Pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Membawa Pro dan Kontra Tersendiri

pemindahan ibu kota

Pasti Anda sudah mendengar kabar mengenai pemindahan ibu kota, pemerintah memang sudah membuat rencana sejak lama, akan memindahkan ibu kota yang awalnya berada di DKI Jakarta menjadi di Kalimantan, tentunya pemindahan tersebut didukung dengan berbagai alasan.

Baca Juga : Berita Tentang Covid Sebagai Informasi Terbaru!

DKI Jakarta memang sudah menjadi daerah, yang ditetapkan sebagai IKN (Ibu Kota Negara) sejak Indonesia merdeka. Negara lain juga sudah mengetahui informasi tersebut sejak lama, dengan adanya pemindahan ini tentunya akan terjadi perubahan dan adaptasi baru di berbagai negara.

Untuk merealisasikan rencana pemindahan ibu kota, pemerintah sudah mulai membuat kisaran biaya yang harus pemerintah kumpulkan. Tentunya pemerintah akan mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk membangun ibu kota baru, dan pasti akan ada pro dan kontra di masyarakat.

Memang bukan perkara mudah memindahkan sebuah ibu kota, terlebih lagi pemerintah memilih Kalimantan sebagai lokasi IKN. Dulunya Kalimantan dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia, karena sebagian lahannya dipenuhi oleh hutan, namun kini kawasan tersebut terjadi penurunan.

Pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Terjadi karena Berbagai Penyebab

pemindahan ibu kota

Di mata sebagian masyarakat, mungkin pemindahan IKN ini dianggap tidak begitu dibutuhkan oleh Indonesia. Biaya yang besar, tentunya akan membuat pengeluaran pemerintah meningkat, padahal biaya tersebut dapat dialihkan ke masyarakat yang membutuhkan.

  • Pulau Jawa Padat Penduduk

Seperti sudah kita ketahui bahwa pulau Jawa memiliki jumlah penduduk paling tinggi, inilah yang dianggap sebagai alasan utama pemindahan ibu kota. Tingginya jumlah penduduk, dikarenakan tingginya tingkat urbanisasi, banyak masyarakat luar kota pindah ke Jakarta.

DKI Jakarta dianggap memiliki tingkat gaji tinggi, padahal hal ini sebanding dengan biaya hidup tinggi pula di Jakarta. Pemikiran itulah banyak dimiliki oleh penduduk luar kota, sehingga memutuskan untuk pindah dan memiliki keluarga di kota ini.

  • Krisis Air Bersih

Pulau Jawa dan Bali memiliki krisis air cukup parah, selain itu ketersediaan lahan hijau hanya tersedia sedikit. Tentu saja hal ini dapat terjadi, di daerah Jabodetabek khususnya, jarang sekali ada lahan hijau karena banyaknya pemukiman warga dan berdirinya gunung-gunung tinggi. 

Untuk indikator hijau dan ketersediaan air bersih, hanya terdapat di wilayah Gunung Salak hingga Ujung Kulon, meskipun IKN dipindahkan belum tentu masalah krisis air bersih dapat terselesaikan di daerah-daerah tersebut, sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah.

  • Konversi Lahan Terbesar Terjadi di Pulau Jawa

Alasan lain dari pemindahan ibu kota adalah pulau Jawa memiliki konversi lahan terbesar, dimana berubahnya satu fungsi lahan menjadi fungsi lainnya. Proporsi konsumsi di Pulau Jawa mencapai lima kali lipat dibandingkan Kalimantan, bahkan diprediksi akan terus bertambah.

Di tahun 2030, diprediksi bahwa Kalimantan akan mengalami peningkatan keterbangunan lahan menjadi 11,08 persen.

Adakah Dampak Positif dari Pindahnya Ibu Kota?

pemindahan ibu kota

Meskipun masih menjadi pro kontra di kalangan masyarakat, mengenai pemindahan ibu kota yang ingin segera direalisasikan ini, sebenarnya memang ada dampak positif yang didapatkan, baik bagi masyarakat maupun kota Kalimantan Timur nantinya.

  • Secara Ekonomi

Secara ekonomi memang akan ada banyak dampak positif, bagi daerah Kalimantan bahkan diprediksi meningkat menjadi 0.1%. Pemindahan IKN ini berpengaruh pada menurunnya kesenjangan antar kelompok pendapatan, dan indikasi ketimpangan yang menyempit.

Selain itu penggunaan sumber daya potensial akan lebih dimanfaatkan, dari yang sebelumnya masih belum termanfaatkan. Kemudian mendorong investasi di ibu kota baru, sehingga akan meningkatkan output beberapa sektor non tradisional terutama sektor jasa.

  • Penguatan Pertahanan Indonesia 

Dengan adanya pemindahan ibu kota ini, juga akan berpengaruh pada masalah perbatasan antara Malaysia dan Indonesia yang sering terjadi. Dengan pemindahan IKN ini, tentu pemerintah akan lebih fokus dalam memperkuat pertahanan di sepanjang lalu lintas perbatasan.

Mulai dari penyelundupan, kejahatan lintas perbatasan pembajakan dan sebagainya, diharapkan Indonesia dapat terbebas dari itu semua.

  • Pemerataan Penduduk

Jumlah penduduk di Pulau Jawa cukup tinggi, karena sebagian masyarakat memutuskan untuk pindah ke daerah tersebut. Karena urbanisasi inilah yang membuat sebagian daerah mengalami penurunan jumlah masyarakat, dan membuat penduduk di setiap pulau menjadi tidak merata.

Salah satu provinsi di Indonesia dengan penduduk paling sedikit adalah Kalimantan, mungkin karena itulah pemerintah memiliki daerah ini sebagai IKN. Agar perpindahan penduduk bisa terjadi secara merata, dan Kalimantan bisa bertambah penduduknya.

  • Lingkungan Jakarta Lebih Mudah Dikelola

Dengan adanya pemindahan ibu kota, pemerintah dapat lebih mudah mengelola kota Jakarta, apabila sedikit demi sedikit jumlah penduduknya sudah lebih merata. Perbaikan lingkungan juga tata ruang di Jakarta, diharapkan bisa terjadi setelah pemindahan IKN ini.

Kisaran Biaya Perlu Pemerintah Keluarkan untuk Membangun “Nusantara”

pemindahan ibu kota

Akhir-akhir ini pemerintah mengajak masyarakat, untuk melakukan crowd funding atau urunan bersama-sama demi membangun IKN baru. Di saat bersamaan, saat itu masyarakat masih mengeluhkan ketersediaan minyak goreng yang sulit didapat dan harganya mahal.

Tentu saja ajakan tersebut ditentang oleh masyarakat, pemerintah memang tidak mewajibkan masyarakat untuk turut andil dalam pembangunan IKN baru. Demi merealisasikan pemindahan ibu kota, pemerintah berusaha untuk membuka semua jalur pendanaan.

Pemerintah menyampaikan bahwa urun dana yang dilakukan saat ini, nantinya akan dialihkan ke fasilitas umum dan fasilitas sosial tertentu dengan skala tertentu. Sehingga dana berasal dari masyarakat, akan kembali digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

Beberapa masyarakat mungkin beranggapan bahwa pemindahan ibu kota, tidak dibutuhkan oleh Indonesia saat ini. Dari segi pengeluaran negara, tentunya biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, dan masyarakat merasa bahwa biaya tersebut lebih baik digunakan untuk kebutuhan lain.

Masih banyak masyarakat yang membutuhkan, terlebih lagi di daerah-daerah jarang diperhatikan oleh pemerintah. Presiden Jokowi menyatakan bahwa hanya menggunakan APBN berkisar 20%, dari total kebutuhan anggaran mencapai Rp466 triliun.

Dengan biaya mencapai triliunan tersebut, tentu saja banyak masyarakat yang tidak setuju dan menyatakan bahwa pemindahan ibu kota hanya buang-buang uang. Meskipun pernyataan tersebut masih menjadi pro kontra bagi masyarakat, ada yang setuju ada juga yang menolak.

Pembangunan ibu kota baru Nusantara memang memiliki dampak positif dan negatif, meskipun pemerintah telah membuat skema pembiayaan dengan matang, bahkan menawarkan kerjasama investasi dalam pembangunan IKN, masih saja ada pihak kurang setuju dengan keputusan ini.

Pemindahan Ibu Kota Dianggap Meningkatkan Masalah di Jakarta dan Kalimantan

pemindahan ibu kota

Jika dilihat dari sudut kota Jakarta, masih banyak masalah yang belum terselesaikan, mulai dari tumpukan sampah yang menyebabkan banjir, beberapa daerah Jakarta yang belum tersentuh oleh pemerintah untuk mendapatkan bantuan, serta masih banyak masalah lainnya.

  • Risiko Kebakaran di Kalimantan Meningkat

Kalimantan memang memiliki lahan yang luas, bahkan lebih besar dari Pulau Jawa dan sebagian lahan difungsikan sebagai lahan hijau atau hutan. Pemindahan ibu kota ini tentu membutuhkan lahan yang tidak sedikit, dikhawatirkan pembangunan IKN ini bisa merusak hutan dan lahan hijau.

Jika IKN benar dipindahkan, maka nantinya akan ada pegawai negeri yang akan berpindah ke Kalimantan. Peningkatan populasi tersebut membuat risiko terjadi kebakaran lahan gambut yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan semakin tinggi, dan bisa merugikan lingkungan nantinya.

  • Masalah di Jakarta tidak Terselesaikan

Jakarta memang memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan, kemiskinan, korupsi, banjir, penumpukan sampah, kemacetan, polusi dan lainnya. Masyarakat beranggapan bahwa masalah di kota besar ini belum tentu akan terselesaikan, dengan dilakukannya pemindahan IKN.

Masalah lingkungan terutama, setelah ibu kota berpindah Kalimantan, belum tentu pemerintah bisa fokus mengurus Jakarta kembali. Tentu mereka akan lebih memikirkan perubahan yang akan dilakukan di Kalimantan, dan belum tentu berdampak positif pada lingkungan tersebut.

  • Jumlah Hutan di Kalimantan Berkurang

Hal yang dikhawatirkan dari pemindahan ibu kota adalah kerusakan hutan, yang tidak hanya merugikan manusia, namun juga spesies langka dan dilindungi didalamnya. Indonesia tidak banyak memiliki lahan hijau, karena dialihfungsikan menjadi lahan pertanian atau perkebunan.

Sebelum Kalimantan menjadi ibu kota saja, lahan yang konversi lahan sudah cukup tinggi, dan bisa kita lihat bahwa perubahan lahan hijau di Kalimantan dari tahun ke tahun semakin sedikit. Hal ini tentu saja berpengaruh buruk pada lingkungan, terutama satwa-satwa liar didalamnya.

Jika daerah lahan hijau di Kalimantan tidak bisa dilindungi saat menjadi IKN, maka akan semakin menipis jumlah satwa langka serta hutan yang menjadi paru-paru dunia.

Baca Juga : Perjalanan Cinta Fuji dan Thoriq Hingga Resmi Pacaran

Dalam pengambilan keputusan mengenai pemindahan IKN, sepertinya masyarakat memang tidak turut andil dalam hal tersebut. Meskipun pemerintah tentu sudah memikirkan rencana ini dengan matang, namun masih ada saja pro kontra atas pemindahan ibu kota.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts