Cara Mengubah Motor Biasa Jadi Motor Listrik, Begini Caranya

Cara Mengubah Motor Biasa Jadi Motor Listrik, Begini Caranya
Cara Mengubah Motor Biasa Jadi Motor Listrik, Begini Caranya

Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia saat ini sudah mulai menjamur, salah satunya yaitu motor listrik. Biaya operasional yang dianggap lebih hemat dengan desain menarik, membuat pengguna kendaraan ini terus naik.

Baca juga : Mengenal Scoopy 2022 dan Kelebihan yang Dimilikinya

Seiring melonjaknya harga BBM, tren penggunaan alat transportasi motor listrik ikut meningkat. Hal ini disertai pula dengan maraknya perilisan kendaraan listrik berbagai merek hasil produksi dari dalam maupun luar negeri.

Apalagi, kendaraan roda dua biasa ternyata juga bisa dikonversi menjadi alat transportasi berbahan bakar listrik. Cukup menambahkan beberapa komponen khusus, mesin Anda pun bisa diubah menjadi berbahan bakar listrik.

Sekilas Tentang Sepeda Motor Listrik

Sekilas Tentang Sepeda Motor Listrik
Sekilas Tentang Sepeda Motor Listrik

Sepeda motor adalah alat transportasi beroda dua yang paling banyak digunakan oleh orang Indonesia. Selain karena harga dan kemudahan perawatan, penggunaannya juga lebih cocok untuk kondisi jalanan Indonesia.

Secara teknis, sepeda motor listrik didefinisikan sebagai kendaraan bermotor dengan roda dua tanpa bahan bakar minyak (BBM) yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Artinya, sumber daya utamanya berasal dari listrik.

Sebelum memutuskan untuk mengganti alat transportasi Anda, sebaiknya kenali dulu apa saja perbedaannya dengan alat berkendara berbahan bakar bensin. Selanjutnya, cari tahu juga apa saja kelebihan dan kekurangannya.

Perbedaan Motor Listrik dan Biasa

Sekilas nampak serupa tapi tak sama, perbedaan kedua jenis alat transportasi ini ternyata tidak hanya dilihat dari aspek sumber energinya saja. Berikut ulasan tentang beberapa perbedaan signifikan keduanya:

1. Sumber Daya yang Digunakan

Mesin berbahan bakar bensin tentunya menggunakan BBM atau minyak sebagai sumber tenaganya. Sehingga, performanya juga ditentukan dari kandungan nilai oktan dalam bahan bakar minyak yang dipilih.

Dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, kendaraan bermotor biasa rata-rata menghabiskan 1 liter BBM untuk jarak 50 km. Namun angka ini bisa berbeda-beda tergantung pada spesifikasi mesin dan jenis BBM.

Sedangkan motor listrik menggunakan energi listrik sebagai sumber daya yang disimpan pada baterai. Bergantung pada spesifikasi kendaraannya, umumnya dibutuhkan sekitar 3-3,5 kWh untuk jarak tempuh 50 km.

3. Kebutuhan Biaya yang Dikeluarkan

Harga terbaru BBM jenis termurah adalah Rp7.650/liter. Jika alat berkendara berbahan bakar minyak membutuhkan 1 liter BBM untuk 50 km, maka perkiraan biaya per satu kilometer adalah 153 rupiah.

Untuk alat transportasi elektrik, diestimasikan kebutuhannya adalah 3,5 kWh untuk jarak 50 km. Jika harga listrik dibulatkan menjadi Rp1.445/kWh, maka total biaya per satu kilometernya adalah 101,15 rupiah, lebih murah.

Dari segi perawatan, motor bensin memerlukan biaya servis rutin bulanan. Sedangkan alat transportasi elektrik tidak memerlukan servis rutin bulanan, cukup biaya ganti baterai per 4 tahun untuk pemakaian normal.

3. Prinsip Kerjanya

Prinsip kerja alat transportasi bermotor biasa umumnya menggunakan prinsip kerja pembakaran. Dimana BBM akan dikompresi dan dicampur dengan api dari busi pemantik hingga terjadi proses pembakaran yang menggerakkan piston.

Prinsip kerja sepeda motor listrik cenderung lebih sederhana, yaitu menggunakan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana sumber energi dari baterai akan dialirkan ke magnet untuk menggerakkan poros hingga berputar.

Jika dibandingkan, mesin bermotor biasa memerlukan pemeliharaan rutin untuk mencegah masalah operasi akibat adanya proses pembakaran. Sebaliknya, mesin elektrik lebih minim permasalahan karena minim komponen dan tidak ada proses pembakaran.

4. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Kendaraan

Karena melalui proses pembakaran, tidak dapat dipungkiri bahwa motor bensin dapat menghasilkan gas buang pemicu polusi udara. Antara lain yaitu senyawa hidrokarbon, karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan lain-lain.

Sebaliknya, motor listrik dianggap lebih ramah lingkungan. Karena prinsip kerjanya tidak melibatkan proses pembakaran, maka tidak ada satupun gas buang yang keluar dari mesin kendaraannya.

Kelebihan dan Kekurangan dari Motor Listrik

Berdasarkan beberapa perbedaan di atas, dapat diidentifikasi bahwa alat transportasi elektrik beroda dua memiliki kelebihan-kelebihan khusus. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Lebih hemat energi dan irit biaya sumber daya
  2. Lebih ramah lingkungan, dapat membantu mengurangi pencemaran udara akibat emisi gas buang
  3. Lebih mudah dioperasikan, setelah keadaan ON bisa langsung jalan tanpa starter
  4. Suara mesin lebih senyap dan tidak berisik
  5. Perawatannya lebih mudah dengan biaya lebih murah

Meskipun memiliki beberapa kelebihan yang signifikan, bukan berarti motor listrik sama sekali tidak memiliki kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan yang dimiliki:

  1. Jarak tempuhnya terbatas, tergantung pada kapasitas penyimpanan daya baterai
  2. Butuh waktu pengecasan yang lama untuk mengisi daya hingga penuh
  3. Ukuran baterai yang besar tergantung kapasitasnya, sehingga umumnya tidak bisa selincah alat berkendara biasa
  4. Meski baterainya dapat awet bertahun-tahun, namun harga untuk ganti baterai baru cukup tinggi

Cara Mengubah Motor Biasa Menjadi Bertenaga Listrik

Cara Mengubah Motor Biasa Menjadi Bertenaga Listrik
Cara Mengubah Motor Biasa Menjadi Bertenaga Listrik

Selain membeli, opsi lain bagi untuk mencoba tren alat transportasi baru ini adalah dengan mengubah kendaraan bermotor kesayangan Anda di bengkel bersertifikasi. Bagi yang ingin coba-coba dulu, ini adalah alternatif.

Secara teknis, mengubah mesin menjadi bertenaga listrik bisa dilakukan. Hal ini diatur oleh pemerintah melalui Permenhub No PM 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Jadi, proses konversi boleh dilakukan dengan mengikuti peraturan pemerintah tersebut. Berdasarkan tahapannya, berikut ini cara mengubah alat transportasi roda dua Anda menjadi bertenaga listrik:

1. Memilih Bengkel Bersertifikat

Mengkonversikan mesin alat berkendara tidak bisa dilakukan sembarangan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kejadian tidak diinginkan saat mengoperasikan motor listrik hasil konversi.

Proses konversi memerlukan teknisi yang mahir serta perlengkapan berkualitas mumpuni. Oleh karena itu, bengkel yang menyediakan jasa ini wajib memenuhi persyaratan khusus dan memiliki sertifikat bengkel konversi dari Kementerian Perhubungan.

Daftar bengkel umum yang telah tersertifikasi akan diinformasikan secara resmi oleh Kemenhub dan informasinya diperbaharui secara berkala. Sementara ini, baru ada 7 bengkel bersertifikat konversi di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  1. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Litbang ESDM) di Bogor, Jawa Barat
  2. PT. Braja Elektrik Motor di Surabaya, Jawa Timur
  3. Elders Garage di Jakarta Selatan, DKI Jakarta
  4. Juara Bike (Selis) di Jalan Raya Serang, Tangerang, Banten
  5. Kampus ITS di Surabaya, Jawa Timur
  6. PT. Nagara Sains Konversi di SCBD Jakarta Selatan, DKI Jakarta
  7. PT. Handhika Garda Parama di Jakarta Timur, DKI Jakarta

Meskipun yang tersertifikasi baru 7 bengkel, namun Kemenhub membuka kesempatan kepada para praktisi atau ahli modifikasi alat berkendara untuk mengajukan bengkelnya. Bahkan, mahasiswa dan siswa SMK pun ikut diberi kesempatan.

2. Menambahkan Komponen Konversi yang Dibutuhkan

Pada dasarnya, cara mengkonversi alat berkendara adalah dengan menambahkan beberapa komponen baru yang dibutuhkan. Berikut ini adalah 4 komponen dasar dan utama yang wajib ditambahkan untuk proses konversi:

  1. Motor penggerak listrik atau dinamo, komponen inilah yang akan mengubah energi kinetik menjadi listrik. Dinamo yang lebih efisien dan umum digunakan untuk alat berkendara adalah BLDC (Brushless DC Motor).
  2. Baterai, komponen ini memiliki fungsi sama dengan tangki bensin yaitu untuk menyimpan sumber daya. Jenis baterai yang umum digunakan adalah lithium-ion, sebab bobotnya ringan serta usia pemakaian lebih lama.
  3. Controller, berfungsi mengatur tenaga dan limit kecepatan sebagaimana mesin karburator dan ECU. Ada beberapa jenis controller yang umum, diantaranya controller standar, LED/LCD Function, Controller Full Fitur, dan Controller Sinewave.

Sebelum melakukan konversi, konsultasikan dahulu pilihan komponen yang diinginkan bersama bengkel tersertifikasi. Hindari mengubah motor sendiri di bengkel umum yang belum terdaftar resmi di Kemenhub.

Bahkan, kerap dijumpai bengkel nakal yang menawarkan jasa konversi dengan komponen baterai abal-abal. Baterai jadi-jadian ini dirakit dari baterai laptop bekas, dan sangat berbahaya karena berpotensi meledak jika terlalu panas.

3. Mengurus Surat-Surat Resmi yang Dibutuhkan

Untuk memperoleh legalitas motor listrik hasil konversi, bisa dilakukan dengan cara mengurus surat-surat yang disyaratkan di Samsat. Selanjutnya, Anda akan diberi STNK dan BPKB baru berplat biru.

Salah satu persyaratan yang diajukan adalah lampiran surat pengantar dari bengkel resmi bersertifikat. Selama kendaraan Anda telah memenuhi syarat sesuai regulasi Kemenhub, maka proses pengajuannya dipastikan tidak akan mengalami kendala.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memilih bengkel resmi bersertifikat konversi. Selain lebih aman, bengkel bersertifikat Kemenhub juga dapat membantu Anda mengurus persyaratan surat-surat kendaraan.

Baca juga : Mobil Baru Dibawah 200 Juta, Jenis dan Spesifikasi

Ketiga langkah tersebut wajib diperhatikan untuk mengubah kendaraan Anda menjadi bertenaga listrik. Walaupun beberapa komponen menyita biaya besar, namun motor listrik dapat menjadi investasi berharga dari sisi ekonomis maupun lingkungan.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts