Kelompok sejarah bendera pelangi LGBT yang memiliki ikon kebanggaan. LGBT merupakan sebuah singkatan akronim yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah LGBT pertama kali digunakan untuk menggambarkan komunitas gay yang ada pada tahun 1990-an.
Baca juga: Penawaran Allo Bank yang Memberikan Banyak Keuntungan
Dalam kehidupan sosial di Indonesia LGBT dianggap menyalahi norma kesopanan dan norma agama, karena hukum norma berlaku sangat kental. Masyarakat merasa terganggu dengan adanya kaum bahkan sampai komunitas LGBT ini karena menyimpang dari ketentuan kodrat. Tidak jarang jika kedapatan dan tertangkap maka pelakunya akan mendapatkan hukuman.
Pada perspektif beberapa orang pelaku homoseksual memiliki gangguan pada mental mereka dan pola berpikir berbeda, karena mereka bertingkah menyalahi aturan seharusnya. Penyakit yang dapat ditimbulkan dari pelakunya yaitu rentan terhadap kanker dubur, HIV / AIDS. Masalah sosialnya susah mendapat ketenangan dalam hidup karena selalu berganti-ganti pasangan.
Namun apa kata mereka yang memilih untuk menjadi bagian dari kaum LGBT sendiri? Mereka yang mendukung menganggap bahwa anugrah cinta dari tuhan harus dihargai tanpa perlu memandang jenis kelamin.
Sedangkan menurut pelakunya sendiri bahwa hak kebebasan (HAM) untuk memilih pasangan sesuai cinta bagi masing-masing individu menjadi alasan utama. Sekelompok kaum ini ditandai dengan ikon bendera warna-warni yang memiliki arti dan maknanya tersendiri. Mari kita bahas sejarah bendera pelangi LGBT beserta maknanya.
Makna dari Bendera Pelangi LGBT


Meskipun banyak pro dan kontra terkait komunitas ini, tapi tidak ada salahnya jika Anda mengenal dan menambah wawasan tentang sejarah bendera pelangi LGBT.
Ikon bendera yang penuh warna tersebut dibuat pertama kali oleh Gilbert Baker yang menyatakan keterbukaan terhadap publik bahwa dirinya termasuk bagian dari gay, dengan dorongan dan dukungan dari salah satu pejabat menteri Amerika Serikat (AS) bernama Harvey Milk pada tahun 1978.
Untuk pemilihan bendera yang warna-warni dianggap mudah dikenali semua orang karena warnanya yang mencolok.
Sejarah bendera pelangi LGBT pada awal mulanya penciptaan bendera memiliki ukuran 30×60 kaki dengan total 8 warna yaitu merah muda, merah, orange, kuning, hijau, pirus, dan nila.
Setelah pembuatannya secara massal untuk pengguna di salah satu parade di San Fransisco beberapa saat kemudian kesulitan untuk memproduksi warna merah muda dan virus dalam jumlah besar. Yang kemudian warna merah muda dihilangkan dan warna nila diganti dengan warna biru.
Namun baru-baru ini penambahan warna juga dilakukan terhadap bendera tersebut yaitu warna hitam dan coklat. Lantas apa saja makna yang terkandung dibalik sejarah bendera pelangi LGBT tersebut?
- Warna yang beragam melambangkan indahnya keharmonisan antar warna atau antar golongan.
- Warna hitam dan coklat sebagai lambang penghargaan untuk ras warna kulit hitam dan coklat.
- Warna merah sejarah bendera pelangi LGBT melambangkan kehidupan pelaku LGBT yang bergairah dan penuh seksualitas.
- Warna jingga melambangkan akan perlunya kebutuhan seksual untuk penyembuhan diri dan relaksasi.
- Warna kuning melambangkan sinar mentari yang mempunyai arti bahwa kelahiran atau kemunculan dari kaum LGBT itu sendiri.
- Warna hijau sejarah bendera pelangi LGBT melambangkan kesejukan alam yang damai, tenang, dan penyembuhan kesehatan.
- Warna biru melambangkan harmoni antar individu pelaku LGBT yang tidak membeda-bedakan gender.
- Warna ungu melambangkan semangat menjalani kehidupan.
Berikut Ini Macam-Macam Jenis LGBT


Setelah membahas sejarah bendera pelangi LGBT dan maknanya selanjutnya ada pembahasan terkait jenis-jenis LGBT. Pada awalnya LGBT memang hanya digunakan sebagai penggambaran 4 jenis kaum, namun seiring berjalannya waktu terdapat penambahan LGBTQIA+.
1. Lesbian
Istilah lesbian digunakan untuk mendeskripsikan hubungan seksual antara sesama perempuan secara fisik, emosional, dan religinya.
Kecenderungan suatu perempuan menjadi kaum lesbian karena tidak puasnya seorang perempuan tersebut terhadap perlakuan pasangan laki-laki yang sebelumnya mereka miliki. Ada juga jenis lesbian yang memang bawaan dari lahir.
Kaum lesbian mempunyai simbol benderanya sendiri dari pencabangan berdasarkan sejarah bendera pelangi LGBT yaitu berupa bendera gradasi warna merah pada lipstic yang digabungkan dengan simbol venus dan bendera warna-warni.
2. Gay
Gay merupakan sebuah sebutan yang merujuk pada sikap dan perilaku suatu pria yang memiliki perasaan suka terhadap sesama pria (homoseksual). Kaum pria ini digambarkan memiliki perasaan yang tidak terikat dan bahagia pada pasangannya.
Jenis gay merupakan perilaku alami yang didapat seorang pria dari nalurinya. Kaum gay menggunakan simbol sama seperti pada sejarah bendera pelangi LGBT.
3. Biseksual
Biseksual merupakan istilah untuk menggambarkan seseorang yang suka terhadap kedua jenis kelamain pria maupun wanita. Pria dan wanita merupakan ciri-ciri biologis dari bentuk tubuh manusia.
Perilaku biseksual dialami seseorang alami dari muda bahkan ada beberapa yang mengaku mengalami ketertarikan kepada kedua gender sebelum mereka mengalami masa pubertas. Simbol sejarah bendera pelangi LGBT bendera kaum biseksual menggunakan warna merah muda pada bagian atas dan biru pada bagian bawah.
Pada bagian tengahnya berwarna ungu yang dapat melebur ke merah muda maupun melebur ke biru, dengan melambangkan kaum biseksual itu sendiri yang menyukai kedua jenis gender.
4. Transgender
Orang dapat dikatakan transgender jika saat mereka dewasa bentuk fisik seksualnya berbeda dengan saat lahir. Perbedaan itu dapat dialami secara alami ataupun bantuan medis untuk merubah jenis kelaminnya.
Perilaku transgender tidak dapat dilihat dari sifat dan perilakunya, mereka lebih nyaman dengan penampilan luar fisiknya. Untuk warna bendera jenis transgender menggunakan 3 warna dengan 5 sisi yaitu biru muda, merah muda, dan putih.
Biru muda terletak pada bagian atas dan bawah, merah muda terletak urutan ke 2 dari atas maupun bawah, serta bagian yang berwarna putih berada ditengah bendera.
5. Queer
Queer merupakan suatu gambaran untuk perilaku seseorang yang masih bingung dengan jati dirinya, seperti contoh pria mengaku dirinya seorang gay. Ada juga yang beranggapan istilah queer digunakan untuk menggambarkan seksualitas yang berubah seiring berjalannya waktu. Namun kaum LGBT kurang setuju dengan istilah queer karena dianggap menyinggung.
6. Intersex
Istilah intersex dijulukkan pada orang-orang yang secara fisiknya tidak jelas laki-laki atau perempuan. Itu terjadi karena mereka tidak mempunyai kromosom XX atau XY dan alat vital mereka mengalami kelainan atau tidak normal.
7. Aseksual
Aseksual yaitu orang yang tidak memiliki ketertarikan atau kurangnya minat terhadap sex kepada gender manapun.
Negara-Negara yang Mendukung LGBT


Suatu kaum LGBT akan terlihat jika negara tersebut melegalkannya. Seperti yang Anda tahu opini tentang hal tersebut menjadi pro kontra di seluruh dunia. Kubu yang membenarkan hubungan yang diluar kodrat sesungguhnya berlandaskan dengan HAM sedangkan kubu yang menolaknya karena berpedoman pada hukum alam dan nilai nilai keagamaan.
Bentuk dukungan suatu negara dengan cara membuat parade dan membentangkan sejarah bendera pelangi LGBT. Berikut beberapa rangkuman negara yang mendukung adanya LGBT terbaru berdasarkan tahun persetujuannya.
- Belanda pada tahun 2001
- Belgia pada tahun 2003
- Kanada pada tahun 2005
- Spanyol pada tahun 2005
- Afrika Selatan pada tahun 2006
- Norwegia pada tahun 2008
- Swedia pada tahun 2009
- Meksiko pada tahun 2009
- Argentina pada tahun 2010
- Islandia pada tahun 2010
- Portugal pada tahun 2010
- Denmark pada tahun 2012
- Inggris dan Wales pada tahun 2013
- Brazil pada tahun 2013
- Prancis pada tahun 2013
- Selandia Baru pada tahun 2013
- Uruguay pada tahun 2013
- Luxemburg pada tahun 2014
- Skotlandia pada tahun 2014
- Amerika Serikat pada tahun 2015
- Findlandia pada tahun 2015
- Greenland pada tahun 2015
- Irlandia pada tahun 2015
- Colombia pada tahun 2016
- Australia pada tahun 2017
- Jerman pada tahun 2017
- Malta pada tahun 2017
- Austria pada tahun 2019
- Ekuador pada tahun 2019
- Taiwan pada tahun 2019
- Swiss pada tahun 2019
Ada beberapa negara yang merencanakan dukungan dan melegalkan hubungan LGBT seperti Thailand yang berencana menjadi negara pertama di ASEAN yang melegalkannya. Tokyo Jepang juga berencana mengakui hubungan homoseksual di masyarakat pada bulan November tahun 2022.
Ada dua sudut pandang tentang pro kontra dari keberadaan LGBT. Jika Anda termasuk orang yang berpegang teguh terhadap nilai agama dan nilai-nilai pancasila maka hal itu merupakan hal negatif yang harus Anda hindari.
Baca juga: Inspirasi Model Rambut Pria Terbaru yang Jadi Trend 2022
Hindari lingkungan yang terdapat tanda-tanda supaya Anda tidak terjerumus ke dalamnya. Ketika Anda membaca sejarah bendera pelangi LGBT harus sebagai pembelajaran bukan untuk memotivasi Anda untuk melakukan prakteknya.