Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan

Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan
Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan

Perkembangan kasus Tangmo hingga kini masih ramai menjadi perbincangan publik. Semuanya diharapkan akan segera selesai, sehingga seluruh berkas pemeriksaan bisa segera diberikan kepada pihak kejaksaan.

Baca juga: Dampak Minuman Beralkohol Bagi Tubuh

Namun, hingga kini belum ada hasil final terkait penyebab kematian Tangmo Nida. Bahkan ada beberapa orang yang harus menjalani pemeriksaan lagi, seperti Por, Robert dan Sand. Lebih jelasnya terkait pemeriksaan mereka, bisa Anda simak pada uraian berikut.

Por serta Robert Kembali Harus Diperiksa

Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan_Por serta Robert Kembali Harus Diperiksa
Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan_Por serta Robert Kembali Harus Diperiksa

Penyelidikan terkait kasus Tangmo Nida mulai dilakukan kembali. Para saksi yang berada bersama Tangmo Nida saat di speedboat tanggal 24 Februari 2022 malam hari lalu, kembali diperiksa oleh pihak kepolisian.

Por dan Robert kembali diperiksa pada hari Sabtu, 16 April 2022. Melansir thairath.co.th, Por dan Robert datangnya tidak bersamaan. Pada pukul 08.00 waktu Bangkok, Robert Trikanjanun datang lebih dulu dengan memakai mobil Alphard berwarna putih, nomor registrasi 2, kor 8.

Selang 1 jam, yaitu pukul 09.00 Tanupat Por Lerttaweewit datang dengan memakai mobil Mercedes Benz, nomor registrasi 6, Kor Chor 124. Mengenai hasil dari pemeriksaan perkembangan kasus Tangmo tersebut, keduanya enggan memberikan komentar kepada media. 

Wartawan yang menanti di depan kantor kepolisian Nonthaburi diabaikan dan keduanya dengan terburu-buru naik lantai 2. Saat pemeriksaan sudah usai keduanya tetap diam. Robert keluar dari kantor kepolisian sekitar pukul 10.30 waktu setempat.

Ketika ada wartawan yang bertanya tentang apakah sudah berbicara dengan ibunya Tangmo, responsnya hanya berupa anggukan. Sedangkan Por mengangkat tangan kepada para wartawan untuk memberikan hormat tanpa ekspresi serius. 

Sama halnya Robert, saat ditanya mengenai ibunda Tanglo, ia juga tidak menjawab dan memilih untuk segera masuk mobil. Letkol Samut saat ditanya mengenai perkembangan kasus Tangmo, malah memberikan informasi tentang waktu lapor diri keduanya.

Letkol Samut mengungkapkan bahwa penyidik sudah memperpanjang waktu pelaporan yang awalnya hanya 7 hari menjadi 12 hari. Dan sekarang proses penyidikan sudah tidak ada.

Sand Mendapat Giliran untuk Menyusul Diperiksa

Gatick, Sand dan Job merupakan 3 orang lainnya yang saat itu ada dalam speedboat selain dari Por serta Robert. Pada hari Minggu, 17 April 2022, Sand mendapat giliran untuk mengunjungi kantor kepolisian Muang, Nonthaburi agar memberikan keterangan.

Sebenarnya Sand sudah mendapatkan surat penangkapan akibat tindakan lalai yang berdampak terhadap kematian orang lain. Sand tidak dimasukkan dalam jeruji besi dengan alasan sudah memenuhi jaminan serta syarat tertentu terhadap pihak polisi.

Ada salah satu dosen bernama Anjas, sebagai salah satu pengamat perkembangan kasus Tangmo merasa ada keanehan mengenai pernyataan polisi tentang Por dan Robert. Anehnya, pihak polisi malah memperpanjang durasi lapor diri setelah penyodoran bukti dugaan melibatkan keduanya.

Dengan alasan seluruhnya sudah diperiksa, data lengkap serta tidak diperlukan pemeriksaan lagi untuk keduanya. Anjas mengatakan bahwa pernyataan yang berikan oleh pihak kepolisian tidak sesuai harapan.

Apalagi mengingat perkembangan mengenai berbagai bukti baru semakin banyak. Anjas mempertanyakan mengenai laporan yang diberikan oleh pak Santana mengenai dua nomor handphone dugaan milik oknum VIP serta pemesan hotel untuk Tangmo.

Dugaan Sebelumnya Mengenai Dua Nomor HP Ditemukan Santana

Menelisik perkembangan kasus Tangmo sebelumnya, seorang polisi senior asal Thailand yang bernama Santana Prayoornrat mengungkapkan bahwa terdapat dua nomor HP akhiran 6666 dan 4444 dengan dugaan salah satunya milik Robert. Sedangkan satu lagi milik asistennya.

Diketahui bahwa dua nomor tersebut memesan kamar hotel yang ada di dekat Sungai Chao Phraya atas nama Tangmo Nida. Dugaan Santana, pemilik dari nomor tersebut merupakan pihak VIP yang ingin berkencan dengan Tangmo malam itu.

Anjas mempertanyakan mengenai penemuan kedua nomor tersebut mengapa tidak ada klasifikasinya. Pertanyaan lainnya adalah mengapa penyidik mengungkapkan sudah tidak ada pemeriksaan lagi mengenai perkembangan kasus Tangmo.

Tangmo ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Sungai Chao Phraya pada tanggal 26 Februari 2022 dengan titik luka sejumlah 22 pada tubuhnya. Saat peristiwa terjadi, Tangmo bersama Gatick, Por, Sand, Robert serta Job memakai speedboat.

Pada malam itu, laporan yang diberikan kepada tim SAR oleh kelima orang tersebut bahwa Tangmo jatuh, lalu tenggelam ke sungai. Berdasarkan rencana, perkembangan kasus Tangmo akan diungkap pada tanggal 18 April tahun 2022.

Yaitu mengenai penyebab dari kematian Tangmo malam itu. Namun pada akhirnya mengalami pengunduran dikarenakan masih ada saksi yang akan diperiksa pada tanggal 22 April 2022. Jadi, untuk pengungkapannya secara resmi akan dilakukan antara tanggal 23 dan 24 April 2022.

Sebelumnya, Polisi Menetapkan Tiga Tersangka, Yakni Por, Robert dan Sand

Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan_Sebelumnya, Polisi Menetapkan Tiga Tersangka, Yakni Por, Robert dan Sand
Perkembangan Kasus Tangmo yang Ramai Diperbincangkan_Sebelumnya, Polisi Menetapkan Tiga Tersangka, Yakni Por, Robert dan Sand

Perkembangan kasus Tangmo yang ditemukan tewas mengambang pada tanggal 26 Februari 2022 di sungai Chao Phraya diumumkan lewat konferensi pers di depan kantor kepolisian Nonthaburi. Pengacara Decha juga ikut dalam konferensi tersebut.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa sebelumnya pihak polisi menetapkan ada tiga tersangka, yakni Por, Robert dan Sand. Dua orang lainnya yaitu Gatick sebagai manajer Tangmo serta Job statusnya masih saksi walaupun sudah beberapa kali diperiksa.

Robert dan Port ditetapkan menjadi tersangka atas kasus kematian ini karena merupakan pemilik serta pengemudi speedboat. Sedangkan Sand ditetapkan menjadi tersangka dengan alasan memberikan keterangan palsu atas kasus meninggalnya Tangmo.

Untuk Job dan Gatick belum ada penetapan menjadi tersangka. Padahal menurut isu yang beredar, ada dugaan bahwa Gatick rela menjual artisnya ini kepada seseorang. Menurut perkembangan kasus Tangmo seseorang yang dimaksud tersebut sudah berhasil diungkap.

Namanya Por dan ternyata mantan dari Gatick, sang manajer. Inilah yang menimbulkan dugaan bahwa Gatick dan Por merupakan tokoh dibalik meninggalnya Tangmo. Mengetahui hal ini, pihak polisi segera membuat tindakan.

Pihak kepolisian Muang Nonthaburi ternyata sudah meminta pihak pengadilan untuk melakukan persetujuan terhadap surat perintah ditangkapnya Gatick dan Job. Melansir Teras Gorontalo dari Thairat.com, keduanya akan segera menjadi tersangka.

Keduanya akan mendapatkan surat penangkapan atas dakwaan karena sudah memberikan keterangan palsu mengenai sebuah tindakan pidana kepada pihak penuntut umum, penyidik, komisioner kasus serta pejabat berwenang.

Inilah 4 Fakta dari Perkembangan Kasus Tangmo yang Menarik Perhatian

Kasus kematian Tangmo sejak Februari 2022 lalu masih belum terungkap. Meskipun berulang kali pihak polisi mengungkapkan kematian artis ini karena kecelakaan, namun pernyataan tersebut masih penyelidikan sementara

Apalagi semakin terkuak satu per satu buktinya. Bahkan perkembangan kasus Tangmo ini sempat dikabarkan akan ditutup, namun hingga sekarang masih berlanjut. Inilah 5 fakta yang menarik perhatian publik mengenai kasus Tangmo:

  • Penelantaran Barang Bukti Speedboat

Diketahui bahwa barang bukti speedboat yang ditemukan dan dipakai oleh Tangmo terkesan ditelantarkan oleh pihak kepolisian. Sebab, barang bukti yang akan menjadi salah satu kunci kasus di luar ruangan, tanpa adanya pelindung atau penutup.

Bahkan Komite Senat sempat menegur polisi mengenai hal ini. Mereka meminta supaya barang bukti speedboat dipindahkan ke ruangan dalam. Selain itu mereka juga meminta agar diberikan pelindung.

  • Hasil Otopsi Kedua

Menurut perkembangan kasus Tangmo, pihak kepolisian tidak menjelaskan secara rinci mengenai hasil otopsi kedua dari jasad yang keluar pada akhir bulan Maret 2022 lalu. Hasil temuan secara menyeluruh hanya diberikan kepada sang ibunda, yakni Panida.

Informasi yang diberikan kepada khalayak yaitu pada bagian kepala Tangmo tidak ditemukan luka bekas dari cekikan leher. Luka pada bagian punggung juga tidak ditemukan. 

Penemuan luka sejumlah 22 pada bagian sendi serta kaki. Selain itu, seluruh struktur pada bagian tulang tidak ada yang mengalami retak. Berdasarkan hasil otopsi kedua inilah polisi kembali melakukan penyelidikan.

  • Terkait Uang Kompensasi Sejumlah 30 Juta Baht

Fakta perkembangan kasus Tangmo yang menyita perhatian publik lainnya yaitu mengenai uang kompensasi yang diterima oleh Panida, sang ibunda sejumlah 30 juta baht atau setara dengan 13 miliar. 

Namun, kabarnya Panida belum menerimanya dari Robert dan Por sesuai perjanjian. Bahkan Panida sempat melakukan penagihan kepada keduanya. Alasannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup.

  • Menjadi Sebuah Kasus Spesial

Fakta menarik terakhir, DSI atau Department of Special Investigation diminta untuk menjadikan kasus ini termasuk dalam kategori spesial. Tujuannya, supaya Panida tidak semena-mena melakukan intervensi terkait kasus ini.

Melalui status ini, nantinya pihak yang memiliki hak untuk memutuskan berlanjut atau berhenti terhadap penyelidikan adalah negara. Jadi, pihak lain tidak ada yang bisa mengganggu gugatnya.

Baca juga: Berbagai Tips Agar Diterima Loker BUMN yang Bisa Dilakukan

Kasus ini perkembangannya selalu dinantikan oleh masyarakat, terutama dari Thailand. Bahkan banyak video atau konten membahas tentang perkembangan kasus Tangmo beredar dari berbagai sumber.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts