sebenarnya pernah muncul pada tahun 1990 di Yogyakarta
Pada waktu itu, polisi sudah memetakan sendiri keberadaan untuk para geng remaja yang sering melakukan tindakan kejahatan disana. Hingga sekarang, justru aksi ini semakin marak terjadi dan menjadi perbincangan di kalangan media.
Hal Pemicu Aksi Klitih
Aksi meresahkan yang terjadi di Kota Yogyakarta tersebut hingga sekarang malah menjadi headline di media local hingga di media nasional. Dari dulu, masyarakat di Kota Istimewa atau yang orang yang bepergian di kota Istimewa resah akan perbuatan tersebut.
Apa yang menjadi penyebab dari tindakan yang tidak terpuji klitih tersebut? Sebenarnya, faktor yang menyebabkan aksi tercela tersebut bisa berasal dari faktor internal hingga faktor eksternal yang mendukungnya.
Untuk faktor internal sendiri terjadi karena murni dari diri pelaku sendiri. Pelaku seperti memiliki dorongan rasa untuk melakukan kekerasan. Ia murni memiliki keinginan tersebut tanpa dipengaruhi oleh pihak lainnya.
Sedangkan untuk faktor eksternal, ini berkaitan dengan organisasi kekerasan. Organisasi kekerasan tersebut berasal dari lingkar oleh pelaku kekerasan. Organisasi tersebut kemudian dilingkarkan dalam tiga hal yaitu struktur inti, inti plus, dan inti plus-plus.
Masing-masing struktur dalam organisasi klitih tersebut berasal dari berbagai kalangan seperti dari pelajar itu sendiri. Kemudian struktur inti plus bisa berasal dari alumni yang pernah melakukan aksi. Sedangkan inti plus-plus berasal dari preman maupun pelaku criminal.
Ketika sebuah kelompok memiliki keinginan untuk rekrutmen anggota, maka nantinya akan muncul hal-hal yang mendorongnya untuk melakukan tindakan itu. Bahkan sebenarnya, bisa jadi tindakan itu hanya dilakukan untuk melakukan ajang eksistensi diri saja.
Untuk mengetahui penyebab yang membuat si pelaku melakukan kekerasan tersebut, maka motivasi dari pelaku memang harus diketahui secara pasti. Petugas harus mengungkap dengan sebenarnya apa yang menjadi tujuan aksi kriminalitas tersebut.
Jika memang terdapat motivasi dari luar, maka faktor yang mendukung juga harus diungkapkan dengan sebelumnya. Dengan begitu, sindikat dari pelaku bisa ditemukan untuk mencegah terjadinya tindakan tersebut terulang kembali.
Pelaku Klitih Biasanya dari Kalangan Remaja, Apa Solusinya


Pelaku dari tindakan ini memang biasanya berasal dari kalangan remaja. Mereka melakukan jalan-jalan di malam hari dengan tujuan yang tidak jelas dan melakukan tindakan kekerasan yang merugikan banyak pihak.
Tidak tanggung-tanggung, pelaku juga membawa senjata tajam untuk melukai para korbannya. Mereka melakukan kekerasan dengan senjata tajam maupun tanpa senjata tajam dengan tujuan yang tidak jelas.
Perilaku menyimpang seperti tindakan klitih tersebut tentu saja mengundang kekhawatiran bagi banyak pihak. Anak-anak di bawah umur yang melakukan aksi itu biasanya menggunakan sepeda motor dan melakukan tindakan kejahatan di beberapa titik.
Pelaku yang berasal dari kalangan pelajar membuat sosialisasi di sekolah-sekolah harus marak digerakkan. Pengguna sepeda motor yang belum cukup umur akan dirazia sehingga mereka tidak bebas berkeluyuran menggunakan sepeda motor.
Pelaku yang berasal dari anak-anak dibawah umur tentu membuat hukuman yang diberikan menjadi lebih ringan. Oleh karena itu, solusi yang paling efektif untuk dipakai adalah untuk melakukan pencegahan.
Aksi ini memang kebanyakan dilakukan oleh para remaja. Kebanyakan pelaku datang dari keluarga yang mengalami kegagalan atau Broken Home. Oleh karena itu, tindakan pencegahan bisa dilakukan oleh orang tua itu sendiri.
Para remaja bisa saja terpengaruh untuk mencari jati diri, mencari pelampiasan karena kurang mendapatkan perhatian di rumah, hingga hanya ikut-ikutan saja.
Pencegahan yang dapat dilakukan dalam menanggulangi aksi klitih di kalangan remaja antara lain adalah sebagai berikut.
-
Memberi kasih sayang
Orang tua bisa memberikan kasih sayang kepada anak, meskipun anak sudah beranjak remaja. Kedekatan antara anak dan orang tua biasanya mulai renggang ketika mereka sudah beranjak remaja.
Anak akan memilih untuk memiliki privasi tersendiri. Mereka menjadi lebih sensitif dan tidak suka untuk terlalu diawasi oleh para orang tua. Maka, orang tua bisa memberikan perhatian dan kasih sayang dengan cara tepa.
Ketika anak merasa disayangi oleh orang tua, maka sedikit kemungkinan bagi mereka untuk mencari pelampiasan di luar. Kasih sayang orang tua akan menjadi kontrol tindakan bagi para anak-anaknya.
-
Mencari tahu kegiatan anak
Pencegahan tindakan klitih yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah mencari tahu kegiatan dari anak. Orang tua bisa menanyakan aktifitas yang dilakukan oleh anak diluar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi kontrol bagi anak.
-
Bekerjasama dengan pihak sekolah
Anak-anak memiliki aktivitas yang cukup banyak di lingkungan sekolah. Maka, komunikasi yang baik dengan pihak sekolah bisa menjadi solusi dari tindakan anarkis ini. Sekolah memiliki kontrol yang sangat penting.
Orang tua dapat membangun komunikasi yang baik dengan anak dan berkomunikasi dengan wali kelas. Wali kelas bisa memberikan sosialisasi pada waktu-waktu tertentu untuk mengontrol tindakan siswa-siswanya.
-
Pemberian tugas dan tanggung jawab yang memberikan dampak positif
Kegiatan di luar yang bermanfaat akan mencegah terjadinya tindakan klitih di kalangan remaja. Karena mengerjakan tugas yang sesuai dengan minatnya, maka mereka tidak akan mudah dipengaruhi oleh perbuatan yang tidak baik.
Dampak Tindakan Klitih Bagi Masyarakat dan Para Pelaku
Warga yang melihat aksi tindakan tersebut diharapkan untuk melaporkan ke pihak yang berwajib dan masyarakat setempat. Hal tersebut dikarenakan tindakan ini bukan hanya merupakan tanggung jawab pihak berwajib, namun juga tanggungjawab masyarakat setempat.
Ada banyak dampak yang diakibatkan karena perbuatan klitih.
-
Keresahan
Perbuatan yang tidak bertanggungjawab akhirnya memberikan dampak buruk dimana masyarakat akan menjadi resah. Tidak sedikit masyarakat yang takut untuk melakukan aktifitas di malam hari.
-
Merusak citra kota Yogyakarta
Tindakan yang sering terjadi di DIY tersebut secara tidak langsung tentu saja merusak nama baik dari daerah istimewa di Indonesia ini.
-
Trauma
Baik pelaku maupun korban bisa saja mengalami trauma. Pelaku dapat mengalami trauma atas tindakan dan hukuman yang mungkin dijalaninya. Sedangkan Korban tidak hanya mengalami trauma luka batin saja, bahkan bisa mengalami cacat fisik.
-
Luka dan kematian
Tindakan kekerasan tersebut bisa mengakibatkan luka yang parah bagi korbannya. Jika tidak beruntung, korban bisa mengalami kematian. Hal ini karena kekerasan yang dilakukan terlalu parah.
-
Mencemari nama baik sekolah
Pelaku yang masih remaja pada tindakan anarkis tersebut bisa jadi dari kalangan pelajar. Akibatnya, sekolah dimana pelajar yang melakukan aksi tersebut akan menjadi tercemar. Bukan hanya pelaku dan orang tua yang menanggung malu, begitupun dengan pihak sekolah.
Bagaimanapun juga, aksi yang tercela tersebut memang tidak dibenarkan. Orang tua, sekolah, dan masyarakat bisa memberikan dukungan bagi para remaja untuk tidak melakukan aksi anarkis tersebut.
Baca juga: Robot Trading Fahrenheit, Tipu Korban Hingga 5T Hilang
Perbuatan ini akan merugikan banyak pihak dan merusak persatuan hingga kesatuan bangsa. Tidak tanggung-tanggung, kesenjangan sosial akan terjadi. Maka, klitih harus ditangani dengan sebaik mungkin agar tidak berkembang di daerah lainnya.