Selama pandemi covid berlangsung protokol kesehatan merupakan suatu hal yang sering digunakan. Namun ternyata sosialisasi ini sifatnya masih belum universal dan masyarakat jarang mengerti apa saja isinya.
Baca Juga: Kenali Covid Omicron Mulai Gejala Sampai Mitigasi
Sehingga pada pembahasan ini kami merasa perlu untuk mengupas secara tuntas mengenai hal tersebut. Jadi masyarakat tidak hanya tahu masalah masker dan pembatasan jarak saat di luar rumah saja.
Padahal ada aspek lain tidak kalah penting yang perlu dipahami sehingga dapat mengurangi potensi penyebaran. Ini jika diimplementasikan secara optimal tentu akan memberikan dampak positif.
Sehingga bagi masyarakat yang masih merasa skeptis perlu mengetahui secara rinci apa saja dampak nyatanya. Kami akan bahas secara tuntas sehingga mudah dipahami oleh orang dengan pengetahuan terbatas.
Pengertian Protokol Kesehatan 5M dari Pemerintah
Kita perlu mengetahui apa saja 5M dalam pelaksanaan protokol sehingga dapat mengimplementasikan secara tepat. Berikut ini akan kami jelaskan secara detail agar dapat dijadikan sebagai acuan.
1. Mencuci Tangan
Ini merupakan salah satu perlakuan yang perlu dilakukan oleh masyarakat selama pandemi covid. Jadi rajin mencuci tangan setelah beraktivitas akan membantu mengurangi potensi penyebaran.
Jika kita bisa menggunakan hal sederhana untuk mengurangi kurva penyebaran tentu akan lebih bagus. Oleh karena itu langkah sederhana seperti mencuci tangan perlu dibudayakan lebih lanjut.
2. Menggunakan Masker
Kenapa harus menggunakan masker meskipun tidak dapat menutupi kemungkinan adanya terhirup virus. Protokol kesehatan tentu saja untuk mengurangi potensi adanya droplet terhirup dalam paru-paru.
3. Menjaga Jarak
Pemerintah Indonesia sendir menganjurkan untuk menjaga jarak antar individu setidaknya satu meter. Sehingga pada jarak tersebut potensi adanya droplet juga ikut turun drastis.
4. Menghindari Kerumunan
Kerumunan merupakan salah satu potensi terbesar penyebaran penyakit menular seperti covid. Jadi lebih baik ketika kita menghindarinya sehingga potensi tertular akan jauh berkurang.
5. Mengurangi Keluar Rumah
Adanya protokol kesehatan dimaksudkan agar interaksi dengan individu lain berkurang sehingga potensi penularan covid juga menurun. Jika kita bisa menerapkannya secara disiplin tentu dampaknya akan sangat signifikan.
Dengan memahami lima poin tersebut tentu sekarang Anda menjadi lebih paham dan bisa menerapkan secara berkelanjutan. Jangan mengambil resiko karena potensi kapan pandemi berakhir masih belum jelas.
Ketika kita sudah mengetahui perbedaan tadi tentu perlakuan juga harus bisa dioptimalkan. Kemudian dari aspek potensi bahaya apakah benar ini bisa dianggap sebelah mata karena tidak terlalu mematikan, tentu tidak.
Manfaat Protokol Kesehatan dalam Mitigasi Covid


Adanya penerapan protokol ini memang sebuah langkah mitigasi paling efektif dalam skala besar. Memang langkah mitigasi skala kecil yang dapat diterapkan tergantung populasi kasus berlangsung.
Namun ketika kita melihat dalam kacamata umum satu negara maka protokol kesehatan 5M adalah opsi terbaik. Manfaat secara umum dari penerapan hal tersebut adalah mengurangi potensi menyebarnya virus.
Sedangkan manfaat secara khusus adalah menjaga regional agar pengendalian penyebaran dapat dilakukan. Sehingga pemerintah dapat mengatasi masalah ini secara regional dengan skala relatif terkontrol.
Apabila kita tidak menerapkan kebijakan seperti ini maka volume pasien berlebihan akan terjadi. Tentu saja kapasitas rumah sakit akan sangat penuh dan membuat penanganan justru menjadi tidak optimal.
Atas dasar alasan tersebut penerapan tindakan preventif menjadi opsi terbaik agar dapat mengatur jalannya treatment. Memang adanya perkiraan seperti itu kita bisa melihat seberapa jauh potensi bahayanya.
Pengendalian ketahanan secara individu ketika dipantau secara langsung tentu tidak ideal untuk dijalankan. Namun ketika generalisasi protokol kesehatan sudah diterapkan maka kita dapat mengoptimalkan hasilnya.
Dalam kurun waktu satu tahun dapat terlihat sendiri bahwa jumlah spike sudah jauh berkurang. Kemudian secara umum ketahanan masyarakat dalam menghadapi pandemi juga relatif tinggi.
Apabila langkah seperti ini terus diimplementasikan secara disiplin tentu status pandemi dapat berubah menjadi endemi. Kita hanya perlu memberlakukannya secara berkesinambungan dan serius.
Apakah Penerapan 5M Memberikan Dampak Signifikan
Pada awalnya banyak orang merasa skeptis dengan penerapan kebijakan tersebut. Namun dari data yang berhasil dihimpun dan disajikan secara terbuka kita bisa melihat sendiri mulai Maret 2021 sampai Maret 2022 sebagai berikut.
1. Penurunan kurva penyebaran
Ini adalah dampak terbesar dengan diterapkannya protokol kesehatan 5M dan tidak lupa adanya pemerataan vaksin. Sehingga dalam satu tahun kebelakang penurunan kurva sangat tajam.
Dampak signifikan seperti ini tentu tidak boleh dipandang sebelah mata karena sudah bisa menyelamatkan banyak nyawa. Memang kasus masih terjadi namun tidak terlalu ganas seperti sebelumnya.
Dampak kematian akibat terjangkit covid sekarang juga relatif menurun dan dapat terkendali. Aspek seperti ini perlu kita lihat secara kontinyu agar masyarakat juga bisa terus menerapkannya.
2. Normalisasi Aktivitas
Adanya normalisasi aktivitas sekarang sudah mulai dilakukan secara bertahap agar dapat kembali seperti sebelum pandemi. Misalnya kegiatan belajar tatap muka sudah dapat dilakukan dengan protokol kesehatan.
Namun tetap tidak menutup kemungkinan di daerah tertentu adanya pemberlakuan kloter belajar. Ini dilakukan untuk berjaga apabila ada kasus covid di lingkungan sekolah sehingga kegiatan belajar bisa fleksibel.
Sehingga tidak jarang ada universitas atau sekolah memberlakukan tatap muka selama beberapa saat kemudian daring lagi. Hal tersebut dilaksanakan untuk menjaga penyebaran covid.
3. Kesadaran hidup bersih
Dari adanya pandemi covid ini salah satu hikmah yang dapat diperoleh adalah meningkatnya kesadaran hidup bersih. Masyarakat menjadi sadar pentingnya mencuci tangan.
Kemudian kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah juga ikut meningkat. Protokol kesehatan tersebut tentu saja memberikan dampak bagus pada imunitas masyarakat secara luas.
Dengan mengetahui dampak masif tersebut tentu saja sekarang Anda tidak perlu merasa skeptis lagi. Ketika ini bisa dilakukan secara kontinyu maka peluang Indonesia keluar dari zona pandemi semakin besar.
Kapan Dihentikan Protokol 5M dalam Aktivitas Sehari-hari
Bagi beberapa kalangan tentu saja penerapan 5M akan sangat membatasi aktivitas harian terutama korporasi. Oleh karena itu pertanyaan kapan berakhirnya kebijakan ini juga secara tidak langsung ditunggu.
Ketika membahas kapan pemberhentian pemberlakuan maka harus memantau secara cermat penanganan covid. Apabila pandemi ini sudah berakhir dan status sudah berubah menjadi endemi maka kemungkinan ada perubahan.
Pandemi adalah sebuah penyakit yang penularannya tidak terbatas pada batas negara atau region saja. Sehingga sekarang kita masih berada dalam kondisi ini dan kontrol protokol kesehatan ketat sedang dibutuhkan sekali.
Apabila dengan pemerataan vaksin dan pemberian dosis booster sudah optimal tentu kontrol pandemi menjadi mudah dilakukan. Apabila masyarakat memberikan dukungan penuh pada pemerintah hal tersebut tidak mustahil.
Memang kita perlu bersabar, namun ketika melihat penurunan trend maka kemungkinan tahun depan sudah bisa normal lagi. Peluang Indonesia dibandingkan negara lain untuk mengubah status pandemi menjadi endemi relatif tinggi.
Kita mampu mengendalikan pandemi secara signifikan dan paling penting mengurangi angka korban fatal. Memang dari segi kasus memang besar karena jumlah penduduk keseluruhan kita salah satu tertinggi di dunia.
Sehingga ketika dihitung secara persentase bisa dikatakan bahwa masyarakat dan pemerintah Indonesia relatif berhasil menangani. Dalam waktu dekat kita bisa menikmati kehidupan lagi seperti sebelum covid.
Jadi tidak perlu khawatir dan tetap jalankan protokol kesehatan 5M semaksimal mungkin agar peluang semakin besar. Ketika kita sudah bisa mengendalikan secara optimal menjadi skala endemi tentu kehidupan normal akan tercapai.
Bagaimana Protokol Menjelang Bulan Ramadhan


Kemungkinan bulan ramadhan tahun ini tidak akan seketat tahun lalu karena penurunan kurva penularan secara signifikan. Sehingga pemerintah juga mengeluarkan pernyataan boleh shalat tarawih berjamaah di masjid lingkungan.
Namun tetap saja pemberlakuan protokol kesehatan harus dilakukan agar tidak lagi memicu terjadinya spike. Kebijakan seperti ini tentu saja disambut baik oleh masyarakat yang sudah rindu khusyu ibadah ramadhan.
Jika dibandingkan dengan ramadhan tahun lalu dimana jumlah korban berjatuhan masih tinggi sekarang relatif aman. Bahkan statement pemerintah pada dunia internasional sudah berani mengeluarkan klaim mendekati endemi.
Artinya kesiapan baik dari masyarakat sampai tingkat pemerintahan sangat bagus dan saling memberikan dukungan. Memang hal seperti ini yang seharusnya dilakukan agar pandemi segera berakhir.
Sebagai salah satu catatan yang perlu diwaspadai adalah arus mudik pada akhir puasa nanti. Kultur masyarakat Indonesia untuk pulang kampung memang cukup riskan sehingga pemerintah perlu mengeluarkan statement lanjutan protokol kesehatan.
Karena sampai sekarang memang masih dinyatakan boleh dengan syarat sudah melakukan vaksin wajib 2 kali. Dibutuhkan juga lampiran hasil tes antigen negatif untuk melakukan perjalanan pulang kampung.
Namun bagi mereka yang sudah melakukan vaksin booster maka tes antigen tersebut tidak wajib dilakukan. Ini tentu akan membuka banyak peluang potensi pengendalian secara terpadu.
Baca Juga: Mobil yang Siap Diluncurkan 2022, Ajang Unjuk Ketangguhan
Dengan mengetahui berbagai macam informasi mengenai protokol tadi tentu sekarang Anda bisa lebih paham. Adanya penerapan protokol kesehatan memiliki tujuan bagus untuk pengendalian pandemi sehingga bisa jadi endemi.