10 Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional

Perbedaan mobil listrik dengan mobil konvensional memang belakangan ini sedang ramai. Beberapa tahun terakhir sudah semakin banyak perusahaan mobil yang mengeluarkan seri mobil listrik. Meskipun persentase penjualannya masih di bawah mobil konvensional, tapi masyarakat kelas atas sudah mulai melirik mobil listrik ini. Mobil listrik kurang diminati karena harganya yang sangat mahal. Pada tahun 1900, mobil listrik sempat popular. Namun, karena penggunaannya yang kurang efisien dan teknologi yang terbatas, akhirnya masyarakat beralih menggunakan mobil konvensional.

Keberadaan mobil listrik dianggap sebagai hal yang baik karena dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan. Oleh karena itulah, tidak heran jika beberapa perusahaan mobil sedang mengembangkan series mobil listrik terbaik mereka. Hingga saat ini beberapa public figure dan pejabat di Indonesia sudah beralih menggunakan mobil listrik. Meskipun begitu, pengguna mobil konvensional juga masih banyak. Apalagi konon katanya mobil konvensional akan tetap dipakai, meskipun sudah ada mobil listrik.

Bagi Anda yang ingin lebih tahu tentang mobil listrik vs mobil konvensional, di bawah ini adalah beberapa perbedaan yang ada pada mobil listrik dengan mobil konvensional.

10 Perbedaan Mobil Listrik Dengan Mobil Konvensional

Sumber Tenaga

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Sumber Tenaga

Perbedaan mobil listrik dengan mobil konvensional yang pertama dapat dilihat dari sumber tenaganya. Mobil konvensional menggunakan BBM sebagai penggerak utama mesin mobil. BBM yang berada di mesin pembakaran akan menghasilkan energi yang dapat menggerakan piston. Lalu gerakan linier yang diciptakan piston akan ditransfer memakai mekanisme slider crank ke bagian roda penggerak.

Sedangkan mobil listrik menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya. Baterai pada mobil listrik memiliki inverter yang mampu mengubah daya DC menjadi 3 fase AC. Daya 3 fasa AC inilah yang akan mengubah mesin induksi untuk dapat menggerakkan roda.

(Baca Juga: Rekomendasi Mobil Listrik Terbaik Yang Bisa Anda Pertimbangkan)

Produksi dan Kekuatan Daya

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Produksi dan Kekuatan Daya

Mobil konvensional memiliki banyak komponen yang rumit. Salah satunya dibutuhkan komponen reciprocating yang pas agar tetap seimbang. Selain itu, mesin pembakaran juga tidak bisa menyala sendiri dan membutuhkan motor DC. Komponen roda gila dibutuhkan oleh mobil konvensional karena akan membuat daya mobil menjadi lebih lancar. Hal inilah yang membuat mobil konvensional terasa lebih berat.

Berbeda halnya dengan mobil listrik yang menggunakan medan magnet untuk membantu menggerakan motor induksi. Kecepatan yang dihasilkan bisa diatur dengan cara mengatur frekuensi input power AC. Hal inilah yang membuat mesin mobil listrik bisa menyala sendiri. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa mobil listrik vs mobil konvensional masih lebih unggul mobil listrik karena dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar.

 

Lama Pengisian

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Lama Pengisian

Sudah jelas jika mobil konvensional memiliki proses pengisian yang cepat. Anda hanya membutuhkan waktu selama beberapa menit untuk membuat tangki bahan bakar terisi penuh oleh BBM. Berbeda halnya dengan mobil listrik yang membutuhkan sedikitnya satu sampai tiga jam agar daya baterai bisa terisi penuh.

Pengemasan Energi Beserta Dampaknya

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Pengemasan Energi beserta dampaknya

Perbedaan mobil listrik dengan mobil konvensional lainnya adalah pengemasan energi beserta dampaknya. Mobil konvensional memiliki kepadatan energi yang besar sehingga tidak memerlukan tangka dengan ukuran yang terlalu besar. Sedangkan mobil listrik menggunakan baterai lithium-ion yang kepadatannya tidak sebesar mobil konvensional. Hal inilah yang membuat mobil listrik membutuhkan kapasitas penyimpanan baterai yang besar. 

Baterai pada mobil listrik berada di berbagai bagian mobil yang membuatnya menjadi lebih berat. Akibatnya koefisien gesek mobil terhadap aspal menjadi berkurang. Kemasan baterai pada mobil listrik juga menjadi sebuah permasalahan karena menghasilkan panas yang besar sehingga mobil ini memerlukan pendingin liquid. Panas yang dihasilkan nantinya akan dibuang melalui radiator. 

Daya dan Torsi yang Dihasilkan

 Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Daya dan Torsi yang Dihasilkan

Jika dilihat dari efisiensi dan penggunaan dayanya, tentu mobil listrik jauh lebih unggul. Hal ini disebabkan karena mobil listrik tidak memerlukan sistem transmisi kompleks dan kecepatannya bisa langsung diatur dari mesin motor. Sedangkan untuk mobil konvensional memiliki mesin pembakaran yang tidak mampu mengoperasikan mesin lebih dari rentang kecepatan tertentu. Diperlukan mekanisme transmisi kompleks untuk dapat mengontrol kecepatan yang dihasilkan.

Perbedaan mobil listrik dengan mobil konvensional lainnya dapat dilihat dari torsi yang dihasilkan. Mobil listrik mampu menghasilkan torsi yang lebih besar karena memiliki respon yang cepat. Berbeda dengan mobil konvensional, terutama dengan RPM yang rendah, tentu proses pembakaran menjadi lebih susah. Mesin motor DC membutuhkan mesin RPM yang lebih optimal agar memiliki performa mesin yang maksimal saat dihidupkan.

Jarak Tempuh

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Jarak Tempuh

Mobil listrik mempunyai jarak tempuh yang terbatas karena ditentukan dari besarnya kapasitas baterai pada mobil. Namun, untuk ukuran mobil listrik dengan harga selangit, seperti Tesla tentu dapat digunakan untuk jarak yang jauh. Namun, tidak semua mobil listrik menyediakan penawaran tersebut. Berbanding terbalik dengan kebanyakan mobil konvensional yang dapat menempuh perjalanan jarak jauh karena tangki pembakaran yang selalu bisa diisi kapanpun.

(Baca Juga: Daftar Mobil Baru Murah Dibawah 100 Juta Beserta Review Singkatnya)

Stasiun Pengisian

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Stasiun Pengisian

Stasiun pengisian untuk mobil listrik vs mobil konvensional tentu dapat dibedakan dengan sangat jelas. Untuk mobil konvensional memiliki banyak sekali stasiun pengisian yang tersebar di berbagai daerah. Sedangkan mobil listrik memiliki charging station yang terbatas. Perbandingan keduanya adalah 1000:1. Hal inilah yang membuat mobil listrik tidak dapat digunakan untuk berbagai medan perjalanan, khususnya perjalanan jarak jauh. Jumlah stasiun pengisian untuk mobil listrik masih sedikit karena belum banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan mobil listrik.

 

Biaya Baterai

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - Biaya Baterai

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mobil listrik menggunakan baterai sebagai bahan bakar utamanya. Oleh karena itu, mobil ini tidak perlu melakukan pengisian bahan bakar secara berulang sehingga pemiliknya bisa lebih berhemat. Akan tetapi, baterai yang digunakan pada mobil listrik memiliki harga yang sangat mahal. Contohnya mobil listrik Tesla menggunakan paket baterai model tiga yang harganya sekitar USD 190 per kWh. Kemudian untuk baterai jenis Chevrolet Bolt mempunyai harga USD 205 per kWh. Jika ditotal, maka biaya pergantian baterai untuk satu mobil jika dirupiahkan sekitar Rp 170-280 jutaan. Sangat mahal, bukan?

 

Harga

Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional - harga

Bagi negara-negara maju di Eropa dan Amerika, harga mobil listrik yang sangat mahal tentu bukanlah masalah besar. Hal ini didukung dengan infrastruktur yang sangat baik serta insentif yang khusus diberikan bagi pemilik mobil listrik. Sayangnya kebijakan ini tidak berlaku untuk semua negara. Selain itu, sangat mungkin bagi sebuah negara untuk menetapkan pajak yang tinggi pada mobil listrik, dibanding dengan mobil konvensional. Oleh karena itu, tidak heran jika mobil listrik memiliki harga yang lebih mahal daripada mobil konvensional.

 

Butuh Fosil

Perbedaan mobil listrik dengan mobil konvensional yang terakhir adalah mobil listrik memerlukan bahan bakar fosil agar bisa berfungsi dengan baik. Listrik yang dihasilkan oleh mesin mobil berasal dari fosil. Jadi, tanpa fosil, maka tidak akan ada listrik.

Demikian penjelasan tentang 10 perbedaan mobil listrik dengan mobil konvensional yang perlu Anda ketahui.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts