Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya

Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya
Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya

Sebagian orang mungkin pernah mengalami dimanipulasi oleh orang lain, namun tidak menyadarinya karena belum paham pengertian manipulatif. Padahal, tindakan ini bersifat negatif dan dapat merugikan pihak lain.

Saat berinteraksi dengan orang lain kita pasti akan menemui orang-orang dengan berbagai macam karakter, dari yang menyenangkan hingga bikin kesal. Salah satu di antaranya yang harus dihindari adalah karakter manipulatif.

Baca juga: Tidak Cuma Pasangan, Kenali 5 Love Language untuk Diri Sendiri

Sifat manipulatif bisa muncul dalam semua jenis hubungan, baik itu di pertemanan, keluarga, percintaan, bahkan lingkungan kerja. Agar tidak terjebak, penting untuk mengenali pengertian manipulatif, ciri-ciri, dan cara menghadapinya.

Mengenal Pengertian dari Manipulatif

Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya_Mengenal Pengertian dari Manipulatif
Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya_Mengenal Pengertian dari Manipulatif

Saat berkomunikasi dengan seseorang, pernahkah Anda merasa bersalah, bingung, dan lemah tanpa sebab? Atau, pernahkah Anda merasa dikendalikan seseorang tanpa disadari? Jika iya, itu adalah tanda Anda dimanipulasi.

Pada dasarnya, pengertian manipulatif adalah cara seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mendapatkan keinginannya. Untuk itu, ia bisa melakukan apa saja seperti mempengaruhi pola pikir, emosi, hingga keyakinan yang dirasakan.

Pengertian manipulatif lainnya adalah cara menyerang seseorang secara mental dan emosional untuk mendapatkan apa yang diinginkan, entah itu materi atau tujuan tertentu. Orang yang senang memanipulasi disebut manipulator.

Para manipulator biasanya mempunyai trik khusus untuk membuat korbannya merasa kebingungan dan tidak bisa berpikir rasional. Tujuan utamanya adalah untuk mengontrol korban supaya mengikuti keinginan manipulator tersebut.

Intinya, orang yang manipulatif akan mempermainkan pikiran korbannya agar terpengaruh dan terpancing untuk mengikuti keinginannya. Hal yang ingin didapatkan ini bisa beragam, mulai dari kekuasaan, keuntungan, hingga kendali atas korban.

Ciri-Ciri Perilaku Manipulasi yang Harus Diwaspadai

Tanpa disadari, perilaku manipulasi ini bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan termasuk Anda. Agar tidak terjebak menjadi korban, yuk pahami pengertian manipulatif dan ciri-ciri perilakunya yang harus diwaspadai.

1. Pandai Berbohong dan Memutarbalikkan Fakta

Hal ini adalah ciri utama seorang manipulator. Untuk mengendalikan korban, ia akan melakukan segala cara termasuk berkata bohong atau memanipulasi fakta dan kebenaran agar Anda merasa bersalah atau terpojok.

Contoh hal-hal yang dilakukan seorang manipulator antara lain yaitu berbohong dengan membuat alasan palsu, menyembunyikan informasi penting, atau bahkan menyalahkan korban (victim blaming). Waspadalah jika Anda menjumpai tindakan-tindakan serupa.

2. Sering Berpura-pura Bodoh Tentang Sesuatu

Terkadang, korban dapat segera menyadari kebohongan yang dilontarkan manipulator. Untuk meloloskan diri dari tuduhan, orang yang manipulatif bisa bertindak seolah-olah mereka tidak paham apa maksud Anda.

Mereka juga bisa berpura-pura bodoh atau tidak mengerti tentang situasi yang terjadi untuk menggoyahkan kepercayaan diri korbannya. Saat melakukan ini, kemungkinan besar mereka sedang berupaya untuk menyembunyikan atau menghindari sesuatu.

3. Pandai Mengadu Domba Untuk Merusak Hubungan Orang

Terkadang, target yang dituju pelaku manipulasi bukan hanya satu orang saja. Sebagaimana pengertian manipulatif, seorang manipulator akan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan orang lain, termasuk dengan melakukan adu domba.

Saat bersama Anda, ia bisa saja menjelek-jelekkan suatu pihak lain. Padahal, saat bersama pihak lain tersebut, ia juga menjelek-jelekkan Anda. Hal ini dapat memicu renggangnya hubungan korban dengan orang sekitarnya.

4. Senang Mengintimidasi Orang Lain

Intimidasi adalah bentuk perilaku mengancam seseorang baik secara fisik atau mental. Contoh intimidasi fisik yang bisa dilakukan pelaku manipulasi yaitu memukul, mendorong, menampar, menendang, dan serangan fisik lainnya.

Namun, cara manipulator memperoleh keinginannya tidak selalu dengan ancaman atau kekerasan fisik. Ia juga bisa mengintimidasi korbannya secara samar-samar dengan berbagai cara yang terkesan halus namun menusuk hati.

5. Selalu Mementingkan Diri Sendiri (Egois)

Sesuai pengertian manipulatif, seorang manipulator melakukan tindakannya untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Dari sini, bisa dilihat bahwa ciri karakter utama pelaku manipulasi adalah memiliki sifat egois.

Karena selalu mementingkan dirinya sendiri, ia akan berusaha melakukan apapun agar yang diinginkannya tercapai. Ia bahkan tidak akan peduli jika orang lain mengalami kerugian atas tindakan tersebut. 

Jenis-Jenis Perilaku Manipulasi

Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya_Jenis-Jenis Perilaku Manipulasi
Kenali Pengertian Manipulatif, Ciri, dan Cara Menghadapinya_Jenis-Jenis Perilaku Manipulasi

Setelah mengetahui pengertian manipulatif dan mengenali ciri-cirinya, Anda juga perlu mengetahui apa saja contoh jenisnya. Berikut ini adalah beberapa jenis perilaku manipulatif yang sering dijumpai.

1. Gaslighting (Memperdaya Secara Mental)

Gaslighting adalah bentuk perilaku memanipulasi seseorang secara mental dan emosional agar korban mempertanyakan suatu kebenaran. Melalui penyangkalan atau kebohongan berulang, pelaku gaslighting akan berusaha menggoyahkan mental korbannya.

Biasanya, korban gaslighting tidak sadar bahwa mereka sedang diperdaya atau dicuci otak. Hal ini biasa terjadi dalam sebuah toxic relationship. Bahkan, tindakan ini ternyata sering dilakukan oleh para diktator.

2. Silent Treatment (Mendiamkan/Mengabaikan Korban)

Disadari ataupun tidak, ternyata banyak orang yang pernah melakukan silent treatment kepada orang lain. Silent treatment adalah perilaku mendiamkan atau mengabaikan orang lain dengan cara memutus komunikasi.

Terkadang, kita tanpa sadar melakukan silent treatment untuk menghindari konflik lanjutan. Namun, terkadang sikap ini justru bisa mempengaruhi orang yang didiamkan hingga korban merasa bahwa dialah yang bersalah.

3. Victim Blaming (Menyalahkan Korban)

Sesuai pengertian manipulatif, para manipulator biasanya menerapkan trik-trik tertentu agar korban merasa bersalah. Salah satu caranya yaitu dengan menyudutkan dan menyalahkan korban atas hal yang sebenarnya tidak ia lakukan.

Perilaku menyalahkan korban ini disebut victim blaming. Manipulator tidak akan mengakui kesalahan mereka untuk menghindari tanggung jawab. Bahkan, tak jarang mereka justru bertindak sebagai korban (playing victim).

4. Pujian Palsu yang Berlebihan

Pernahkah Anda dipuji seseorang namun pujian tersebut terasa tidak tulus? Jika iya, itu adalah salah satu bentuk perilaku manipulasi. Biasanya, manipulator akan memuji secara berlebihan hingga korban merasa tidak nyaman.

Terkadang, ada pula pujian yang diberikan untuk membuat targetnya justru merasa dipermalukan. Saat mental korban telah jatuh atau korban tidak merasa nyaman, pelaku akan lebih mudah mengendalikannya.

5. Perhatian yang Berlebihan

Terkadang, seseorang akan berubah menjadi sangat perhatian, membelikan barang-barang mewah, dan lain-lain tanpa sebab setelah menyakiti orang lain. Hal tersebut adalah salah satu bentuk perilaku yang menggambarkan pengertian manipulatif.

Dibanding meminta maaf atau mengakui kesalahannya, manipulator akan memberi perhatian berlebih untuk membuat korban memaafkannya. Namun, mereka justru tidak mengubah perilaku buruk tersebut dan akan mengulanginya lagi di lain hari.

Cara Menghindari Pelaku Manipulatif

Penyebab utama seseorang mudah dimanipulasi adalah rasa empati yang tinggi. Semakin tinggi rasa empati korban, semakin mudah ia dimanfaatkan dan diperdaya oleh pelaku.

Oleh karena itu, cara utama menghadapi manipulator adalah dengan bersikap tak acuh alias masa bodoh atau ‘bodo amat’. Semakin Anda bersikap cuek, semakin sulit pelaku mempengaruhi Anda.

Selain bersikap bodo amat, masih banyak cara lain yang bisa Anda terapkan, tergantung pada kondisi dan situasinya. Berikut 2 alternatif cara menghindari pelaku manipulatif:

1. Bersikap Datar dan Cuek

Berdasarkan pengertian manipulatif, pelaku akan memancing korban agar bertindak atau bereaksi sesuai keinginannya. Apapun yang mereka lakukan, cobalah untuk bersikap datar dan cuek.

Tidak perlu menggubris, sebab sekali diladeni ia akan terus memancing Anda lagi dan lagi. Hadapi perilakunya dengan kepala dingin dan sikap tenang agar Anda tidak teperdaya muslihatnya.

2. Jangan Turuti Kemauannya

Setiap manipulator tentu memiliki motif atau tujuan tertentu, entah untuk memperoleh informasi atau benda/materi. Ia akan menggunakan situasi tertentu seperti membantu untuk meminta imbalan, memberi hadiah, dan lain sebagainya.

Solusinya, jangan turuti kemauannya jika hal tersebut merugikan. Bila perlu, tolak bantuan atau kembalikan hadiah pemberiannya. Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa memiliki kewajiban untuk balas budi lalu menuruti keinginannya.

3. Hadapi Dengan Bersikap Tegas dan Percaya Diri

Salah satu trik pelaku untuk melakukan manipulasi adalah dengan menyudutkan korban hingga merasa bingung dan kehilangan rasionalitas pikirannya. Semakin korban terlihat lemah, semakin mudah ia dimanipulasi.

Sebelum berinteraksi dengan pelaku, siapkan pikiran dan mental Anda. Jaga sikap dan cara bicara agar terlihat tegas dan percaya diri. Dengan begitu, pelaku akan sadar bahwa Anda tidak mudah diperdaya.

4. Batasi Komunikasi dan Interaksi

Apabila pelaku terlalu gigih menyerang, sebaiknya batasi komunikasi dan interaksi langsung. Hindari bertemu tatap muka, pilihlah media komunikasi lain seperti chatting, telepon, atau email.

Kalaupun harus bertemu langsung, batasi interaksi dan berkomunikasilah seperlunya saja. Jika pelaku sudah sangat mengganggu, jangan segan-segan untuk memblokirnya dari segala akses komunikasi, contohnya di aplikasi chatting atau media sosial.

5. Meminta Bantuan Dari Tenaga Profesional

Jika tindakan manipulator tidak lagi bisa ditolerir dan telah mempengaruhi mental Anda, jangan segan untuk meminta bantuan dari tenaga profesional. Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog atau memeriksakan diri pada psikiater.

Baca juga: Mengenal Arti Warna dan Kode Angka di SPBU Pertamina

Terkadang pula, pelaku manipulasi tidak menyadari mereka bersalah dan telah melakukan tindakan manipulatif. Jika hal ini terjadi dan pelaku adalah orang terdekat Anda, bawalah ia berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Terus-terusan berinteraksi dengan orang yang suka memanipulasi lama kelamaan dapat merugikan Anda secara mental, emosional, bahkan material. Jadi, pastikan untuk memahami pengertian manipulatif serta ciri dan jenisnya agar bisa menghindarinya.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts